"Sekiranya kalian bertawakal kepada Allah dengan tawakal yang sebenar-benarnya, pastilah Allah akan memberikan rezeki kepada kalian sebagaimana Allah memberi rezeki pada seekor burung..."(HR.Tirmidzi).
Maka dari itu sobat, marilah kita bertawakal kepada Allah SWT dengan sungguh-sungguh bukannya setengah hati.
Semoga kita di beri kekuatan untuk melaksanakannya.Amin...
Kamis, 29 April 2010
Rabu, 28 April 2010
Riba Akan Kekal di Neraka
Bisnis rentenir tentu sja termasuk riba.Riba adalah dosa yang di laknat oleh Allah SWT.Syekh Al-Qardhawi mengatakan, tidak pernah Allah mengharamkan sesuatu sekeras Allah mengharamkan riba.
Allah SWT berfirman,
"...Dan orang yang kembali(mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni nerakan mereka kekal di dalamnya."
Dalam hadits, Rasulullah SAW juga mengancam dengan sabdanya, dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW bersabda,
"Jauhilah tujuh perkara yang membinasakan."
Para sahabat bertanya,"Apa saja tujuh perkara tersebut wahai Rasulullah?"
Beliau menjawab,
"Menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa manusia yang di haramkan Allah SWT kecuali dengan jalan yang benar, memakan riba, memakan harta anak yatim, lari dari medan peperangan dan menuduh berzina pada wanita mukmin yang sopan yanga lalai dari perbuatan jahat."
Mudah-mudahan kita dijauhkan dari bisnis haram semacam ini agar terhindar dari laknat dan azab Allah SWT.Amin..
Allah SWT berfirman,
"...Dan orang yang kembali(mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni nerakan mereka kekal di dalamnya."
Dalam hadits, Rasulullah SAW juga mengancam dengan sabdanya, dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW bersabda,
"Jauhilah tujuh perkara yang membinasakan."
Para sahabat bertanya,"Apa saja tujuh perkara tersebut wahai Rasulullah?"
Beliau menjawab,
"Menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa manusia yang di haramkan Allah SWT kecuali dengan jalan yang benar, memakan riba, memakan harta anak yatim, lari dari medan peperangan dan menuduh berzina pada wanita mukmin yang sopan yanga lalai dari perbuatan jahat."
Mudah-mudahan kita dijauhkan dari bisnis haram semacam ini agar terhindar dari laknat dan azab Allah SWT.Amin..
Selasa, 27 April 2010
Indikasi Mati Yang Baik
Saat seseorang di cabut nyawanya oleh malaikat Izrail, Allah akan memperlihatkan kepada mereka gambaran-gambaran amalnya semasa hidupnya.Jika selama hidup amalnya baik, detik-detik kematiannya juga menunjukkan tanda-tanda kebaikan, seperti tampak tersenyum, wajahnya berseri-seri tatau lainnya.
Demikian halnya bagi mereka yang semasa hidupnya berkelakuan buruk, niscaya akan digambarkan oleh Allah tentang kelakuannya semasa hidup, tentunya dengan tanda-tanda yang sesuai dengan kelakuannya.
Sungguh bagi orang mukmin, kematian bukanlah sesuatu yang mengerikan.Sebab bagi mereka dunia ini hanya tempat tinggal sementara dan peristirahatan yang kekal adlah di akhirat.Oleh karena itu, tidak ada kekhawatiran sedikitpun bagi orang mukmin pada saat mereka akan meninggal dunia.
Ada sebuah kata hikmah atau kata mutiara teladan yang mengatakan,
"Kamu dilahirkan dalam keadaan menangis, sedangkan orang-orang di sekitarmu tertawa senag dan bahagia.Berusahalah dirimu, ketika mereka menangis pada waktu kematianmu, kamu sendiri dalam keadaan tersenyum bahagia."
Demikian halnya bagi mereka yang semasa hidupnya berkelakuan buruk, niscaya akan digambarkan oleh Allah tentang kelakuannya semasa hidup, tentunya dengan tanda-tanda yang sesuai dengan kelakuannya.
Sungguh bagi orang mukmin, kematian bukanlah sesuatu yang mengerikan.Sebab bagi mereka dunia ini hanya tempat tinggal sementara dan peristirahatan yang kekal adlah di akhirat.Oleh karena itu, tidak ada kekhawatiran sedikitpun bagi orang mukmin pada saat mereka akan meninggal dunia.
Ada sebuah kata hikmah atau kata mutiara teladan yang mengatakan,
"Kamu dilahirkan dalam keadaan menangis, sedangkan orang-orang di sekitarmu tertawa senag dan bahagia.Berusahalah dirimu, ketika mereka menangis pada waktu kematianmu, kamu sendiri dalam keadaan tersenyum bahagia."
Minggu, 25 April 2010
Salah Satu Keutamaan Orang Yang Hafal Al Qur'an
Sungguh banyak hadits yang menyatakan keutamaan orang yang hafal Al Qur'an>salah satunya akan menempati surga tertinggi.
Sabda Rasulullah SAW:
Di akhirat nanti para ahl Al Qur'an di perintahkan,
"Bacalah dan naiklah ke surga.Dan bacalah Al Qur'an dengan tartil seperti engkau membacanya dengan tartil pada waktu di dunia.Tempat tinggalmu di surga berdasarkan ayat paling akhir yang engkau baca."
Tidak hanya itu, Rasulullah juga menjamin bahwa salah satu orang yang di sayang Allah adalah orang yang hafal Al Qur'an.
Rasulullah bersabda,
"Sesungguhnya Allah itu mempunyai keluarga yang terdiri dari manusia."
Kemudian Anas berkata lagi, lalu Rasulullah SAW bertanya:
"Siapakah mereka itu wahai Rasulullah."
Baginda menjawab:
"Yaitu ahli Qur'an(orang yang membaca atau menghafal Al Qur'an dan mengamalkan isinya).Mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang yang istimewa bagi Allah."
Mari kita cermati sabda Rasulullah di atas tersebut dan kita jadikan renungan supaya kita dapat mengfambil hikmah dari sabda tersebut.
Semoga kisah di atas juga bisa menjadikan semnagat kita umat Islam untuk menghafalkan Al Qur'an
Amiiin...
Sabda Rasulullah SAW:
Di akhirat nanti para ahl Al Qur'an di perintahkan,
"Bacalah dan naiklah ke surga.Dan bacalah Al Qur'an dengan tartil seperti engkau membacanya dengan tartil pada waktu di dunia.Tempat tinggalmu di surga berdasarkan ayat paling akhir yang engkau baca."
Tidak hanya itu, Rasulullah juga menjamin bahwa salah satu orang yang di sayang Allah adalah orang yang hafal Al Qur'an.
Rasulullah bersabda,
"Sesungguhnya Allah itu mempunyai keluarga yang terdiri dari manusia."
Kemudian Anas berkata lagi, lalu Rasulullah SAW bertanya:
"Siapakah mereka itu wahai Rasulullah."
Baginda menjawab:
"Yaitu ahli Qur'an(orang yang membaca atau menghafal Al Qur'an dan mengamalkan isinya).Mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang yang istimewa bagi Allah."
Mari kita cermati sabda Rasulullah di atas tersebut dan kita jadikan renungan supaya kita dapat mengfambil hikmah dari sabda tersebut.
Semoga kisah di atas juga bisa menjadikan semnagat kita umat Islam untuk menghafalkan Al Qur'an
Amiiin...
Selasa, 20 April 2010
Hikmah di Balik Musibah
"Sungguh, Kami pasti akan mengujimu dengan sebagian dari rasa takut, lapar, serta kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan.."(Al Baqarah:155).
Musibah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari hidup kita.Silih berganti datang, bagaikan sapuan kuas warna-warni yang mengisi lukisan kehidupan.Begitulah musibah dan begitulah sunnatullah yang berlaku, sebagaimana yang dinyatakan dalam firmanNya di atas.
Namun bukanlah sikap yang bijak jika kita menyikapi setiap musibah yang datang, denagn cara-cara jahiliyah, menangis meraung-raung, memaki diri dan orang lain atau bahkan sumpah serapah yang tak sopan dan tak perlu.
Sebab, semua itu tidak akan mengurangi kadar musibah bahkan akan menambah berat beban perasaan kita sendiri.Apalagi jika di sertai tuduhan dan persangkaan buruk terhadap kehendak Allah.
Sikap seperti itu tentunyaperlu dibuang jauh-jauh dari kamus kehidupan.Maka, sabar menjadi perisai yang ampuh ketika menghadapi musibah.Allah SWT berfirman:
"...Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.(Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan,'Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un'(Sesungguhnya kita milik Allah dan sesungguhnya kepada-Nya kita kembali).Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Rabb mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk."(Al Baqarah:155-157).
Ibnul Qoyyim Al Jauziyah, seorang ulama besar banyak memberikan kiat dan terapi agar kita terhibur dan tidaklarut dalam kesedihan yang panjang.Hal yang patutu untuk kita sadari sebagaiterapi yang paling mujarab, adalah bahwa kita milik Allah dan akan kembali kepada Allah, sebagaimana yang ditunjukkan dalam ayat di atas.
Keyakinan tersebut mempunyai 2 prinsip agung, yang jika seorang hamba benar-benar memahami kedua prinsip tersebut, maka ia akan terhibur dari musibah yang menimpanya.
Ibnul Qoyyim menjabarkan 2 prinsip tersebut sebagai berikut:
Pertama.
Bahwa seorang hamba beserta keluarga dan hartanya benar-benar merupakan milik Allah.Milik Allah itu telah diserahkan kepada hamba sebagai pinjaman, maka jika Allah mengambil kembali pinjaman itu darinya, kedudukannya seperti pemberi pinjaman yang mengambil barang yang di pinjam.Keluarga dan hartanya itu selalu berada diantara 2 ketiadaan, yaitu ketiadaan sebelumnya dan ketiadaan sesudahnya.
Kepemilikan hamba terhadapnya hanyalah kesenangan yang dipinjamkan dalam jangka waktu sementara.Hamba bukanlah yang mengadakannya dari ketiadaan, sehingga tidak bisa menjadi pemiliknya secara hakiki.Hamba juga tidak bisa menjaganya dari berbagai bencana setelah ia ada.Juga tidak bisa mengekalkan keberadaannya.
Kedua.
Tempat kembali seorang hamba adalah Allah, tuannya yang sejati.Ia pasti meninggalkan dunia di belakangnya dan menghadap kepada Rabbnya seorang diri, sebagaimana ketika pertama kali ia diciptakan-Nya, tanpa ditemani oleh keluarga, harta, atau kerabat, melainkan hanya ditemani oleh amal kebajikan dan amal kejahatan.Bila demikian asal muasal seorang hamba, apa yang ditinggalkannya dan akhir hidupnya, bagaimana ia bisa bergembira dengan sesuatu yang ada atau berduka atas sesuatu yang ada.
Jadi, berpikir tentang asal muasal dan akhir kehidupan, merupakan terapi paling mujarab terhadap penyakit ini.
Pemahaman lain yang perlu kita yakini adalah apapun yang ditakdirkan menimpa kita, tidak mungkin untuk dihindai, sebaliknya apapun yang tidak ditakdirkan terluput dari kita, tidak mungkin menimpa kita.
Allah berfirman,
"Tiada suatu bencana pun yang menimpa bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfudz) sebelum kami menciptakannya.Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu.Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri."(Al Hadid:22-23).
Musibah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari hidup kita.Silih berganti datang, bagaikan sapuan kuas warna-warni yang mengisi lukisan kehidupan.Begitulah musibah dan begitulah sunnatullah yang berlaku, sebagaimana yang dinyatakan dalam firmanNya di atas.
Namun bukanlah sikap yang bijak jika kita menyikapi setiap musibah yang datang, denagn cara-cara jahiliyah, menangis meraung-raung, memaki diri dan orang lain atau bahkan sumpah serapah yang tak sopan dan tak perlu.
Sebab, semua itu tidak akan mengurangi kadar musibah bahkan akan menambah berat beban perasaan kita sendiri.Apalagi jika di sertai tuduhan dan persangkaan buruk terhadap kehendak Allah.
Sikap seperti itu tentunyaperlu dibuang jauh-jauh dari kamus kehidupan.Maka, sabar menjadi perisai yang ampuh ketika menghadapi musibah.Allah SWT berfirman:
"...Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.(Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan,'Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un'(Sesungguhnya kita milik Allah dan sesungguhnya kepada-Nya kita kembali).Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Rabb mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk."(Al Baqarah:155-157).
Ibnul Qoyyim Al Jauziyah, seorang ulama besar banyak memberikan kiat dan terapi agar kita terhibur dan tidaklarut dalam kesedihan yang panjang.Hal yang patutu untuk kita sadari sebagaiterapi yang paling mujarab, adalah bahwa kita milik Allah dan akan kembali kepada Allah, sebagaimana yang ditunjukkan dalam ayat di atas.
Keyakinan tersebut mempunyai 2 prinsip agung, yang jika seorang hamba benar-benar memahami kedua prinsip tersebut, maka ia akan terhibur dari musibah yang menimpanya.
Ibnul Qoyyim menjabarkan 2 prinsip tersebut sebagai berikut:
Pertama.
Bahwa seorang hamba beserta keluarga dan hartanya benar-benar merupakan milik Allah.Milik Allah itu telah diserahkan kepada hamba sebagai pinjaman, maka jika Allah mengambil kembali pinjaman itu darinya, kedudukannya seperti pemberi pinjaman yang mengambil barang yang di pinjam.Keluarga dan hartanya itu selalu berada diantara 2 ketiadaan, yaitu ketiadaan sebelumnya dan ketiadaan sesudahnya.
Kepemilikan hamba terhadapnya hanyalah kesenangan yang dipinjamkan dalam jangka waktu sementara.Hamba bukanlah yang mengadakannya dari ketiadaan, sehingga tidak bisa menjadi pemiliknya secara hakiki.Hamba juga tidak bisa menjaganya dari berbagai bencana setelah ia ada.Juga tidak bisa mengekalkan keberadaannya.
Kedua.
Tempat kembali seorang hamba adalah Allah, tuannya yang sejati.Ia pasti meninggalkan dunia di belakangnya dan menghadap kepada Rabbnya seorang diri, sebagaimana ketika pertama kali ia diciptakan-Nya, tanpa ditemani oleh keluarga, harta, atau kerabat, melainkan hanya ditemani oleh amal kebajikan dan amal kejahatan.Bila demikian asal muasal seorang hamba, apa yang ditinggalkannya dan akhir hidupnya, bagaimana ia bisa bergembira dengan sesuatu yang ada atau berduka atas sesuatu yang ada.
Jadi, berpikir tentang asal muasal dan akhir kehidupan, merupakan terapi paling mujarab terhadap penyakit ini.
Pemahaman lain yang perlu kita yakini adalah apapun yang ditakdirkan menimpa kita, tidak mungkin untuk dihindai, sebaliknya apapun yang tidak ditakdirkan terluput dari kita, tidak mungkin menimpa kita.
Allah berfirman,
"Tiada suatu bencana pun yang menimpa bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfudz) sebelum kami menciptakannya.Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu.Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri."(Al Hadid:22-23).
Senin, 19 April 2010
Hikmah Meninggalkan Dusta
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Lukman Hakim, menceritakan pada suatu hari datang menemui Rasulullah SAW karena hendak memeluk agama Islam.Sesudah mengucapkan dua kalimah syahadat, lelaki itu lalu berkata:"Ya Rasulullah.Sebenarnya hamba ini selalu saja berbuat dosa dan sulit meninggalkannya.
"Maka Rasulullah menjawab:"Maukah engkau berjanji bahwa engkau sanggup meninggalkan dusta?" Lelaki itu menjawab:"Ya saya berjanji."
Selepas itu, diapun pulanglah ke rumahnya.Menurut riwayat, sebelum lelaki itu memeluk agama Islam, dia sangat terkenal sebagai seorang yang jahat.Kegemarannya hanyalah mencuri, berjudi dan minum minuman keras.Maka setelah dia memeluk agama Islam, dia sedaya upaya untuk meninggalkan segala keburukan itu.Sebab itulah dia meminta nasihat dari Rasulullah SAW.
Dalam perjalanan pulang dari menemui Rasulullah SAW lelaki itu berkata dalam hati:"Berat juga aku hendak meninggalkan apa yang dikehendaki Rasulullah itu."Maka setiap kali hatinya terdorong untuk berbuat jahat, hati kecilnya terus mengejek."
"Berani engkau berbuat jahat.Apakah jawaban kamu nanti apabila ditanya oleh Rasulullah.Sanggupkah engkau berbohong kepadanya."bisik hati kecilnya.Setiap kali dia berniat hendak berbuat jahat, maka dia teringat segala pesan Rasulullah SAW dan setiap kali pulalah hatinya berkata:
"Kalau aku berbohong kepada Rasulullah berarti aku telah mengkhianati janjiku padanya.Sebaliknya jika aku berkata benar berarti aku akan menerima hukuman sebagai orang Islam.Oh Tuhan....sesungguhnya di dalam pesan Rasulullah itu terkandung sebuah hikmah yang sangat berharga.".
Setelah dia berjuang dengan hawa nafsunya itu, akhirnya lelaki itu berhasil dalam perjuangannya menentang kehendak hawa nafsunya.
Menurut hadits itu lagi, sejak hari itu ia memulai babak baru dalam hidupnya.Dia telah berhijrah dari kejahatan kepada kemuliaan hidup seperti yang digariskan oleh Rasulullah SAW.Hingga akhirnya dia telah berubah menjadi mukmin yang saleh dan mulia.Itulah Hikmah Meninggalkan Dusta
"Maka Rasulullah menjawab:"Maukah engkau berjanji bahwa engkau sanggup meninggalkan dusta?" Lelaki itu menjawab:"Ya saya berjanji."
Selepas itu, diapun pulanglah ke rumahnya.Menurut riwayat, sebelum lelaki itu memeluk agama Islam, dia sangat terkenal sebagai seorang yang jahat.Kegemarannya hanyalah mencuri, berjudi dan minum minuman keras.Maka setelah dia memeluk agama Islam, dia sedaya upaya untuk meninggalkan segala keburukan itu.Sebab itulah dia meminta nasihat dari Rasulullah SAW.
Dalam perjalanan pulang dari menemui Rasulullah SAW lelaki itu berkata dalam hati:"Berat juga aku hendak meninggalkan apa yang dikehendaki Rasulullah itu."Maka setiap kali hatinya terdorong untuk berbuat jahat, hati kecilnya terus mengejek."
"Berani engkau berbuat jahat.Apakah jawaban kamu nanti apabila ditanya oleh Rasulullah.Sanggupkah engkau berbohong kepadanya."bisik hati kecilnya.Setiap kali dia berniat hendak berbuat jahat, maka dia teringat segala pesan Rasulullah SAW dan setiap kali pulalah hatinya berkata:
"Kalau aku berbohong kepada Rasulullah berarti aku telah mengkhianati janjiku padanya.Sebaliknya jika aku berkata benar berarti aku akan menerima hukuman sebagai orang Islam.Oh Tuhan....sesungguhnya di dalam pesan Rasulullah itu terkandung sebuah hikmah yang sangat berharga.".
Setelah dia berjuang dengan hawa nafsunya itu, akhirnya lelaki itu berhasil dalam perjuangannya menentang kehendak hawa nafsunya.
Menurut hadits itu lagi, sejak hari itu ia memulai babak baru dalam hidupnya.Dia telah berhijrah dari kejahatan kepada kemuliaan hidup seperti yang digariskan oleh Rasulullah SAW.Hingga akhirnya dia telah berubah menjadi mukmin yang saleh dan mulia.Itulah Hikmah Meninggalkan Dusta
Ciri Berbuat Dosa
Ciri-ciri orang yang berbuat dosa adalah apabila kita melakukan pekerjaan tersebut kita di buat gelisah olehnya dan malu apabila orang lain melihat kita.
Seperti yang diriwayatkan oleh Nawa bin Sam'an bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,
"Kebajikan itu adalah budi pekerti yang baik, dan dosa itu adalah segala sesuatu yang menggelisahkan perasaanmu dan yang engkau tidak suka bila dilihat orang lain."
Iutlah ciri-ciri berbuat dosa menurut agama Islam sesuai tuntunan Nabi kita Muhammad SAW.Jika engkau tidak suka perbuatanmu dilihat orang lain atau malu mak itulah perbuatan dosa kan dilakukan.Mari kita jadikan hadits di atas sebagai pegangan untuk menghindari dosa kawan.
Seperti yang diriwayatkan oleh Nawa bin Sam'an bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,
"Kebajikan itu adalah budi pekerti yang baik, dan dosa itu adalah segala sesuatu yang menggelisahkan perasaanmu dan yang engkau tidak suka bila dilihat orang lain."
Iutlah ciri-ciri berbuat dosa menurut agama Islam sesuai tuntunan Nabi kita Muhammad SAW.Jika engkau tidak suka perbuatanmu dilihat orang lain atau malu mak itulah perbuatan dosa kan dilakukan.Mari kita jadikan hadits di atas sebagai pegangan untuk menghindari dosa kawan.
Minggu, 18 April 2010
Di Doakan Malaikat
Abu Hurairah ra. sahabat Nabi berkata bahwa Nabi Muhammad bersabda,
"Ketika seorang hamba berada pada waktu pagi, dua malaikat akan turun kepadanya, lalu salah satu berkata,"Ya Allah berilah pahala kepada orang yang menginfakkan hartanya."
Kemudian malaikat yang satu berkata,"Ya Allah, binasakanlah orang-orang yang bakhil."
Dari Hadits riwayat Abu Hurairah di atas marilah kita jadikan teladan buat kita semua bahwa pada pagi hari malaikat akan turun ke bumi dan menemui sang anak Adam.Salah satunya berkata kebaikan doa dan salah satunya berdoa kejelekan.Untuk itulah mari kita bangun pagi sepertiga malam untuk melaksanakan shalat malam kawan.
Anjuran untuk berinfak dan bersedekah sangat penting dilakukan oleh umat Islam dalam membina kemakmuran sesama umatnya Nabi Muhammad SAW.
"Ketika seorang hamba berada pada waktu pagi, dua malaikat akan turun kepadanya, lalu salah satu berkata,"Ya Allah berilah pahala kepada orang yang menginfakkan hartanya."
Kemudian malaikat yang satu berkata,"Ya Allah, binasakanlah orang-orang yang bakhil."
Dari Hadits riwayat Abu Hurairah di atas marilah kita jadikan teladan buat kita semua bahwa pada pagi hari malaikat akan turun ke bumi dan menemui sang anak Adam.Salah satunya berkata kebaikan doa dan salah satunya berdoa kejelekan.Untuk itulah mari kita bangun pagi sepertiga malam untuk melaksanakan shalat malam kawan.
Anjuran untuk berinfak dan bersedekah sangat penting dilakukan oleh umat Islam dalam membina kemakmuran sesama umatnya Nabi Muhammad SAW.
Disunat Jin Saat Hujan-Hujan
Ternyata kisah bocah disunat jin bukan basa-basi.Baru-baru ini ada bocah disunat jin saat main air hujan.
Subhanallah, jika Allah berkehendak tidak ada yang tidak mungkin.jika anak kita mau sunat tentunya ke dokter atau ahli khitan anak.Tapi ini aneh, seorang bocah disunat jin tanpa luka sedikitpun dan langsung sembuh seolah tidak terjadi apa-apa ketika ia sedang bermain hujan-hujanan.
Hal aneh ini di alami seorang bocah daerah wonocolo Surabaya.Warga setempat tak percaya dengan kabar itu.Namun begitu menyaksikan kulit kelamin bocah itu terkelupas seperti sudah disunat, maka orang-orang hanya bisa bertahmad Subhanallah.Warga semakin heran ketika memperhatikan bentuk khitanan itu begitu sempurna tak kalah dengan sunat versi dokter.
Peristiwa itu terjadi pada hari sabtu 3 April sekita pukul 2 siang saat anak itu berhujan-hujan.Dimana dia ingin main-main dengan seutas tali dan akan mengambil tali di belakang rumahnya dalam keadaan telanjang.Nah setelah memanjat tiang untuk mengambil tali itulah sunatan terjadi.Anak ini tidak sadar kalau bentuk kemaluannya sudah berubah karena tidak merasakan sakit sedikitpun.Juga tidak ada ceceran darah saat anak ini memasuki rumahnya.
Orang tuanya sangat risau dan was-was dan akhirnya memeriksakan anaknya ke dokter.Namun menurut dokter bahwa anaknya telah memang disunat.Karena sudah kehendak Allah, orang tuanya hanya bisa pasrah dan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah atas apa yang terjadi pada anaknya.Jangan sampai hal tersebut dapat merubah fisik dan psikis anaknya di kemudian hari.Orang tuanya berharap anaknya dapat menjadikan kejadian tersebut sebagai teladan.
Subhanallah, jika Allah berkehendak tidak ada yang tidak mungkin.jika anak kita mau sunat tentunya ke dokter atau ahli khitan anak.Tapi ini aneh, seorang bocah disunat jin tanpa luka sedikitpun dan langsung sembuh seolah tidak terjadi apa-apa ketika ia sedang bermain hujan-hujanan.
Hal aneh ini di alami seorang bocah daerah wonocolo Surabaya.Warga setempat tak percaya dengan kabar itu.Namun begitu menyaksikan kulit kelamin bocah itu terkelupas seperti sudah disunat, maka orang-orang hanya bisa bertahmad Subhanallah.Warga semakin heran ketika memperhatikan bentuk khitanan itu begitu sempurna tak kalah dengan sunat versi dokter.
Peristiwa itu terjadi pada hari sabtu 3 April sekita pukul 2 siang saat anak itu berhujan-hujan.Dimana dia ingin main-main dengan seutas tali dan akan mengambil tali di belakang rumahnya dalam keadaan telanjang.Nah setelah memanjat tiang untuk mengambil tali itulah sunatan terjadi.Anak ini tidak sadar kalau bentuk kemaluannya sudah berubah karena tidak merasakan sakit sedikitpun.Juga tidak ada ceceran darah saat anak ini memasuki rumahnya.
Orang tuanya sangat risau dan was-was dan akhirnya memeriksakan anaknya ke dokter.Namun menurut dokter bahwa anaknya telah memang disunat.Karena sudah kehendak Allah, orang tuanya hanya bisa pasrah dan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah atas apa yang terjadi pada anaknya.Jangan sampai hal tersebut dapat merubah fisik dan psikis anaknya di kemudian hari.Orang tuanya berharap anaknya dapat menjadikan kejadian tersebut sebagai teladan.
Misteri Jenazah Berduri
Nauzubillah min zalik, apa yang tejadi pada kematian Robert benar-benar membuat miris orang.Mari kita ambil hikmah dari semua ini.Dan teladan yang buruk ini jangan sampai di lakukan lagi.Bagaimana tidak ya tatkala nyawanya meregang, bulu-bulu di jenazahnya seolah berubah menjadi duri yang tajam.Itukah azab bagi seorang rentenir yang tega dan sombong?
Beberapa bulan yang lalu warga salah satu perkampungan di Surabaya Utara benar-benar dibuat tidak percaya atas apa yang menimpa pada jenazh Robert(nama samaran).Akal sehat mereka tak mampu berbicara ketika menyaksikan secara langsung bagaimana bulu-bulu yang semula halus di tangan dan kaki dari jenazah Robert tiba-tiba menjadi tajam seperti duri.Bahkan ketajamannya telah membuat luka yang memandikannya, yaitu H.Kusno yang merupakan ulama setempat.
H.Kusno pun lantas mengamati dalam-dalam bulu-bulu tangan dan kaki almarhum.Astaghfirullah....ternyata bulu-bulu itu berdiri tegak ke atas.Meskipun beberapa kali terkena guyuran air saat dimandikan, bulu-bulu itu hanya dalam posisi tidur sebentar, tetapi tak lama kemudian berdiri tegak lagi.
"Ustad,kenapa bisa seperti ini?"tanya Aminuddin.
"Wallahu A'lam, baru kali ini saya menemukan kejanggalan yang demikian aneh,"jawab H Kusno keheranan.
"Pak, sebisanya saja kita mandikan, meski sedikit sakit tertancap bulu-bulu ini."ungkap H.kusno.
Sepuluh menit kemudian jenazah Robert selesai di mandikan.Namun H.Kusno dan Aminuddin bingung mengkafaninya karena tangan mereka harus melawan bulu di jenazah yang telah menjelma menjadi duri tajam.
"Kita pakai ini saja, Ustad,"ujar Aminuddin sembari menyerahkan selembar kain.Denagn berhati-hati, akhirnya jenazah Robert selesai juga di kafani dan tak lama kemudian di makamkan.
Para pelayat lainnya lantas meninggalkan area pemakaman itu.Akan tetapi ketika Aminuddin menuju rumahnya, Aminuddin melihat sosok perempuan yang marah-marah di depan rumah duka.
inilah sekelumit cerita yang bisa kita jadikan teladan dan di ambil hikmahnya.Jangan menjadi rentenir dengan memaksakan kehendak.
Beberapa bulan yang lalu warga salah satu perkampungan di Surabaya Utara benar-benar dibuat tidak percaya atas apa yang menimpa pada jenazh Robert(nama samaran).Akal sehat mereka tak mampu berbicara ketika menyaksikan secara langsung bagaimana bulu-bulu yang semula halus di tangan dan kaki dari jenazah Robert tiba-tiba menjadi tajam seperti duri.Bahkan ketajamannya telah membuat luka yang memandikannya, yaitu H.Kusno yang merupakan ulama setempat.
H.Kusno pun lantas mengamati dalam-dalam bulu-bulu tangan dan kaki almarhum.Astaghfirullah....ternyata bulu-bulu itu berdiri tegak ke atas.Meskipun beberapa kali terkena guyuran air saat dimandikan, bulu-bulu itu hanya dalam posisi tidur sebentar, tetapi tak lama kemudian berdiri tegak lagi.
"Ustad,kenapa bisa seperti ini?"tanya Aminuddin.
"Wallahu A'lam, baru kali ini saya menemukan kejanggalan yang demikian aneh,"jawab H Kusno keheranan.
"Pak, sebisanya saja kita mandikan, meski sedikit sakit tertancap bulu-bulu ini."ungkap H.kusno.
Sepuluh menit kemudian jenazah Robert selesai di mandikan.Namun H.Kusno dan Aminuddin bingung mengkafaninya karena tangan mereka harus melawan bulu di jenazah yang telah menjelma menjadi duri tajam.
"Kita pakai ini saja, Ustad,"ujar Aminuddin sembari menyerahkan selembar kain.Denagn berhati-hati, akhirnya jenazah Robert selesai juga di kafani dan tak lama kemudian di makamkan.
Para pelayat lainnya lantas meninggalkan area pemakaman itu.Akan tetapi ketika Aminuddin menuju rumahnya, Aminuddin melihat sosok perempuan yang marah-marah di depan rumah duka.
inilah sekelumit cerita yang bisa kita jadikan teladan dan di ambil hikmahnya.Jangan menjadi rentenir dengan memaksakan kehendak.
Larangan Makan Riba
Ajaran Islam telah melarang untuk memakan riba seperti yang di samapikan Allah melalui Al Qur'an berikut:
"Dan disebabkan mereka makan riba, padahal sesungguhnyadan karena mereka memakan harta orang lain dengan jalan yang batil."(QS.An Nisaa'(4):161).
Dalam bahasa arab, kata riba berarti tumbuh, berkembang, atau bertambah.Jadi menurut bahasa, riba berarti kelebihan atau tambahan.Sedangkan menurut istilah, riba adalah kelebihan harta dalam suatu muamalah dengan tidak ada imbalan atau gantinya.Kelebihan itu yang disebut riba.
Allah dengan tega melarang praktek riba.Di dalam Al Qur'an Allah berfirman,"dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba."(QS.Al Baqarah(2):275).
Sebenarnya siksa atau azab Allah terjadi di dunia dan di akhirat.Karena itu seseprang hendaknya melakukan hal baik selama hidupnya.
"Dan disebabkan mereka makan riba, padahal sesungguhnyadan karena mereka memakan harta orang lain dengan jalan yang batil."(QS.An Nisaa'(4):161).
Dalam bahasa arab, kata riba berarti tumbuh, berkembang, atau bertambah.Jadi menurut bahasa, riba berarti kelebihan atau tambahan.Sedangkan menurut istilah, riba adalah kelebihan harta dalam suatu muamalah dengan tidak ada imbalan atau gantinya.Kelebihan itu yang disebut riba.
Allah dengan tega melarang praktek riba.Di dalam Al Qur'an Allah berfirman,"dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba."(QS.Al Baqarah(2):275).
Sebenarnya siksa atau azab Allah terjadi di dunia dan di akhirat.Karena itu seseprang hendaknya melakukan hal baik selama hidupnya.