Selasa, 21 Oktober 2014

Para Pemimpin Penyesat Sangat Dikhawatirkan Nabi

Kekhawatiran dari Pemimpin Penyesat

Keberadaan para pemimpin penyesat sangat dikhawatirkan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam,

إِنَّمَا أَخَافُ عَلَى أُمَّتِي الْأَئِمَّةَ الْمُضِلِّينَ

“Sesungguhnya yang aku takutkan atas umatku adalah (berkuasanya) para pemimpin yang menyesatkan.” (HR. Abu Dawud, al-Tirmidzi, Ahmad, dan al-Darimi. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam al-Shahihah: 4/109, no. 1582, dalam Shahih al-Jami’, no. 1773 dan 2316)

Menurut penulis Fath al-Majid, penggunaan kata Innama yang mengandung makna al-hashr (pembatasan/penghususan) menjelaskan bahwa beliau sangat takut dan khawatir terhadap umatnya dari para pemimpin yang menyesatkan.




Bahkan fitnah yang ditimbulkannya lebih menakutkan daripada fitnah Dajjal. Abu Dzar radhiyallahu 'anhu pernah pertanya kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam,

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ شَيْءٍ أَخْوَفُ عَلَى أُمَّتِكَ مِنْ الدَّجَّالِ قَالَ الْأَئِمَّةَ الْمُضِلِّينَ

“Wahai Rasulullah, apa yang lebih engkau takutkan atas umatmu daripada Dajjal. Beliau menjawab, “Para pemimpin yang mudhillin (menyesatkan)”.” (HR. Ahmad. Syaikh Al-Albani mengatakan para perawinya terpercaya kecuali Ibnu Luhai’ah buruk hafalannya.)

AL-AIMMAH AL-MUDHILLIN (para pemimpin penyesat umat) masuk di dalamnya para umara (pemimpin pemerintahan), ulama, dan ahli ibadah. Para umara tersebut adalah mereka yang menerapkan hukum dengan selain hukum Islam, bertindak dzalim, dictator dan kejam, dan tidak menunaikan hak-hak rakyat.

Para ulama yang menjadi pemimpin penyesat karena mereka menyembunyikan ilmu dan merubah-rubahnya. Suka mengakali dalil untuk kepentingan syahwatnya atau kepentingan para pemimpinnya.

Sedangkan para ahli ibadah yang menjadi pemimpin menyesatkan, karena mereka suka membuat tata cara ibadah baru yang tidak pernah dicontohkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu mereka ditiru dan diidolakan. Apalagi kalau mereka sampai memotifasi umat untuk melaksanakannya. Akibatnya, dia sesat dan menyesatkan manusia.

Keberadaan mereka itulah yang menyebabkan Islam akan roboh. Dari Ziyad bin Hudair berkata. Umar radhiyallahu 'anhu berkata kepadaku, “Apakah engkau tahu apa yang akan menghancurkan Islam?” Aku (Ziyad) menjawab, “Tidak.” Beliau berkata, “Yang akan menghancurkannya adalah menyimpangnya ulama, gugatan orang munafik terhadap Al-Kitab, dan hukum para pemimpin yang menyesatkan.” (HR. al-Daarimi. Syaikh Al-Albani mengatakan dalam Takhrij al-Misykah (1/89), “sanadnya shahih.”)

sumber: voa-islam.com