Sabtu, 06 April 2013

Surat Al-Muthaffiffii dan Terjemahnya Surat ke 83

Lanjut lagi setelah surat yang ke 84, kita beralih ke surat yang ke 83 dari ayat suci Al-Qur'an, yaitu surat Al Muthaffiffii dan artinya. Surat ini terdiri dai 36 ayat.

Allah SWT berfirman,

وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِينَ ١
الَّذِينَ إِذَا اكْتَالُوا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُونَ ٢
وَإِذَا كَالُوهُمْ أَوْ وَزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ ٣
أَلا يَظُنُّ أُولَئِكَ أَنَّهُمْ مَبْعُوثُونَ ٤
لِيَوْمٍ عَظِيمٍ ٥
يَوْمَ يَقُومُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ ٦
كَلا إِنَّ كِتَابَ الْفُجَّارِ لَفِي سِجِّينٍ ٧
وَمَا أَدْرَاكَ مَا سِجِّينٌ ٨
كِتَابٌ مَرْقُومٌ ٩
وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِلْمُكَذِّبِينَ ١٠
الَّذِينَ يُكَذِّبُونَ بِيَوْمِ الدِّينِ ١١
وَمَا يُكَذِّبُ بِهِ إِلا كُلُّ مُعْتَدٍ أَثِيمٍ ١٢
إِذَا تُتْلَى عَلَيْهِ آيَاتُنَا قَالَ أَسَاطِيرُ الأوَّلِينَ ١٣
كَلا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ ١٤
كَلا إِنَّهُمْ عَنْ رَبِّهِمْ يَوْمَئِذٍ لَمَحْجُوبُونَ ١٥
ثُمَّ إِنَّهُمْ لَصَالُو الْجَحِيمِ ١٦
ثُمَّ يُقَالُ هَذَا الَّذِي كُنْتُمْ بِهِ تُكَذِّبُونَ ١٧
كَلا إِنَّ كِتَابَ الأبْرَارِ لَفِي عِلِّيِّينَ ١٨
وَمَا أَدْرَاكَ مَا عِلِّيُّونَ ١٩
كِتَابٌ مَرْقُومٌ ٢٠
يَشْهَدُهُ الْمُقَرَّبُونَ ٢١
إِنَّ الأبْرَارَ لَفِي نَعِيمٍ ٢٢
عَلَى الأرَائِكِ يَنْظُرُونَ ٢٣
تَعْرِفُ فِي وُجُوهِهِمْ نَضْرَةَ النَّعِيمِ ٢٤
يُسْقَوْنَ مِنْ رَحِيقٍ مَخْتُومٍ ٢٥
خِتَامُهُ مِسْكٌ وَفِي ذَلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُونَ ٢٦
وَمِزَاجُهُ مِنْ تَسْنِيمٍ ٢٧
عَيْنًا يَشْرَبُ بِهَا الْمُقَرَّبُونَ ٢٨
إِنَّ الَّذِينَ أَجْرَمُوا كَانُوا مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا يَضْحَكُونَ ٢٩
وَإِذَا مَرُّوا بِهِمْ يَتَغَامَزُونَ ٣٠
وَإِذَا انْقَلَبُوا إِلَى أَهْلِهِمُ انْقَلَبُوا فَكِهِينَ ٣١
وَإِذَا رَأَوْهُمْ قَالُوا إِنَّ هَؤُلاءِ لَضَالُّونَ ٣٢
وَمَا أُرْسِلُوا عَلَيْهِمْ حَافِظِينَ ٣٣
فَالْيَوْمَ الَّذِينَ آمَنُوا مِنَ الْكُفَّارِ يَضْحَكُونَ ٣٤
عَلَى الأرَائِكِ يَنْظُرُونَ ٣٥
هَلْ ثُوِّبَ الْكُفَّارُ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ ٣٦





Artinya:

1. kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang[a],
2. (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi,
3. dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.
4. tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa Sesungguhnya mereka akan dibangkitkan,
5. pada suatu hari yang besar,
6. (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam?
7. sekali-kali jangan curang, karena Sesungguhnya kitab orang yang durhaka tersimpan dalam sijjin[b].
8. tahukah kamu Apakah sijjin itu?
9. (ialah) kitab yang bertulis.
10. kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan,
11. (yaitu) orang-orang yang mendustakan hari pembalasan.
12. dan tidak ada yang mendustakan hari pembalasan itu melainkan Setiap orang yang melampaui batas lagi berdosa,
13. yang apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata: "Itu adalah dongengan orang-orang yang dahulu"
14. sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.
15. sekali-kali tidak[c], Sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar tertutup dari (rahmat) Tuhan mereka.
16. Kemudian, Sesungguhnya mereka benar-benar masuk neraka.
17. Kemudian, dikatakan (kepada mereka): "Inilah azab yang dahulu selalu Kami dustakan".
18. sekali-kali tidak, Sesungguhnya kitab orang-orang yang berbakti itu (tersimpan) dalam 'Illiyyin. [d]
19. tahukah kamu Apakah 'Illiyyin itu?
20. (yaitu) kitab yang bertulis,
21. yang disaksikan oleh malaikat-malaikat yang didekatkan (kepada Allah).
22. Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam kenikmatan yang besar (syurga),
23. mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang.
24. kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan mereka yang penuh kenikmatan.
25. mereka diberi minum dari khamar murni yang dilak (tempatnya),
26. laknya adalah kesturi; dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.
27. dan campuran khamar murni itu adalah dari tasnim,
28. (yaitu) mata air yang minum daripadanya orang-orang yang didekatkan kepada Allah.
29. Sesungguhnya orang-orang yang berdosa, adalah mereka yang menertawakan orang-orang yang beriman.
30. dan apabila orang-orang yang beriman lalu di hadapan mereka, mereka saling mengedip-ngedipkan matanya.
31. dan apabila orang-orang yang berdosa itu kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira.
32. dan apabila mereka melihat orang-orang mukmin, mereka mengatakan: "Sesungguhnya mereka itu benar-benar orang-orang yang sesat",
33. Padahal orang-orang yang berdosa itu tidak dikirim untuk penjaga bagi orang-orang mukmin.
34. Maka pada hari ini, orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir,
35. mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang.
36. Sesungguhnya orang-orang kafir telah diberi ganjaran terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.

Penjelasan Ayat

[1561] Yang dimaksud dengan orang-orang yang curang di sini ialah orang-orang yang curang dalam menakar dan menimbang.
[1562] Sijjin: nama kitab yang mencatat segala perbuatan orang-orang yang durhaka.
[1563] Maksudnya: sekali-kali tidak seperti apa yang mereka katakan bahwa mereka dekat pada sisi Allah.
[1564] 'Illiyyin: nama kitab yang mencatat segala perbuatan orang-orang yang berbakti.

Senin, 01 April 2013

Teladan Fatimah Terhadap Suami dan Islam

Subahanallah...subahanallah...

Sehari digaji 2 dirham saja, berarti hanya 60 dirham per bulan.
Padahal jabatannya tinggi sekali di dunia, bahkan dia adalah seorang khalifah Umar bin Abdul Aziz nama beliau.
Duh..Amirul Mukminin yang bisa dijadikan teladan di Indonesia ini. Bagaimana para Khalifah di negara Indonesia ini, sungguh bertolak belakang.

Pernikahan Fatimah dan Umar

Setelah menikah, Fatimah memiliki harta yang begitu berlimpah pemberian dari ayahnya. Hartanya adalah yang paling berharga yang pernah dimiliki oleh seorang perempuan di atas permukaan bumi ini, yang berupa perhiasan dan intan permata.

Namun, semua berubah ketika Umar bin Abdul Aziz mendapat amanat sebagai seorang khalifah. Betapa sedihnya Umar ketika tugas berat tersebut dibebankan kepadanya. Terbayang keadaannya di akhirat, saat Allah meminta semua pertanggungjawabannya dalam memimpin umat.

Umar bin Abdul Aziz kemudian mengajak Fatimah untuk mengurangi beban hidupnya dengan cara menyerahkan semua harta, berikut perhiasan yang dimiliki Fatimah ke Baitul Mal.

Selanjutnya, jadilah sang khalifah besar itu hanya mendapatkan gaji yang begitu kecil, yaitu dua dirham per hari atau 60 dirham per bulan. Namun sebagai istri yang baik, Fatimah tidak pernah protes, malah beliau dengan ikhlas selalu mendukung suaminya.

Setelah Umar meninggal, Dinasti Ummayah pun dipimpin oleh saudara Fatimah bernama Yazid bin Abdul Malik. Suatu hari, Yazid menemui Fatimah untuk mengembalikan harta-harta yang disimpan di Baitul Mal.

Yazid berkata kepada Fatimah, "Umar telah dholim kepada hartamu, sekarang aku kembalikan kepadamu. Ambillah!"

Diluar dugaan, Fatimah menolak semua tawaran saudaranya tersebut.
Beliau berkata, "Demi Allah, aku tidak akan mengambilnya kembali. Karena aku patuh kepada suami untuk selamanya. Bukan ketika dia masih hidup aku patuh, lalu setelah meninggal berkhianat."

Yazid merasa sangat kagum dengan sikap saudara perempuannya itu.
Dia lalu mengambil kembali harta-harta Fatimah dan membagikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya.

Sikap Fatimah yang seperti inilah, yang berhasil membawanya sebagai salah satu contoh mulia dari seorang wanita salehah yang taat kepada suami dan yang selalu mendahulukan kepentingan umat.

Ternyata wanita tidak perlu memerlukan gemerlapnya perhiasan untuk terlihat indah. Dengan Iman, rasa malu serta ketundukan kepada Robbnya serta ketaatan kepada suaminya, justru dia akan menjadi perhiasan itu sendiri. Dan pastinya menjadi yang terindah dari yang pernah ada.

Dibalik kekuatan para suami, dukungan istri merekalah yang banyak menguatkan.
Sebaliknya, dibalik kerepotan para suami, tuntutan istri merekalah yang banyak merongrong dan kemudian menghancurkan. Jika saja, saat ini banyak wanita yang mencontoh sikap mulia dari Fatimah bin Abdul malik, maka akan banyak tenanglah batin suami dalam kehidupan mereka.

Sumber:
voaislam