Jumat, 01 November 2013

Jasad Firaun Zaman Nabi Musa Dibalsem Sebagai Pengingat

Kawan, ada sepenggal ayat dalam Al Qur'an yang mungkin saja kita terlena dan melupakannya. Bahwa kita jangan sampai menjadi raja-raja Firaun untuk kesekian kalinya.

Perseteruan antara Nabi Musa as dan Raja Firaun dulu telah berakhir, tapi jangan sampai ada lagi yang namanya Firaun-Firaun mendatang.


Ayat Allah SWT berikut ini jangan dianggap sepele kalau membacanya, tapi renungkanlah sepenuh hati.

Allah SWT berfirman,

فَالْيَوْمَ نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ آيَةً وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ عَنْ آيَاتِنَا لَغَافِلُونَ


Artinya:
"Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu[1] supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan Sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan kami."

Penjelasan Ayat:
[1] Yang diselamatkan Allah ialah tubuh kasarnya, menurut sejarah, setelah Fir'aun itu tenggelam mayatnya terdampar di pantai diketemukan oleh orang-orang Mesir lalu dibalsem, sehingga utuh sampai sekarang dan dapat dilihat di musium Mesir, Berhias, atau bepergian, atau menerima pinangan.



Mengingat Kisah Kejamnya Raja Firaun

Masih ingat kan kisah Nabi Musa dan Firaun. Firaun itu adalah seorang raja yang sangat bengis, pemaksa kehendak kepada rakyatnya. Misal saja yang paling sadis adalah Firaun menyuruh prajuritnya untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang dilahirkan tanpa kecuali.

Begitu juga bayi Nabi Musa as (saat bayi maksudnya) juga akan dibunuhnya. Namun berkat RAHMAT Allah SWT, bayi mungil yang kemudian bernama Musa as selamatdari pembantaian, lewat perantara sana sini tentunya. Tapi karena Rahmat Allah Yang Maha Agung, sampailah si bayi di pangkuan istri Firaun yang di kemudian hari diangkat sebagai anak raja meski pada akhirnya saling bermusuhan.

Binasanya Raja Firaun

Nah, pada saat puncaknya, Nabi Musa as diburu, dikejar ole Firaun dan bala tentaranya. Pada saat sampai di tepi laut Merah, kaum Nabi Musa as berkata,
"Celakalah, kita semua pasti akan ditangkap oleh Firaun."
Nabi Musa as menjawab, "Wahai kaumku, janganlah panik, sesungguhnya Allah SWT selalu bersama kita."

Pada saat kaum Nabi Musa as ada yang sudah menyentuh air di tepi pantai, saat itulah Allah SWT menurunkan wahyu kepada Nabi Musa as.
"Wahai Musa, pukulkanlah tongkatmu ke pantai."

Maka terbelallha lautan menjadi 6 bagian.
Tiap bagian ada tempatnya masing-masing.

Kaum Nabi Musa menyeberang dengan mudahnya.
Giliran Raja Firaun dan bala tentaranya jua menyeberang.Tapi pada saat ada di tengah lau yang terbelah itu, tiba-tiba tertutuplah kembali lautan itu seperti semula.

Semua bala tentara Firaun tewas termasuk rajanya sendiri.
Fir'aun itu tenggelam dan mayatnya terdampar di pantai diketemukan oleh orang-orang Mesir lalu dibalsem, sehingga utuh sampai sekarang dan dapat dilihat di musium Mesir.

Demikian jasad Firaun sebagai simbol pengingat generai-genarasi selanjutnya termasuk kita.

sumber:
Al Qur'an.