Sabtu, 13 September 2014

7 Keutamaan Orang yang Mati Syahid

Lihatlah foto-foto di bawah ini, mereka telah tewas karena kebiadaban manusia, tapi kok bisa tersenyum terus hingga dikuburkan. Pastilah mereka melihat hal-hal yang menarik hingga merasa bahagia meskipun nyawa sudah tidak dikandung badan. Mereka tidak merasakan sama sekali sakitnya dibunuh atau pembunuhan. Aroma darahnya wangi tersebar ke seluruh orang di dekatnya.




Memang sejak zaman Rasulullah SAW sampai sekarang, Islam terus ditegakkan. Penegakan Islam di muka bumi ini sering kali harus terjadi dengan cara-cara yang berdarah alias mati syahid. Salah satu yang paling kentara dalam sebuah tanda mati syahid adalah tiadanya polemik di semua kaum Muslimin.

Lihatlah, bagaimana pejuang Mujahiddin di Afgahnistan. Seberapa orang tidak suka dengan perjuangan dan cara kaum Mujahiddin, namun kaum Muslimin di seluruh dunia masih tetap mengakui bahwa mereka mati terhormat. Orang-orang yang mati syahid mendapatkan penghormatan dari seluruh dunia.

Allah SWT, dalam berbagai nash Al-Quran dan petikan hadist, sudah memberikan tujuh keutamaan kepada orang yang mati syahid seperti di bawah ini.

7 Keutamaan Orang yang Mati Syahid


1. Bau darahnya seperti aroma misk

“Demi dzat yang jiwaku ditanganNya! Tidaklah seseorang dilukai dijalan Allah-dan Allah lebih tahu siapa yang dilukai dijalanNya-melainkan dia akan datang pada hari kiamat : berwarna merah darah sedangkan baunya bau misk,” (HR. Ahmad dan Muslim).

Dr. Abdullah Azzam menyampaikan, “Subhanallah! Sungguh kita telah menyaksikan hal ini pada kebanyakan orang yang mati syahid. Bau darahnya seperti aroma misk (minyak kasturi). Dan sungguh disakuku ada sepucuk surat-diatasnya ada tetesan darah Abdul wahid(Asy Syahid, insya Allah)- dan telah tinggal selama 2 bulan, sedangkan baunya wangi seperti misk.”

2. Tetesan darahnya merupakan salah satu tetesan yang paling dicintai Allah.




“Tidak ada sesuatu yang dicintai Allah dari pada dua macam tetesan atau dua macam bekas : tetesan air mata karena takut kepada Allah dan tetesan darah yang tertumpah dijalan Allah; dan adapun bekas itu adalah bekas (berjihad) dijalan Allah dan bekas penunaian kewajiban dari kewajiban-kewajiban Allah,” (HR. At Tirmidzi – hadits hasan).

3. Ingin dikembalikan lagi ke dunia (untuk syahid lagi)

4. Ditempatkan di surga firdaus yang tertinggi

5. Arwah Syuhada ditempatkan di tembolok burung hijau

6. Orang yang mati syahid itu hidup

7. Syahid itu tidak merasakan sakitnya pembunuhan

“Orang yang mati syahid itu tidak merasakan (kesakitan) pembunuhan kecuali sebagaiman seorang diantara kalian merasakan (sakitnya) cubitan.” (HR. Ahmad, At Tirmidzi, An Nasa’i – hadits hasan)

Dan diriwayat yang shahih : “Orang yang mati syahid itu tidak mendapatkan sentuhan pembunuhan kecuali sebagaimana salah seorang diantara kalian mendapatkan cubitan yang dirasakannya.”

Dr. Abdullah Azzam menceritakan, ” Kami melihat hal ini pada saudara kami, Khalid al-kurdie dari Madinah al Munawwaroh ketika ranjau meledak mengenainya, sehingga terbang kakinya, terbelah perutnya, keluar ususnya dan terkena luka ringan pada tangan luarnya. Datanglah Dr. Shalih al-Laibie mengumpulkan ususnya dan mengembalikan kedalam perutnya seraya menangislah Dr. Shalih. Maka bertanyalah Khalid al-Kurdie kepadanya : ‘Mengapa engkau menangis, dokter? Ini adalah luka ringan pada tanganku.’ dan tinggalah dia berbincang-bincang dengan meraka selama 2 jam hingga akhirnya ia menjumpai Allah. Dia tidak merasakan bahwasanya kakinya telah terpotong dan perutnya terbuka.”

[sumber: ar-rahmah.com dan islampos.com]