Kamis, 10 Juli 2014

Wanita Boleh Memakmurkan Masjid Dengan 5 Catatan

Keutamaan memakmurkan masjid bukan domain kaum Adam saja.

Kaum Hawa juga punya peran dalam memakmurkan rumah Allah di muka bumi. Sebab, wanita saudara kandung laki-laki dan bagian dari masyarakat. Karenanya Islam tidak mendeskriditkan wanita dalam amal mulia ini. Hal ini nampak jelas dari kitab sirah, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam memberi nasihat dan menyampaikan pengajaran kepada kaum wanita di masjid. Mereka menghadiri taklim dan khutbah yang disampaikan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam di sana.

Sejarah juga mencatat, sebagian shahabiyat ikut shalat berjamaah bersama Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam di masjid. Mereka menempati shaff bagian belakang dengan berhijab, tidak memakai parfum, tidak mengundang fitnah dan membuka pintu fitnah, lalu mereka pulang sebelum jamaah laki-laki bubar.

Dari sini, pengurus masjid hendaknya menyediakan tempat khusus yang layak di bagian masjid untuk shalat para muslimah. Hendaknya tempat ini terpisah dari kaum Adam yang memiliki pintu khusus sehingga tidak bercampur antara laki-laki dan perempuan saat masuk maupun keluar masjid. Tempat ini juga bisa dipakai untuk taklim dan kajian mereka.

Sehingga aktifitas para ummahat di masjid bisa menambah ilmu dan pengetahuan mereka tentang agamanya dalam bidang akidah, ibadah, dan akhlak. Juga pengetahuan tentang hak suami, cara mendidik anak yang benar, dan menghilangkan kejahilan. Namun demikian, hendaknya kaum hawa memperhatikan catatan berikut ini:

  1. Wanita muslimah tidak memakai parfum dan minyak wangi menyengat jika sedang ke masjid. Persoalan ini sangat penting yang harus diperhatikan muslimah agar aktifitasnya di masjid tidak menimbulkan fitnah. [Baca: Wanita Ke Masjid Pakai Parfum Menyengat, Shalatnya Tidak Diterima]
  2. Jangan bercampur baur dengan kaum Adam saat di jalan menuju masjid, saat memasuki masjid, dan saat berada di dalamnya. Karena campur baur ini menjadi sebab terjadinya fitnah dan jalan kepada maksiat.
  3. Kalau pergi ke masjid, hendaknya muslimah ditemani mahramnya. Jangan sampai ke masjid dengan dibonceng tukang ojek yang laki-laki. Kehadirannya ke masjid bukan menghasilkan pahala, tapi malah sebaliknya.
  4. Saat berada di masjid jangan sibuk ngobrol dengan kawan-kawannya, ngrumpi apalagi ngegunjing. Perbuatan-perbuatan ini memalingkan dari dzikrullah dan memutus kekhusyuan serta menggagu orang lain.
  5. Jangan membawa anak balita ke masjid sehingga mereka berlari-larian di dalam masjid dan menggangu orang shalat. Juga dikhawatirkan mereka mengotori masjid dengan najis kencing atau fesesnya.

Bukti lain tentang peran wanita memakmurkan masjid ditunjukkan sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam kepada para suami melarang istri-istri mereka pergi ke masjid.

sumber:
voa-islam.com