Indonesia adalah sebuah negeri dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Memiliki sumber daya alam yang melimpah. Terdiri dari banyak pulau dan memiliki wilayah perairan yang luas. Letak geografisnya pun strategis. Yang pertama dan ketiga adalah ancaman, sementara yang kedua dan keempat adalah keuntungan.
Para zionis-salibis yang dipimpin oleh Amerika akan berusaha mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dan mewaspadai potensi ancaman yang ada. Segala cara mereka lakukan untuk mengeruk kekayaan alam negri ini dan melindungi kepentingan-kepentingan mereka di negri ini. Ketika mereka merasa terancam dengan keberadaan mujahidin -keberadaan, belum amaliyahnya- maka apapun yang diminta oleh aparat antho dalam rangka memerangi dan membungkam mujahidin akan mereka berikan dengan senang hati. Sebagai contoh, Indonesia memiliki peralatan untuk menanggulangi kejahatan Cybercrime, laboratorium DNA, dan alat sadap komunikasi tercanggih di Asia pasifik.
Coba Anda pikir, jika negeri ini tidak punya arti penting bagi mereka tentu tidak akan mereka kasih peralatan-peralatan tersebut dengan cuma-cuma.
Tahukah antum seberapa penting arti negri ini di mata mereka ? Biar kami jelaskan sedikit agar antum semakin semangat untuk menghancurkan kepentingan mereka di sini.
Potensi ekonomi di negri ini telah banyak kita baca di media masa,di tv dan internet. Sumber daya alam yang melimpah yang sebagian besar belum tereksplorasi adalah nilai jual yang sangat tinggi bagi negri ini. Sehingga banyak pihak yang ingin ‘menguasai’ negri ini sejak zaman dahulu kala. Kalau dulu mereka menggunakan kekuatan militer untuk menjajah kita, sekarang cukup dengan ‘membeli’ para penguasa murtad itu. Lebih hemat dan lebih efektif. Karena terkadang para penguasa murtad itu bertindak lebih kejam dari para majikannya.
Masyarakat kita pun terkenal bodoh dan memang sengaja dipelihara kebodohan itu agar tidak mengusik kepentingan mereka. Mereka punya segalanya, media dan sumber dana tak terbatas untuk bisa mendakwahkan ideologi sesat mereka dan menggiring manusia agar ikut sesat. Mereka tahu kelemahan masyarakat kita yang hubbud dunia, maka mereka gunakan senjata itu untuk merusak negri ini. Mereka iming-imingi para pejabat itu dengan kenikmatan dunia sesaat dengan imbalan mau melindungi kepentingan mereka.
Dan tahukah antum bahwa salah satu tujuan utama mereka menguasai negri ini adalah sebagai penopang ekonomi dan sumber energi bagi mereka jika Timur Tengah tidak kunjung bisa mereka kuasai. Selain itu juga karena di negri inilah mungkin tinggal satu-satunya yang bisa dipakai untuk pencitraan bahwa mereka hebat dalam perang melawan terorisme. Jika di negri ini pun mereka gagal sebagaimana di Timur tengah, maka pencitraan mereka bahwa mereka hebat itu akan berakhir dan akan semakin membuat mereka semakin terpuruk.
Ketika di Timteng mereka mendapat perlawanan sengit dari mujahidin, maka negri ini menjadi harapan terbesar mereka. Mereka bersaing dan berebut dengan negara-negara lain semisal China dan Jepang. Indonesia ini di masa depan akan punya peran yang sangat vital dalam percaturan ekonomi dunia.
Dan menurut perkiraan pakar ekonomi dan militer mereka, cepat atau lambat perang dunia akan pecah di Timteng yang akan menyeret negara-negara Amerika dan Eropa ke dalam perang berkepanjangan yang akan menguras energi dan keuangan mereka. Di sinilah peran Indonesia, apakah dia akan membantu amerika cs atau membantu mujahidin yang menjadi “korban” perang di timur tengah ?
Ataukah dia akan dicoret dari daftar negara sekutu Amerika karena tidak mampu melindungi kepentingan mereka ?
Ketika indonesia dicoret dari daftar sekutu amerika, itu berarti amerika kehilangan salah satu penopang kekuatan meereka yang juga berarti mereka menjadi lebih lemah lagi. Jadi yang bisa kita lakukan adalah antara MEMBUAT INDONESIA MENJADI PENOPANG MUJAHIDIN atau MEMBUAT INDONESIA DICORET DARI DAFTAR SEKUTU AMERIKA. Kami berpendapat pilihan kedua lebih mudah untuk diwujudkan. Dan inilah yang dulu telah dilakukan oleh para pendahulu kita dalam jihad di awal era perang salib baru yang masih berlangsung hingga hari ini. Mulai dari Bom Bali I dan II, Bom JW Marriot yang pertama, dst sampai Bom Ritz Carlton tahun 2009 yg lalu.
Cara untuk membuat insonesia dicoret dari daftar sekutu amerika adalah dengan membuat Amerika cs merasa tidak aman berada di negri ini, dan itu tentu saja harus dengan menggalakkan amaliyah irhab. Kita menyerang tempat-tempat yang menjadi kepentingan amerika atau menyerang aparat keamanan negri ini akan memberikan dampak yang sama, yaitu krisis keamanan dan mungkin juga krisis ekonomi.
Dan satu hal penting yang perlu kita ketahui adalah bahwa Isu terorisme adalah satu-satunya hal yang bisa dibanggakan penguasa murtad negri ini di mata internasional dan masyarakat, mengingat negri ini telah gagal di semua lini kehidupan. Korupsi merajalela, kemiskinan, para pengusahanya yang kapitalis dan serakah, bahkan sampai prestasi olahraga pun ga ada yang bisa dibanggakan lagi. Jadi, jika dalam perang melawan terorisme ini pun mereka gagal maka pemerintahan negri ini sudah tidak memiliki nilai lagi di masyarakat, dan pada saat itu revolusi rakyat menjadi sebuah ancaman yang paling mudah untuk terjadi. Pada saat itulah kita, para da’i dan tokoh ulama ahlut tauhid menawarkan sebuah solusi yaitu kembali tunduk patuh pada syariat Islam dan bergabung dengan koalisi mujahidin internasional untuk menghadapi koalisi Salibis-Zionis internasional.
Jika kita mampu menyadarkan ummat bahwa Indonesia adalah negeri terjajah dan merupakan perpanjangan tangan dari negara-negara Barat dalam merampas kekayaan alam negri ini yang smestinya menjadi hak kaum muslimin, maka kami yakin tak lama lagi akan muncul revolusi ummat Islam. Setelah kondisi bergolak kita tinggal melaksanakan strategi “ Idaroh at Tawahusy” atau manajemen kebiadaban/kekacauan. Dan ini harus melibatkan semua da’i yang jujur dan siap mengorbankan jiwa dan raganya fi sabilillah.
Energi ummat harus dinyalakan. Telah banyak darah syuhada tertumpah, sekarang giliran para da’i yang jujur untuk menyempurnakannya dengan cahaya lisan dan penanya. Kami benar-benar sangat merindukan kata-kata para da’i yang membakar semangat perlawanan dan mengarahkan energi perlawanan itu ke arah yang benar. Yang sering kami dengar adalah banyaknya debat dan saling cela antar sesama pegiat dakwah. Bahkan yang paling menyakitkan adanya sebagian da’i yang justru “mencela” mujahidin dan menjadi penggembos jihad dengan perkataan-perkataannya.
Artikel ini disadur dari Buku Serial Trilogi Kebangkitan Jihad di Indonesia (Buku Ketiga).
Oleh : Abu Jaisy Al Ghareeb