Rabu, 20 Agustus 2014

Debat Dialog antara Guru dan Syeikh Tentang Rokok

Dialog di bawah ini saya copy dari islampos.com dimana judul aslinya adalah Dialog Seorang Syeikh Dengan Seorang Guru tentang Rokok. Hati saya begitu tersentuh dengan percakapan mereka karena saya dulunya adalah perokok berat sekali. Dalam satu hari saja saya bisa menghabiskan dua hingga empat bungkus, seperti sepur (kereta api) saja.

Itu dulu...di dua tahun yang lalu.
Karena nasehat dari wanita yang aku sayangi, aku putuskan untuk berhenti total dari merokok. Berat memang, tidak bisa langsung berhenti begitu saja. Namun demi wanita yang aku cinta tersebut, akhirnya aku bisa dengan cara permulaan nia berpuasa satu hari penuh untuk hari pertama dan sampai maghrib di hari-hari sesudahnya.

Debat Dialog antara Guru dan Syeikh Tentang Rokok


GURU : “Syeikh, menurut saya rokok itu tidak haram.”

Syeikh : “Kenapa?”

Guru : “Tak ada dalilnya. Saya ingin tahu, satu ayat saja yang menyebutkan ‘diharamkan atas kalian rokok’.”

Syeikh : “Apakah Anda makan jeruk, apel, maupun pisang?”

Guru : “Iya.”

Syeikh : Apakah” ada ayat yang menyebutkan bahwa jeruk, apel maupun pisang itu halal?”

Guru : “Tidak ada.”



Syeikh : “Bagaimana tidak ada, bagaimana Al Qur’an tidak menyebutkan mana yang halal dan mana yang haram, padahal Qur’an itu pedoman umat. Coba perhatikan firman Allah Ta’ala dalam surat al-A’raf : (Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan MENGHALALKAN bagi mereka segala yang BAIK dan MENGHARAMKAN bagi mereka segala yang BURUK..(QS al A’raf 157).”

“Maka segala yang baik semisal daging, jeruk, apel, susu dan lain lain itu termasuk yang baik-baik sehingga termasuk yang dihalalkan. Adapun yang buruk-buruk, maka Allah mengharamkannya.”

Guru : “Menurut kami, rokok itu termasuk thayyibaat (yang baik-baik), meskipun menurut Anda tidak baik.”

Syeikh : “Anda punya istri?”

Guru : “Ya…”

Syeikh : “Anda punya anak?”

Guru : “Ya …”

Syeikh : “Jika kamu lihat anakmu mengunyah permen, apakah kamu ridha?”

Guru : “Ya, tidak masalah…”

Syeikh : “Kalau kamu lihat anakmu sedang menghisap rokok, apakah kamu ridha?”

Guru : “Tidak…”

Syeikh : “Kenapa?”

Guru : “Karena itu tidak baik (yakni termasuk sesuatu yang buruk).”

Syeikh : “Jika itu sesuatu buruk, bukankah masuk yang haram? Bagaimana pula jika yang merokok itu istrimu?”

Tiba-tiba sang guru mengeluarkan bungkusan rokok dari sakunya, ia meremas dengan tangannya lalu menginjak dengan kakinya, lalu ia berkata,
"Mulai sekarang wahai Syeikh, saya bertaubat kepada Allah dari rokok."

Subhanallah....dan Alhamdulillah...
Puji syukur admin Hikmah Teladan panjatkan ke hadiratNya, karena admin sudah diberi hidayah untuk berhenti total dari merokok ini setahun lebih, alhamdulillah. Meskipun sulit, namun alhamdulillah berhasil menjauhi rokok.

[Sumber: http://abuthalhah.wordpress.com]

sumber: islampos.com
editor: hikmahteladam.com