Yang terpenting adalah tetap rajin berusaha dan tekun dalam berdoa meminta keturunan kepada Allah SWT setiap waktu seperti yang telah dilakukan olah Nabi Zakaria as.
Allah SWT berfirman,
هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهُ قَالَ رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ
Artinya:
38. di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa".
(QS. Ali Imran[3]: 38).
Jadi doanya adalah:
رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ
Artinya:
"Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa".
Kamis, 29 Januari 2015
Rabu, 28 Januari 2015
Makna Gadai dalam Islam
MAKNA GADAI
Makna gadai secara etimologi / bahasa adalah “tertahan” sebagai mana dalam satu ayat al-Qur’an:
كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ رَهِينَةٌ
“Tiap-tiap jiwa tertahan (untuk mempertanggungjawabkan) atas apa yang telah diperbuatnya
(QS. Al-Muddatstsir [74]: 38)
Atau bermakna “diam tidak bergerak”, sebagaimana dikatakan para ahli fiqh:
“Haram bagai seseorang kencing di air yang rahin, yaitu air yang tidak bergerak”
Makna gadai menurut istilah ahli fiqh adalah “barang yang dijadikan sebagai jaminan hutang apabila tidak dapat melunasinya”. (Lihat Fathul Bari 5/173, al-Mughni 6/443, Aunul Ma;bud 9-10 / 319)
Makna gadai secara etimologi / bahasa adalah “tertahan” sebagai mana dalam satu ayat al-Qur’an:
كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ رَهِينَةٌ
“Tiap-tiap jiwa tertahan (untuk mempertanggungjawabkan) atas apa yang telah diperbuatnya
(QS. Al-Muddatstsir [74]: 38)
Atau bermakna “diam tidak bergerak”, sebagaimana dikatakan para ahli fiqh:
“Haram bagai seseorang kencing di air yang rahin, yaitu air yang tidak bergerak”
Makna gadai menurut istilah ahli fiqh adalah “barang yang dijadikan sebagai jaminan hutang apabila tidak dapat melunasinya”. (Lihat Fathul Bari 5/173, al-Mughni 6/443, Aunul Ma;bud 9-10 / 319)
Selasa, 27 Januari 2015
Tiap Minggu Semakin Ganteng
Rasulullah SAW bersabda,
Sesungguhnya di surga terdapat pasar yang dikunjungi penduduk surga tiap hari jumat. Angin utara berhembus dan menerpa wajah dan pakaian mereka hingga membuat mereka semakin tampan dan ganteng.
Dalam keadaan seperti itu, mereka pulang untuk menjumpai istri-istri mereka masing-masing.
Istri-istri berkata,
"Demi Allah, Tuan semakin tampan dan ganteng.:
Mereka menjawab,
"Kalian juga semakin cantik dan mempesona."
HR. Muslim.
Subhanallah, sungguh kehidupan di surga sangat menggiurkan dan itu pasti akan terjadi karena Nabi Muhammad SAW telah mensabdakan kepada kita semua dan Beliau adalah sejujur-jujurnya manusia yang pernah hidup di bumi ini.
Sesungguhnya di surga terdapat pasar yang dikunjungi penduduk surga tiap hari jumat. Angin utara berhembus dan menerpa wajah dan pakaian mereka hingga membuat mereka semakin tampan dan ganteng.
Dalam keadaan seperti itu, mereka pulang untuk menjumpai istri-istri mereka masing-masing.
Istri-istri berkata,
"Demi Allah, Tuan semakin tampan dan ganteng.:
Mereka menjawab,
"Kalian juga semakin cantik dan mempesona."
HR. Muslim.
Subhanallah, sungguh kehidupan di surga sangat menggiurkan dan itu pasti akan terjadi karena Nabi Muhammad SAW telah mensabdakan kepada kita semua dan Beliau adalah sejujur-jujurnya manusia yang pernah hidup di bumi ini.
Sabtu, 24 Januari 2015
Ketika Umar bin Khattab Diprotes Sahabat
Dikisahkan bahwa seseorang laki-laki meminta izin untuk bertemu sahabat Umar bin Khaththab. Setelah orang itu diizinkan, dia berkata,
"Wahai Ibnul-Khaththab, demi Allah, engkau tidak memberi kami yang banyak dan tidak membuat keputusan di antara kami secara adil."
Umar pun marah besar mendengarnya, bahkan hampir saja dia memukulnya. Namun Al-Hurr bin Qais segera mencegah seraya berkata, ”Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya Allah pernah berfirman kepada Nabi SAW,
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ
"Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh."
(QS. al-A'raaf, 7 : 199).
Maka Umar pun mengurungkan niatnya untuk menghajar orang itu setelah dibacakan ayat ini. Setelah itu pikirannya terus menerawang terhadap Kitab Allah. Demikian dalam riwayat al-Bukhari, dari Ibnu Abbas RA.
Ibnu Qudamah dalam Minhajul Qashidin memberikan komentar, rupanya Sayyidina Umar dalam hal ini telah berusaha untuk meneladani keteladanan agung yang telah dicontohkan oleh Rasulullah manakala perang Uhud sedang berkecamuk.
Dalam perang Uhud ini juga, seorang budak hitam bernama Wahsyi, yang dijanjikan oleh tuannya untuk dimerdekakan bila dapat membunuh paman Nabi bernama Hamzah bin Abdul Muththalib RA yang ternyata berhasil, juga diampuni oleh Nabi setelah ia masuk Islam.
Walaupun Rasulullah telah menguasai Wahsyi dan dapat melakukan pembalasan, namun tidak melakukan bahkan memaafkannya. Alangkah tingginya akhlak ini.
sumber: nu.or.id
"Wahai Ibnul-Khaththab, demi Allah, engkau tidak memberi kami yang banyak dan tidak membuat keputusan di antara kami secara adil."
Umar pun marah besar mendengarnya, bahkan hampir saja dia memukulnya. Namun Al-Hurr bin Qais segera mencegah seraya berkata, ”Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya Allah pernah berfirman kepada Nabi SAW,
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ
"Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh."
(QS. al-A'raaf, 7 : 199).
Maka Umar pun mengurungkan niatnya untuk menghajar orang itu setelah dibacakan ayat ini. Setelah itu pikirannya terus menerawang terhadap Kitab Allah. Demikian dalam riwayat al-Bukhari, dari Ibnu Abbas RA.
Ibnu Qudamah dalam Minhajul Qashidin memberikan komentar, rupanya Sayyidina Umar dalam hal ini telah berusaha untuk meneladani keteladanan agung yang telah dicontohkan oleh Rasulullah manakala perang Uhud sedang berkecamuk.
Dalam perang Uhud ini juga, seorang budak hitam bernama Wahsyi, yang dijanjikan oleh tuannya untuk dimerdekakan bila dapat membunuh paman Nabi bernama Hamzah bin Abdul Muththalib RA yang ternyata berhasil, juga diampuni oleh Nabi setelah ia masuk Islam.
Walaupun Rasulullah telah menguasai Wahsyi dan dapat melakukan pembalasan, namun tidak melakukan bahkan memaafkannya. Alangkah tingginya akhlak ini.
sumber: nu.or.id
Selasa, 20 Januari 2015
4 Orang yang Dibenci dan Dilaknat Rasulullah SAW
Rasulullah SAW sangat membenci bahkan melaknat orang-orang ini yang salah satunya adalah laki-laki (seseorang dengan kelamin lelaki) yang menyerupai perempuan. Baik dalam gaya berpakaian maupun dalam segala hal penampilannya.
Ada sebuah hadits menerangkan dengan jelas mengenai empat hal yang dibenci dan dilaknat Rasulullah saw yaitu:
عن أبي هريرة، رضي الله عنه، قال: لعن رسول الله صلى الله عليه وسلم- مخنثى الرجال الذين يتشبهون بالنساء، والمترجلات من النساء المتشبهات بالرجال، والمتبتلين من الرجال الذين يقولون: لا نتزوج. والمتبتلات من النساء اللاتي يقلن ذلك
Rasulullah saw melaknat (mengutuk) banci-banci lelaki. Yaitu lelaki yang menyerupai perempuan, dan banci perempuan yaitu perempuan yang suka menyerupai lelaki, dan bujangan-bujangan yang berkata “kami tidak mau kawin” serta perawan yang berkata juga demikian.
Yang dimaksud dengan banci dalam hadits di atas adalah jelas, yaitu lelaki (seseorang dengan kelamin lelaki) yang menyerupai perempuan. Baik dalam gaya berpakaian maupun dalam segala hal penampilannya. Begitu juga yang dimaksud dengan perempuan yang menyerupai lelaki. Kegemaran menggunakan ornamen kelelakian bagi seorang yang berkelamin perempuan sudah cukup menunjukkan kategori banci perempuan.
Adapun dua kelompok terakhir pada dasarnya dialamatkan kepada mereka yang berniat membujang selamanya. Tidak ada niat hendak menikah dalam hidupnya. Padahal menikah adalah sunnah Rasulullah saw. Inilah empat golongan yang sangat dibenci Rasulullah saw bahkan dilaknat olehnya.
1. Laki-laki yang menyerupai wanita.
2. Wanita yang menyerupai laki-laki.
3. Laki-laki yang membujuang selamanya.
4. Wanita yang membujang selamanya.
Mereka menggiring norma-norma islam demi keuntungan semata. Sesuatu yang jelas tergambar sebagai sebuah penyimpangan tiba-tiba mengandung nilai kebenaran. Sehingga membuat kita ragu akan kesalahannya yang hakiki.
Semoga kita tidak termasuk salah satu dari empat orang di atas.
sumber: nu.or.id
Ada sebuah hadits menerangkan dengan jelas mengenai empat hal yang dibenci dan dilaknat Rasulullah saw yaitu:
عن أبي هريرة، رضي الله عنه، قال: لعن رسول الله صلى الله عليه وسلم- مخنثى الرجال الذين يتشبهون بالنساء، والمترجلات من النساء المتشبهات بالرجال، والمتبتلين من الرجال الذين يقولون: لا نتزوج. والمتبتلات من النساء اللاتي يقلن ذلك
Rasulullah saw melaknat (mengutuk) banci-banci lelaki. Yaitu lelaki yang menyerupai perempuan, dan banci perempuan yaitu perempuan yang suka menyerupai lelaki, dan bujangan-bujangan yang berkata “kami tidak mau kawin” serta perawan yang berkata juga demikian.
Yang dimaksud dengan banci dalam hadits di atas adalah jelas, yaitu lelaki (seseorang dengan kelamin lelaki) yang menyerupai perempuan. Baik dalam gaya berpakaian maupun dalam segala hal penampilannya. Begitu juga yang dimaksud dengan perempuan yang menyerupai lelaki. Kegemaran menggunakan ornamen kelelakian bagi seorang yang berkelamin perempuan sudah cukup menunjukkan kategori banci perempuan.
Adapun dua kelompok terakhir pada dasarnya dialamatkan kepada mereka yang berniat membujang selamanya. Tidak ada niat hendak menikah dalam hidupnya. Padahal menikah adalah sunnah Rasulullah saw. Inilah empat golongan yang sangat dibenci Rasulullah saw bahkan dilaknat olehnya.
4 Orang yang Dibenci Rasulullah SAW
Pada hakikatnya, sebagai saudara sesama muslim, hanya bermaksud mengingatkan bahwa merebaknya budaya populer di sekitar kita seringkali menyilaukan akidah dan syariah Islam. Derasnya tehnologi media dan informatika yang menyuguhkan berbagai tontonan adalah kekuatan kapital yang sungguh dahsyatnya.1. Laki-laki yang menyerupai wanita.
2. Wanita yang menyerupai laki-laki.
3. Laki-laki yang membujuang selamanya.
4. Wanita yang membujang selamanya.
Mereka menggiring norma-norma islam demi keuntungan semata. Sesuatu yang jelas tergambar sebagai sebuah penyimpangan tiba-tiba mengandung nilai kebenaran. Sehingga membuat kita ragu akan kesalahannya yang hakiki.
Semoga kita tidak termasuk salah satu dari empat orang di atas.
sumber: nu.or.id
Minggu, 18 Januari 2015
Galaunya Sahabat Nabi Beda Dengan Kita
Galaunya sahabat Nabi, yang jelas dengan galaunya kita semuanya. Dilansir dari islampos.com, sahabat Nabi selalu mengedepankan ketakwaan ketimbang nafsunya, selalu bertaubat meskipu kalau dilihat oleh sahabat lain sedikit dosanya, Subhanallah...
Hampir semua umat islam terutama yang belum menikah sering sekali galau dan galaunya itu dijadikan status di facebook atau twitter. Dikit-dikit curhat di facebook seharusnya kita malu dengan kenyataan ini.
Urusannya gak jauh-jauh dari cinta terhadap lawan jenis yang belum halal. Beda sekali dengan sahabat Nabi.
“Ya itu kan sahabat, jauhlah sama kita” biasanya ada yang komentar begitu kalau saya menulis tentang sahabat. Helooooo! Kalau tidak mau menyamai mereka Radiyallahu Anhu, mengapa menginginkan surga yang sama?
Sahabat Ka’ab Bin Malik galau selama 50 hari, khawatir soal dosa. Khawatir soal dirinya diampuni Allah atau tidak. Bukan soal-soal remeh temeh.
Umar bin Khattab ketika menjadi khalifah, galau karena ada rakyatnya yang memasak batu saking miskinnya, lalu menaruh beban karung gandum di pundaknya sendiri.
Tsa’labah bin Abdurrahman RA pernah secara tidak sengaja melihat wanita Anshar yang mandi. Ia merasa sangat berdosa, malu kepada Nabi dan mengasingkan diri ke gunung selama 40 hari. Ia terus menerus minta ampun kepada Allah. Sedangkan kita? Setiap hari, wanita di sekeliling kita mengumbar aurat ada di mana-mana. Di kantor, di Mall, di televisi, di mana-mana. Apakah kita meminta ampun kepada Allah?
Nabi Muhammad merasa kehilangan dia. Sampai Allah menunjukkan gunung tempat bersembunyinya. Nabi meminta Umar RA dan Salman RA untuk menjemputnya.
Tsa’labah masih malu, dia mau ke Madinah kalau Nabi sedang sholat sehingga dianggap tidak menyadari kedatangannya. Iapun sampai sakit keras karena galau takut akan dosanya melihat wanita mandi, walupun tak sengaja.
Sebelum sakit Nabi SAW memberikan amalan buatnya supaya dosanya diampuni berupa bacaan Al Qur’an “ …Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia, dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka”. (al-Baqarah : 201). Sebuah do’a yang mudah dan sering kita ulang-ulang yaitu Robbana Atina Fid DUnya Hasanah wa fil akhiroti hasanah. Waqina adzaabannaar.”
Tsa’labah sakit keras selama 8 hari, karena khawatir akan dosanya. Bagaimana dengan kita? tiap hari berbuat dosa apakah kita merasa bersalah. Kebanyakan tidak. Nabi Muhammad SAW saja yang dijamin masuk uorga istighfar 70 kali sehari dalam riwayat lain dikatakan 100 kali sehari. Kita berapa kali?
Begitulah seharusnya. Mestinya kita galau bukannya urusan duit, urusan lawan jenis, urusan dunia lah. Mestinya kita galau urusan dosa, urusan ibadah, urusan akherat, begitulah muslim yang baik.
Rasulullahpun menjenguknya. Rasulullah memangku Tsa’labah di pangkuannya.
Tapi ia menggeser kepalanya, “Kepalaku penuh dosa wahai Rasulullah. Aku tidak pantas!”
“Apa yang kamu senangi?”
“Ampunan Allah.”
Jabir bin Abdullah RA meriwayatkan sebuah hadits tentang sahabat ini “Ketika itu turunlah Jibril Alaihisallam, mengatakan, “Wahai Muhammad, sesungguhnya Tuhanmu mengirimkan salam padamu, dan berfirman, ‘JIka hamba-Ku ini menemui-Ku dengan dosa sejengkal tanah, maka Aku akan menemui dengan sejengkal ampunan’.”
Tsa’labah langsung berteriak kegirangan karena mendapat ampunan Allah, tidak lama kemudian ia meninggal. Ketika Rasulullah SAW ke rumah Tsa’labah, Rasulullah merangkak. Para shahabat keheranan. “Mengapa Engkau merangkak wahai Rasulullah?”
Rasulullah SAW menjawab, “Aku tidak bisa berdiri saking banyaknya malaikat yang turun, ta’ziyah kepada Tsa’labah.”
sumber: http://www.islampos.com/bedanya-galau-kita-dan-galaunya-sahabat-nabi-150244/
Hampir semua umat islam terutama yang belum menikah sering sekali galau dan galaunya itu dijadikan status di facebook atau twitter. Dikit-dikit curhat di facebook seharusnya kita malu dengan kenyataan ini.
Urusannya gak jauh-jauh dari cinta terhadap lawan jenis yang belum halal. Beda sekali dengan sahabat Nabi.
“Ya itu kan sahabat, jauhlah sama kita” biasanya ada yang komentar begitu kalau saya menulis tentang sahabat. Helooooo! Kalau tidak mau menyamai mereka Radiyallahu Anhu, mengapa menginginkan surga yang sama?
Sahabat Ka’ab Bin Malik galau selama 50 hari, khawatir soal dosa. Khawatir soal dirinya diampuni Allah atau tidak. Bukan soal-soal remeh temeh.
Umar bin Khattab ketika menjadi khalifah, galau karena ada rakyatnya yang memasak batu saking miskinnya, lalu menaruh beban karung gandum di pundaknya sendiri.
Tsa’labah bin Abdurrahman RA pernah secara tidak sengaja melihat wanita Anshar yang mandi. Ia merasa sangat berdosa, malu kepada Nabi dan mengasingkan diri ke gunung selama 40 hari. Ia terus menerus minta ampun kepada Allah. Sedangkan kita? Setiap hari, wanita di sekeliling kita mengumbar aurat ada di mana-mana. Di kantor, di Mall, di televisi, di mana-mana. Apakah kita meminta ampun kepada Allah?
Nabi Muhammad merasa kehilangan dia. Sampai Allah menunjukkan gunung tempat bersembunyinya. Nabi meminta Umar RA dan Salman RA untuk menjemputnya.
Tsa’labah masih malu, dia mau ke Madinah kalau Nabi sedang sholat sehingga dianggap tidak menyadari kedatangannya. Iapun sampai sakit keras karena galau takut akan dosanya melihat wanita mandi, walupun tak sengaja.
Sebelum sakit Nabi SAW memberikan amalan buatnya supaya dosanya diampuni berupa bacaan Al Qur’an “ …Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia, dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka”. (al-Baqarah : 201). Sebuah do’a yang mudah dan sering kita ulang-ulang yaitu Robbana Atina Fid DUnya Hasanah wa fil akhiroti hasanah. Waqina adzaabannaar.”
Tsa’labah sakit keras selama 8 hari, karena khawatir akan dosanya. Bagaimana dengan kita? tiap hari berbuat dosa apakah kita merasa bersalah. Kebanyakan tidak. Nabi Muhammad SAW saja yang dijamin masuk uorga istighfar 70 kali sehari dalam riwayat lain dikatakan 100 kali sehari. Kita berapa kali?
Begitulah seharusnya. Mestinya kita galau bukannya urusan duit, urusan lawan jenis, urusan dunia lah. Mestinya kita galau urusan dosa, urusan ibadah, urusan akherat, begitulah muslim yang baik.
Rasulullahpun menjenguknya. Rasulullah memangku Tsa’labah di pangkuannya.
Tapi ia menggeser kepalanya, “Kepalaku penuh dosa wahai Rasulullah. Aku tidak pantas!”
“Apa yang kamu senangi?”
“Ampunan Allah.”
Jabir bin Abdullah RA meriwayatkan sebuah hadits tentang sahabat ini “Ketika itu turunlah Jibril Alaihisallam, mengatakan, “Wahai Muhammad, sesungguhnya Tuhanmu mengirimkan salam padamu, dan berfirman, ‘JIka hamba-Ku ini menemui-Ku dengan dosa sejengkal tanah, maka Aku akan menemui dengan sejengkal ampunan’.”
Tsa’labah langsung berteriak kegirangan karena mendapat ampunan Allah, tidak lama kemudian ia meninggal. Ketika Rasulullah SAW ke rumah Tsa’labah, Rasulullah merangkak. Para shahabat keheranan. “Mengapa Engkau merangkak wahai Rasulullah?”
Rasulullah SAW menjawab, “Aku tidak bisa berdiri saking banyaknya malaikat yang turun, ta’ziyah kepada Tsa’labah.”
sumber: http://www.islampos.com/bedanya-galau-kita-dan-galaunya-sahabat-nabi-150244/
Kamis, 15 Januari 2015
10 Hikmah Puasa Senin Kamis Menurut Orang Barat
Ada banyak hikmah dari puasa senin dan kamis setiap harinya, bahkan orang-orang barat turut mengakuinya. Mereka membuat buku yang isinya manfaat dari puasa senin - kamis. Seperti dilansir oleh voa-islam.com, orang Amerika mengakui kekuatan puasa yang penuh manfaat ini.
Banyak sekali manfaat dari ibadah ini. Selain disebutkan diatas, puasa juga akan mendidik jiwa kita menjadi sabar dalam berhadapan dengan keinginan diri dan godaan, serta membersihkan roh dan hati. Dengan itu terbukalah hijab antara seorang hamba dengan Tuhannya.
Selain itu ibadah puasa juga dipercaya bisa menyehatkan tubuh, serta mengobati pelbagai penyakit. Bahkan beberapa ilmuwan Barat, seperti Allan Cott M.D (Amerika), Dr. Yuri Nikolayev (Rusia) dan Alvenia M. Fulton (Amerika) telah membuat kesimpulan manfaat dari puasa sunnah Senin-Kamis.
Dalam buku karangan Dr Allan Cott M.D menuliskan beberapa hikmah dari puasa ke dalam sebuah buku yang berjudul Why Fast?
1. Akan terlihat dan merasa lebih muda.
2. Akan merasa lebih baik secara fisik dan mental.
3. Membersihkan badan.
4. Menurunkan tekanan darah dan kadar lemak.
5. Lebih mampu mengendalikan sex.
6. Membuat tubuh sehat dengan sendirinya.
7. Mengendorkan / melepaskan ketegangan jiwa (stres).
8. Menajamkan fungsi indrawi.
9. Memperlambat proses penuaan.
10. Memperoleh kemampuan mengendalikan diri sendiri.
Begitu banyaknya khasiat menjalankan puasa senin kamis ini, ayo..kita laksanakan setiap minggunya..
Banyak sekali manfaat dari ibadah ini. Selain disebutkan diatas, puasa juga akan mendidik jiwa kita menjadi sabar dalam berhadapan dengan keinginan diri dan godaan, serta membersihkan roh dan hati. Dengan itu terbukalah hijab antara seorang hamba dengan Tuhannya.
Selain itu ibadah puasa juga dipercaya bisa menyehatkan tubuh, serta mengobati pelbagai penyakit. Bahkan beberapa ilmuwan Barat, seperti Allan Cott M.D (Amerika), Dr. Yuri Nikolayev (Rusia) dan Alvenia M. Fulton (Amerika) telah membuat kesimpulan manfaat dari puasa sunnah Senin-Kamis.
Dalam buku karangan Dr Allan Cott M.D menuliskan beberapa hikmah dari puasa ke dalam sebuah buku yang berjudul Why Fast?
10 Hikmah Puasa Senin Kamis Menurut Orang Barat:
1. Akan terlihat dan merasa lebih muda.
2. Akan merasa lebih baik secara fisik dan mental.
3. Membersihkan badan.
4. Menurunkan tekanan darah dan kadar lemak.
5. Lebih mampu mengendalikan sex.
6. Membuat tubuh sehat dengan sendirinya.
7. Mengendorkan / melepaskan ketegangan jiwa (stres).
8. Menajamkan fungsi indrawi.
9. Memperlambat proses penuaan.
10. Memperoleh kemampuan mengendalikan diri sendiri.
Begitu banyaknya khasiat menjalankan puasa senin kamis ini, ayo..kita laksanakan setiap minggunya..
Minggu, 11 Januari 2015
12 Orang Pencela Nabi Pantas Dihukum Mati
Beberapa hari ini dunia dikagetkan dengan aksi heroic 2 pemuda muslim yang membalaskan penghinaan terhadap Rasulullah SAW. Tidak tanggung-tanggung 12 orang kafir pencela Nabi SAW dieksekusi mati pada Rabu, 7 Januari 2015.
Imam Mujahid menuturkan, "Suatu ketika, seorang lelaki yang mencaci Nabi SAW dibawa di hadapan Umar bin Khaththab, lantas Umar membunuhnya. Setelah itu dia berkata, "Barangsiapa yang mencaci Allah atau mencaci seorang nabi, maka bunuhlah dia." (Dinukil dari kitab "Fatwa Mati Buat Penghujat", Abu Bashir, hlm. 49)
Di antara korban tersebut adalah:
1. Redaktur Charlie Hebdo,
2. Stephane Charbonnier, kartunis terkenal Prancis,
3. Cabu,
4. Tignous,
5. dan Wolinski serta ekonom Prancis Bernard Maris.
Memang pantas, para pencela Nabi SAW dihukum mati. Celaan dan hinaan itu hakikatnya tidak berhenti pada pribadi Nabi, tapi juga penghinaan kepada Dzat yang memilih dan mengutusnya. Ajaran Islam yang dibawanya juga -secara tidak langsung- dilecehkan. Begitu juga umat Islam yang mengimani kerasulanya ikut dicela.
Sebagaimana diketahui, Charlie Hebdo adalah majalah satire prancis yang kerap menghina Islam dan melecehkan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam melalui kartun-kartun mereka.
Serangan tersebut merupakan reaksi keimanan dua bersaudara Said Kouachi dan Cherif Kouachi atas penghinaan tauladan terbaik mereka. Dikabarkan keduanya telah gugur saat polisi antiteroris menyerbu tempat persembunyiannya, Jumat petang waktu setempat (09/01). Semoga Allah menganugerahkan kesyahidan kepada keduanya.
sumber:
voa-islam.com
Imam Mujahid menuturkan, "Suatu ketika, seorang lelaki yang mencaci Nabi SAW dibawa di hadapan Umar bin Khaththab, lantas Umar membunuhnya. Setelah itu dia berkata, "Barangsiapa yang mencaci Allah atau mencaci seorang nabi, maka bunuhlah dia." (Dinukil dari kitab "Fatwa Mati Buat Penghujat", Abu Bashir, hlm. 49)
Di antara korban tersebut adalah:
1. Redaktur Charlie Hebdo,
2. Stephane Charbonnier, kartunis terkenal Prancis,
3. Cabu,
4. Tignous,
5. dan Wolinski serta ekonom Prancis Bernard Maris.
Memang pantas, para pencela Nabi SAW dihukum mati. Celaan dan hinaan itu hakikatnya tidak berhenti pada pribadi Nabi, tapi juga penghinaan kepada Dzat yang memilih dan mengutusnya. Ajaran Islam yang dibawanya juga -secara tidak langsung- dilecehkan. Begitu juga umat Islam yang mengimani kerasulanya ikut dicela.
Sebagaimana diketahui, Charlie Hebdo adalah majalah satire prancis yang kerap menghina Islam dan melecehkan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam melalui kartun-kartun mereka.
Serangan tersebut merupakan reaksi keimanan dua bersaudara Said Kouachi dan Cherif Kouachi atas penghinaan tauladan terbaik mereka. Dikabarkan keduanya telah gugur saat polisi antiteroris menyerbu tempat persembunyiannya, Jumat petang waktu setempat (09/01). Semoga Allah menganugerahkan kesyahidan kepada keduanya.
sumber:
voa-islam.com
Selasa, 06 Januari 2015
Surga Memiliki 100 Tingkatan
Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya di surga terdapat 100 tingkatan yang disediaka Allah SWT bagi yang berjuhad di jalanNya. Jarak antara satu tingkat dengan tingkatan yang lain seperti jarak antara langit dan bumi. Maka jika kalian minta kepada Allah, mintalah Surga Firdaus."
(HR. Bukhari).
Tempat tertinggi di surga adalah "Al Wasilah" yang terlertak di surga tertinggi. Ia hanya dihuni oleh seorang insan mulia yaitu Rasulullah SAW saja.
Subhanallah...
"Sesungguhnya di surga terdapat 100 tingkatan yang disediaka Allah SWT bagi yang berjuhad di jalanNya. Jarak antara satu tingkat dengan tingkatan yang lain seperti jarak antara langit dan bumi. Maka jika kalian minta kepada Allah, mintalah Surga Firdaus."
(HR. Bukhari).
Tempat tertinggi di surga adalah "Al Wasilah" yang terlertak di surga tertinggi. Ia hanya dihuni oleh seorang insan mulia yaitu Rasulullah SAW saja.
Subhanallah...
Jumat, 02 Januari 2015
Ada 3 Cahaya pada Hari Kiamat
Seperti yang diriwayatkan oleh Imam Hambali, bahwa pada hari kiamat nanti, atau di surga ada tiga cahaya yang saling berlainan. Cahaya apa saja dan siapa yang memiliki cahaya tersebut.
1. Cahaya seperti bintang.
2. Cahaya seperti bulan purnama.
3. Cahaya seperti matahari.
Cahaya yang pertama adalah cahaya dari wajah-wajah manusia yang ketika hidup di dunia, mereka segera meninggalkan pekerjaan dan terus bersuci mengambil air wudhu untuk sembahyang apabila terdengar suara azan.
Cahaya yang kedua seperti bulan purnama adalah wajah manusia yang mengambil air wudhu untuk sembahyang sebelum azan berkumandang.
Sedangkan cahaya ketiga yang seperti matahari adalah wajah manusia yang selalu siap sedia di dalam masjid sebelum azan berkumandang.
Subhanallah...
Wallahu A'lam..
1. Cahaya seperti bintang.
2. Cahaya seperti bulan purnama.
3. Cahaya seperti matahari.
Cahaya yang pertama adalah cahaya dari wajah-wajah manusia yang ketika hidup di dunia, mereka segera meninggalkan pekerjaan dan terus bersuci mengambil air wudhu untuk sembahyang apabila terdengar suara azan.
Cahaya yang kedua seperti bulan purnama adalah wajah manusia yang mengambil air wudhu untuk sembahyang sebelum azan berkumandang.
Sedangkan cahaya ketiga yang seperti matahari adalah wajah manusia yang selalu siap sedia di dalam masjid sebelum azan berkumandang.
Subhanallah...
Wallahu A'lam..
Kamis, 01 Januari 2015
Golongan yang Terakhir Masuk Surga
Golongan yang terakhir masuk ke dalam surga adalah orang yang melintasi titian, kadangkala jalan dan kadangkala merangkak, kadangkala pula dilalap api hingga terbakar.
Allah SWT memerintahkan mereka untuk masuk ke dalam surga, namun mereka melihat seolah-olah surga telah penuh sesak.
Allah SWT berkata kepadanya bahwa mereka akan diberi kenikmatan sepuluh kali dunia beserta isinya, hingga mereka seolah-olah dipermainkan Tuhan.
Namun Allah SWT berfirman,
"Itulah derajat penghuni surga yang paling rendah tingkatannya."
(HR. Bukhari dan Muslim).
Allah SWT memerintahkan mereka untuk masuk ke dalam surga, namun mereka melihat seolah-olah surga telah penuh sesak.
Allah SWT berkata kepadanya bahwa mereka akan diberi kenikmatan sepuluh kali dunia beserta isinya, hingga mereka seolah-olah dipermainkan Tuhan.
Namun Allah SWT berfirman,
"Itulah derajat penghuni surga yang paling rendah tingkatannya."
(HR. Bukhari dan Muslim).






