Selasa, 15 April 2014

Kaum Kafir Kristen Kota Malang Kembali Bikin Ulah

Kaum kafir Kristen kota Malang kembali bikin ulah.

Kali ini mereka berencana menggelar sebuah kebaktian melecehkan Islam, dengan tema "Yesus Masuk Masjid".

Kebaktian ini diselenggarakan oleh gereja YHS (Yesus Hidup Sejati), sebuah gereja militan yang sangat gencar melakukan kristenisasi (pemurtadan).


Kebaktian ini sontak mengagetkan masyarakat muslim Malang Raya, apalagi secara terang-terangan diiklankan di sebuah harian setempat, Radar Malang (Jawa Pos Grup), edisi Sabtu, 22 Maret 2014. Dalam iklan tersebut, kebaktian akan dipimpin oleh seorang pastur/pendeta bernama Yusak Hadisiswantoro.

Banyaknya keluhan dan kecaman atas acara tersebut dari masyarakat, direspon tokoh umat Islam Malang Raya dengan bergerak cepat saat itu
juga. MUI yang diwakili oleh KH. Luthfi Bashori beserta aparat langsung melakukan koordinasi dan meluncur ke lokasi. "Pendeta bersangkutan akan diinterogasi tentang masalah terkait, dengan anjuran segera meminta maaf kepada umat Islam lewat media massa terkait." jelas KH. Luthfi Bashori.

Kiyai Luthfi yang juga pengasuh Pesantren Ribath AlMurtadla Al Islami, Singosari-Malang, meminta umat Islam tetap menjaga keamanan lingkungan, namun selalu waspada.

Bertempat di aula hote lSavana kota Malang, pukul 17.00 hari itu juga, dilaksanakan pertemuan FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) dengan pengurus gereja YHS serta aparat Polres Malang Kota dengan hasil keputusan: (1) Tema yang dicantumkan oleh pihak gereja akan diganti dengan tema lain dengan judul "Kasih Karunia" dan dimuat dalam media cetak diikuti dengan permohonan maaf secara berturut-turut selama 7 hari. (2) Untuk ke depan dalam mengangkat tema akan lebih berhati-hati lagi sehingga tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.

Pelecehan kafir Kristen kota Malang terhadap Islam menjadi perhatian serius tokoh penggerak anti pemurtadan kota Malang, Ustadz Ir. H. Andri Kurniawan,M.Ag. "Memang kalangan Kristiani di Malang Raya ingin menjadikan Malang Raya sebagai (tragedy berdarah) Ambon Jilid 2.

Terbukti mulai kasus 100 lebih pendeta menginjak-injak Al-Quran di hotel Asida Kota Batu dan penyusupan Laskar Kristus di Masjid As Salam. Atau bisa jadi ini test case awal." tegas beliau. Tokoh Islam yang juga pimpinan Markaz Da'wah ini mengajak umat Islam tetap berjaga-jaga dan bersiaga.

sumber:
voa-islam.com