Selasa, 23 Desember 2014

Hampir-Hampir Langit Pecah Karena Ucapan itu

"Natal itu memperingati kelahiran anak tuhan (Yesus). Yang membolehkan memakai atribut, gak pernah jadi Kristen kali ya," kata mantan pendeta tersebut di Jakarta, Senin (22/12), dikutip dari Republika Online.

Menurut kristolog nasional ini, hukumnya tasyabbuh bagi mereka yang mengenakan atribut Natal. Itu dalam artian, barangsiapa menyerupai (tasyabbuh), maka ia masuk ke dalam suatu kaum tersebut.

Dia melanjutkan, seharusnya seorang Muslim tegas tidak membenarkan pemakaian atribut apalagi merayakan hari kelahiran tersebut. Ia menegaskan, dalam Al-Qur’an Surat Maryam Ayat 88 sampai 92 telah dijelaskan bahwa Allah sangat murka terkait hal itu.




Dan mereka (orang-orang kafir) berkata,

َقَدْ جِئْتُمْ شَيْئًا إِدًّا (٨٩)
تَكَادُ السَّمَاوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنْشَقُّ الأرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا (٩٠)
أَنْ دَعَوْا لِلرَّحْمَنِ وَلَدًا (٩١)
وَمَا يَنْبَغِي لِلرَّحْمَنِ أَنْ يَتَّخِذَ وَلَدًا (٩٢)

89. Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar,
90. Hampir-hampir langit pecah karena Ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh,
91. karena mereka menda'wakan Allah yang Maha Pemurah mempunyai anak.
92. dan tidak layak bagi Tuhan yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak.
(QS Maryam: 88 – 92).
“Ayat itu menjelaskan, sungguh kalian (orang-orang kafir) telah mendatangkan mungkar pada-KU (Allah). Langit, gunung dan seisi bumi saja dijelaskan protes, loh kok kita (Muslim) malah mau ngucapin atau ikut merayakan. Sesama tokoh masih berdebat antara boleh dan tidak,” kata Ustadz Syamsul.

sumber: islampos.com