Senin, 23 Desember 2013

Tablet Keluaran Mizan Aplikasi Arah Kiblatnya Lain

Hati-hati dalam memilih tablet, benar adanya.

Ini adalah gambar tablet keluaran Mizan yang memuat aplikasi quran Syiah dan aplikasi arah kiblat.

Saat dihadapkan ke arah ka'bah justru mengarah ke karbala Iran.



Lihat saja gambar di atas, sudah jelas-jelas ka'bah berada di depan ponsel, lha kok arah kiblatnya melenceng ke tempat lain. Aneh bukan...

sumber:
voa-islam.com

Rabu, 18 Desember 2013

Sejak Kapan Kristenisasi di Indonesia

Kristen memiliki sikap berdasar aqidah ajarannya, bahwa orang-orang yang bukan Kristen, dianggap sebagai “domba” tersesat yang harus digembalakan. Maksudnya agar “domba” tersesat itu, harus dimasukkan agama mereka, atau dikristenkan. Ini berlangsung di berbagai negara Islam, seperti Asia, Asia Tengah, Afrika, dan Timur Tengah.

Kristenisasi di Indonesia sudah berlangsung sejak zaman Belanda. Belanda menjajah Indonesia selama 350 tahun, bukan hanya mengeruk hasil bumi Indonesia, tetapi juga menyebarkan agama Kristen.

Tiga kredo Kristen penjajah Eropa yang paling terkenal, “gold, gospel, and glorius”, benar-benar dilaksanakan.

Kristenisasi di Indonesia berlangsung secara terang-terangan. Gerakan Kristenisasi berlangsung di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Bahkan, menurut sejarawan Ibnu Batutah, “Maluku”, sebenarnya berasal dari kata “Mamluk”, artinya Kesultanan Islam. Tetapi, sesudah Belanda dan Portugi menjajah wilayah itu, kemudian masuk agama Kristen yang dibawa penjajah, maka Maluku diklaim sebagai wilayah Kristen.


Gerakan kristenisasi mereka melalui kedok aksi sosial, seperti menolong orang-orang miskin, membantu anak-anak miskin dengan memberikan bea siswa kepada mereka. Melakukan advokasi (pembelaan) kepada orang-orang miksin yang lemah menghadapi kekejaman penguasa. Seperti Romo Sandyawan.

Di Aceh mereka memanfaatkan kondisi rakyat Aceh yang terkena tsunami. Di zaman Soekarno, saat meletus G30S PKI, banyak anak keturunann PKI banyak yang masuk kristen, karena bujuk rayu pada pendeta dan pastor, karena mereka phobi terhadap Islam dan umat Islam, yang membunuh orang-orang tua mereka.

Di Indonesia, banyak anak miskin yang disekolahkan sekolah theologi, dan kemudian mereka menjadi pendeta atau pastor. Selanjutnya, mereka menjadi tokoh-tokoh kristen atau katolik, dan sangat militan dalam menyebarkan agama mereka ke tengah-tengah masyarakat.

Paus Fransiskus yang berasal dari Amerika, baru-baru ini mendapatkan gelar “Man of Thears” oleh Majalah Time, karena dinilai perhatiannya yang sangat besar terhadap orang-orang yang lemah. Paus mencium kaki orang miskin, dan melakukan pembelaaan terhadap rakyat Amerika Latin menghadapi penguasa junta militer yang sangat bengis.

Rakyat Amerika Latin penganut “Theologi Pembebasan”, esensi ajarannya campuran antara sosialis dan komunis, dan melahirkan gerakan bersenjata, bertujuan membebaskan negeri mereka dari cengkeraman junta militer “Kanan” yang sangat pro-kapitalis dan menjadi sekutu Amerika Serikat. Maka, dalam hal ini Gereja di Amerika Latin mengadopsi ideologi sosialis dan komunis digabungkan dengan ajaran gereja.

Sebuah fenomena umum di Amerika Latin, di mana sebagian besar rakyat di kawasan itu terperangkap dalam gerakan sosialis atau komunis sebagai antitesa kapitalisme. Tokoh-tokoh Amerika Latin lahir seperti Che Guavara, Fidel Castro, dan bahkan Hugo Chavez yang belum lama ini meninggal. Mereka semua menentang kepentingan Amerika, dan bertumpu pada ajaran sosialis dan komunis.

Atas dasar itu, Gereja tidak ingin kehilangan pengikutnya, di mana sebagian besar rakyat di Amerika Latin penganut Katolik, karena mereka dijajah oleh Spanyol dan Portugal. Inilah langkah Gereja menyusaikan dengan kondisi rakyat di kawasan itu yang menganut ajaran sosialis dan komunis, dan Paus Fransiskus yang sekarang menjadi penguasa Gereja Katolik, sejatinya menjadi pengikut gerakan “Theologi Pembebasan”.sumber va-islam.com

Minggu, 01 Desember 2013

Percakapan 2 Rabi Yahudi

Pada suatu waktu, terjadi percakapan yang cukup intens di antara dua orang rabi Yahudi. Mereka membicarakan tentang kemajuan umat yang sangat diwanti-wanti dalam perjalanan panjang mereka menguasai dunia: umat Islam.


Percakapan 2 Rabi Yahudi

Rabi pertama : “Sepertinya kita harus mulai mewaspadai gerakan umat Islam sekarang ini…”

Rabi kedua : “Memangnya kenapa?”

Rabi pertama : “Lihatlah, sekarang di masjid-masjid, setiap hari Jumat, selalu penuh dengan mereka yang menunaikan salat Jumat. Tampaknya mereka sudah mulai bersatu.”

Rabi kedua : “Hmm, tampaknya itu berlebihan. Kita sebenarnya masih bisa tenang-tenang saja.”

Rabi pertama : “Mengapa?”

Rabi kedua : “Jika umat Islam sekarang banyak pergi ke masjid pada hari Jumat untuk menunaikan salat Jumat, sebenarnya mereka kebanyakan hanya karena sekadar menggugurkan kewajiban mereka di depan banyak orang atau masyarakatnya sendiri. Mereka tidak benar-benar bersatu. Tetapi kesatuan umat Islam baru harus kita waspadai ketika masjid-masjid mereka di waktu Subuh sama penuhnya dengan salat Jumat yang mereka tunaikan. Itulah tanda-tanda bersatunya umat Islam dan kebangkitan mereka.”

sumber islampos.com

Kamis, 21 November 2013

Ini Dia Cara Orang Syiah Shalat

Orang Syiah memang melaksanakan shalat juga sama seperti halnya orang Islam. Namun ada banyak yang membedakan cara shalat mereka.

Banyak pihak mengatakan bahwa orang Syiah melakukan shalat sama seperti orang-orang Islam, namun hanya untuk sekadar taqiyyah.




Ini Dia Cara Orang Syiah Shalat

Konon, Syiah shalat bukan dengan tatacara shalat yang diajarkan oleh Rasulullah. Misalnya, orang syiah tidak bersedekap ketika shalat, tidak mengucapkan Aamiin, setelah akhir Surat Al-Fatihah, dan mereka mengutuk Abu bakar, Umar, dan aisyah ketika shalat.

shalat penyembah batu Ini Dia Cara Orang Syiah Shalat

Di youtube banyak pula video-video yang menggambarkan bagaimana mereka melakukan shalat.

sumber:
islampos.com

Selasa, 19 November 2013

Apa Saja Amalan Khusus Bulan Muharam yang Agung

Bulan Muharram termasuk salah satu bulan yang agung.

Bulan pertama dari kalender Hijriyah. Allah telah memuliakannya dengan menjadikannya satu dari empat bulan haram yang disebutkan dalam Al-Qur'an.

Secara khusus Allah melarang melakukan kezaliman di dalamnya untuk menunjukkan kehormatannya.

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu."
(QS. Al-Taubah: 36).


Disebutkan dalam Shahihain, bulan-bulan haram yang berjumlah empat, tiga bulan berurutan, yakni Dzulqa’dah, Dzulhijjah, & Muharram; serta Rajab yang berada diantara Jumada (Akhirah) dan Sya’ban.

Ini menunjukkan, mengerjakan perbuatan zalim/maksiat pada bulan ini dosanya lebih besar daripada dikerjakan pada bulan-bulan selainnya. Sebaliknya, amal kebaikan yang dikerjakan di dalamnya juga dilebihkan pahalanya.

Ibnu Abi Thalhah dari Ibnu Abbas Radliyallahu 'Anhu mengatakan, "Allah menghusukan empat bulan yang Dia jadikan sebagai bulan-bulan haram, mengagungkan kehormatannya, menjadikan dosa yang dikerjakan di dalamnya jauh lebih besar (dari bulan-bulan lainnya) dan Dia menjadikan amal shaleh dan pahala (di bulan tersebut) juga lebih besar."

Salah satu amal shalih yang mendapat perhatian lebih dari Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wasallam adalah berpuasa. Beliau menganjurkan memperbanyak berpuasa di dalamnya.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu berkata, Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ

"Puasa yang paling utama sesudah puasa Ramadlan adalah puasa pada Syahrullah (bulan Allah) Muharram. Sedangkan shalat malam merupakan shalat yang paling utama sesudah shalat fardlu." (HR. Muslim, no. 1982)

Kemudian Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam menerangkan dari Muharram tersebut satu hari yang paling utama di dalamnya, yakni Yaum ‘Asyura (heri kesepuluhnya). Beliau menerangkan, berpuasa pada hari tersebut bisa menghapuskan dosa setahun yang lalu.

وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

“Puasa hari 'Asyura, sungguh aku berharap kepada Allah agar menghapuskan dosa setahun yang telah lalu.” (HR. Muslim no. 1975)

Disunnahkan untuk menambah puasa Asyura dengan puasa pada hari sebelumnya, yaitu tanggal Sembilan Muharram yang dikenal dengan hari Tasu’a. Tujuannya, untuk menyelisihi kebiasaan puasanya Yahudi dan Nashrani. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, beliau berkata, “Ketika Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi Wasallam berpuasa pada hari ‘Asyura dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa padanya, mereka menyampaikan, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya hari itu adalah hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan Nashrani.’ Lalu beliau Shallallaahu 'Alaihi Wasallam bersabda, ‘Kalau begitu, pada tahun depan Insya Allah kita berpuasa pada hari kesembilan’. Dan belum tiba tahun yang akan datang, namun Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wasallam sudah wafat.” (HR. Muslim, no. 1916)

Ringkasnya, secara umum dianjurkan memperbanyak amal-amal shalih di bulan Muharram seperti shalat sunnah, membaca Al-Qur'an, berdzikir, sedekah, berpuasa, dan amal-amal kebaikan lainnya. Tidak ada amalan khusus yang dianjurkan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam padanya, selain berpuasa pada beberapa harinya.

kaum Syi'ah Rafidhah melakukan kebid’ahan dengan menjadikannya sebagai hari hari berkabung dan meratap atas kematian Husain bin Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'Anhuma pada hari ‘Asyura. Lalu mereka mengadakan perayaan-perayaan dengan melukai diri dan selainnya. Ini adalah kebid’ahan dan kesesatan yang nyata.

sumber
vo-islam.com
Ada pula yang mengagungkan hari ‘Asyura tersebut dengan menampakkan kegembiraan dan kesenangan. Mereka berpesta pora pada hari tersebut. Ini juga bentuk pengagungan bulan Muharram yang sesat.

Dari dua bentuk penyimpangan ini, Allah Subhanahu Wa Ta'ala menunjuki Ahlus Sunnah dengan melaksanakan perintah Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam untuk berpuasa padanya dengan meninggalkan bentuk tasyabbuh (menyerupai) kaum Yahudi dalam puasa mereka dan menjauhi kebid’ahan-kebid’ahan hasil bisikan Syetan yang tak pernah dicontohkan oleh Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, para sahabatnya dan tabi’in. Wallahu A’lam.

Rabu, 13 November 2013

Hadits Palsu Seputar Bulan Muharam

Keutamaan mengusap kepada anak yatim menjadi salah astu amalam yang dielu-elukan pada hari ‘Asyura. Pasalnya, terdapat keterangan akan keutamaannya yang sangat fantastis. Yakni, dari setiap rambut anak yatim tersebut akan mengangkat derajatnya di surga.

Subhanallah, berarti tinggi sekali derajat yang diraih oleh orang yang mengusap kepala anak yatim di hari ‘Asyura (Muharam). Sehingga –boleh jadi- inilah yang menjadi inspirasi orang-orang menjadikannya sebagai hari raya anak yatim.


Pada dasarnya berbuat baik dan mengasihi anak yatim adalah amalan yang berpahala tinggi. Dalam satu riwayat shahihah, dari Sahl bin Sa’d Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda,

أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا

“Saya dan orang yang merawat anak yatim di surga kelak seperti ini,” seraya beliau mengisyaratkan jari tengah dan telunjuknya lalu merenggangkan keduanya.” (HR. Muttafaq ‘Alaih)

Imam al-Nawawi menjelaskan makna Kaafil al-Yatim: orang yang mengurusi kebutuhan-kebutuhannya. (Riyadhus shalihin. Bab: Mulathafah al-Yatim)

Ibnu Baththal Rahimahullah –disebutkan dalam Fathul Baari- berkata: “wajib bagi siapa yang mendengar hadits ini untuk mengamalkannya, supaya ia bisa menemani Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam di surga, dan tidak ada kedudukan di akhirat yang lebih utama darinya.”

Mengasihi anak yatim, menyantuni mereka, memberikan kebutuhan-kebutuhan mereka juga termasuk amal kebaikan yang baik untuk dikerjakan pada bulan Muharram ini sebagai bentuk pemuliaan terhadapnya. Namun ini dikerjakan secara umum, tanpa menghususkan keutamaannya secara fantastis dan hiperbolis. [Baca: Adakah Amalam Khusus Pada Bulan Muharram?]

Hadits Palsu Mengusap Kepala Yatim


Dalam kitab al-Atsar al-Marfu’ah fil Akhbar Maudhu’ah, milik Abdul Hayyi al-Laknawi, disebutkan riwayat cukup panjang dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'Anhumai yang marfu’ kepada Rasulullah SAW, salah satu isinya menerangkan keutamaan mengusap kepala anak yatim pada hari syura:

وَمَنْ مَسَحَ عَلَى رَأْسِ يَتِيمٍ يَوْمَ عَاشُورَاءَ رُفِعَتْ لَهُ بِكُلِّ شَعْرَةٍ عَلَى رَأْسِهِ دَرَجَةً فِي الْجَنَّةِ

“Dan siapa yang mengusap kepada anak yatim pada hari ‘Asyura maka dengan setiap rambutnya diangkat baginya satu derajat di surga.”

Redaksi di atas diawali dengan beberapa keutamaan puasa hari ‘Asyura yang sangat fantastis, yakni siapa yang berpuasa hari ‘Asyura maka Allah mencatat untuknya ibadah selama 60 tahun dengan puasa dan shalat malamnya, ia diberi pahala 10 ribu malaikat dan pahala 10 ribu orang mati syahid. Lalu disebutkan keutamaan puasa hari ‘Asyura yang pelakunya akan diberi pahala sebanyak tujuh langit. Sementara siapa yang memberi berbuka orang mukmin pada hari tersebut seolah-ola ia memberi makan seluru fakir miskin umat nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan mengeyangkan perut mereka.

Namun sayang, hadits dengan keutamaan luar biasa tersebut dikeluarkan oleh Ibnul Jauzi dengan sanad yang di dalamnya terdapat habib bin Abi Habib. Dalam Al-Maudhu’at, Ibnul jauzi juga menyatakan riwayat serupa: ini adalah haidts maudhu’ (palsu) tanpa diragukan lagi. Beliau menjelaskan: Maudhu’ (hadits palsu) penyakitnya ada pada Habib.

Al-Suyuthi, Ibnu ‘Iraq, dan al-Hafidz Ibnu Hajar serta yang lainnya menyetujuinya (kemaudhu’annya).

Dalam Miizan al-I’tidal milik Imam al-Dzahabi disebutkan bahwa Habib bin Abi Habib al-Kharthathiy al-Marwazi, dari Ibrahim bin al-Sha-igh dan selainnya adalah pemalsu hadits. Ibnu Hibban dan selainnya juga menerangkan demikian.

Abu Hatim berkata: Ini adalah hadits batil yang tak memiliki sumber. Habib termasuk perawi yang suka memalsukan hadits atas nama orang-orang tsiqat (terpercaya). Haram menulis haditsnya kecuali sebagai menerangkan keburukannya.

Masih banyak lagi keterangan-keterangan ulama ahli hadits yang menerangkan bahwa hadits yang memuat keutamaan mengusap kepala anak yatim pada hari ‘Asyura mendapat keutamaan seperti di atas adalah hadits-hadits palsu. Wallahu A’lam.

sumber:
voa-islam.com

Jumat, 01 November 2013

Jasad Firaun Zaman Nabi Musa Dibalsem Sebagai Pengingat

Kawan, ada sepenggal ayat dalam Al Qur'an yang mungkin saja kita terlena dan melupakannya. Bahwa kita jangan sampai menjadi raja-raja Firaun untuk kesekian kalinya.

Perseteruan antara Nabi Musa as dan Raja Firaun dulu telah berakhir, tapi jangan sampai ada lagi yang namanya Firaun-Firaun mendatang.


Ayat Allah SWT berikut ini jangan dianggap sepele kalau membacanya, tapi renungkanlah sepenuh hati.

Allah SWT berfirman,

فَالْيَوْمَ نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ آيَةً وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ عَنْ آيَاتِنَا لَغَافِلُونَ


Artinya:
"Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu[1] supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan Sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan kami."

Penjelasan Ayat:
[1] Yang diselamatkan Allah ialah tubuh kasarnya, menurut sejarah, setelah Fir'aun itu tenggelam mayatnya terdampar di pantai diketemukan oleh orang-orang Mesir lalu dibalsem, sehingga utuh sampai sekarang dan dapat dilihat di musium Mesir, Berhias, atau bepergian, atau menerima pinangan.



Mengingat Kisah Kejamnya Raja Firaun

Masih ingat kan kisah Nabi Musa dan Firaun. Firaun itu adalah seorang raja yang sangat bengis, pemaksa kehendak kepada rakyatnya. Misal saja yang paling sadis adalah Firaun menyuruh prajuritnya untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang dilahirkan tanpa kecuali.

Begitu juga bayi Nabi Musa as (saat bayi maksudnya) juga akan dibunuhnya. Namun berkat RAHMAT Allah SWT, bayi mungil yang kemudian bernama Musa as selamatdari pembantaian, lewat perantara sana sini tentunya. Tapi karena Rahmat Allah Yang Maha Agung, sampailah si bayi di pangkuan istri Firaun yang di kemudian hari diangkat sebagai anak raja meski pada akhirnya saling bermusuhan.

Binasanya Raja Firaun

Nah, pada saat puncaknya, Nabi Musa as diburu, dikejar ole Firaun dan bala tentaranya. Pada saat sampai di tepi laut Merah, kaum Nabi Musa as berkata,
"Celakalah, kita semua pasti akan ditangkap oleh Firaun."
Nabi Musa as menjawab, "Wahai kaumku, janganlah panik, sesungguhnya Allah SWT selalu bersama kita."

Pada saat kaum Nabi Musa as ada yang sudah menyentuh air di tepi pantai, saat itulah Allah SWT menurunkan wahyu kepada Nabi Musa as.
"Wahai Musa, pukulkanlah tongkatmu ke pantai."

Maka terbelallha lautan menjadi 6 bagian.
Tiap bagian ada tempatnya masing-masing.

Kaum Nabi Musa menyeberang dengan mudahnya.
Giliran Raja Firaun dan bala tentaranya jua menyeberang.Tapi pada saat ada di tengah lau yang terbelah itu, tiba-tiba tertutuplah kembali lautan itu seperti semula.

Semua bala tentara Firaun tewas termasuk rajanya sendiri.
Fir'aun itu tenggelam dan mayatnya terdampar di pantai diketemukan oleh orang-orang Mesir lalu dibalsem, sehingga utuh sampai sekarang dan dapat dilihat di musium Mesir.

Demikian jasad Firaun sebagai simbol pengingat generai-genarasi selanjutnya termasuk kita.

sumber:
Al Qur'an.

Selasa, 29 Oktober 2013

Bunyi dari Doa Sapu Jagat Sesungguhnya

Doa ini mengandung keberkahan yang besar karena diajarkan Rasulullah SAW kepada salah seorang sahabatnya. Penuh manfaat dan mencakup kebaikan yang tak terkira.

Sebabnya, karena doa ini tidak meninggalkan sedikitpun dari kebaikan di dunia dan akhirat yang pernah diminta Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam.


اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا سَأَلَكَ مِنْهُ نَبِيُّكَ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا اسْتَعَاذَ مِنْهُ نَبِيُّكَ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنْتَ الْمُسْتَعَانُ وَعَلَيْكَ الْبَلَاغُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّه

“Ya Allah, sesungguhnyakami memohon kepada-Mu sebaik-baik apa yang pernah diminta oleh nab-Mu Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam, dan kami berlindung kepadaMu dari marabahaya yang Nabi-Mu Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah berlindung kepada-Mu darinya, Engkaulah tempat meminta pertolongan dan Engkau pula yang menyampaikan, tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan-Mu.”

Sumber dari Segala Doa


Dari Abu Umamah Radhiyallahu 'Anhu berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam berdoa sangat panjang sehingga kami tidak bisa menghafalnya. Kami berkata: Wahai Rasulullah, engkau berdoa sangat panjang hingga kami tidak bisa menghafalnya sedikitpun. Lalu Nabi bersabda: maukah kalian aku ajari doa yang bisa mencakup semua itu? yaitu kalian membaca: . . . (doa di atas,-ter).” (HR. al-Tirmidzi & beliau menyatakan hadits ini Hasan)

Syaikh Al-Albani Rahimahullah mendhaifkan hadits ini karena kacaunya hafalan Laits bin abi Salim. Kesimpulan ini beliau tuturkan dalam Dhaif al-Tirmidzi, no. 3521, Silsilah Dhaifah, no. 3356, dan Dhaif Al-Jami’ no. 2165)

Hanya saja sebagian isi hadits ini telah disebutkan dalam hadits lain yang lebih panjang dan shahih. Dari ‘Aisyah Radhiyallahu 'Anha menuturkan bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah mengajarkan kepadanya doa ini:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ الْخَيْرِ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الشَّرِّ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا سَأَلَكَ عَبْدُكَ وَنَبِيُّكَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَاذَ بِهِ عَبْدُكَ وَنَبِيُّكَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ وَأَسْأَلُكَ أَنْ تَجْعَلَ كُلَّ قَضَاءٍ قَضَيْتَهُ لِي خَيْرًا

“Ya Allah, aku mohon kepada-Mu kebaikan seluruhnya yang disegerakan (di dunia) maupun yang ditangguhkan (di akhirat), yang kuketahui maupun yang tidak kuketahui. Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan seluruhnya yang disegerakan (di dunia) maupun yang ditangguhkan (di akhirat), yang kuketahui maupun yang tidak kuketahui.

Ya Allah, Aku meminta kepada-Mu kebaikan yang diminta oleh hamba & Nabi-Mu (Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam) kepada-Mu. Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang hamba dan Nabi-Mu berlindung kepada-Mu darinya.

Ya Allah, aku meminta kepada-Mu surga dan apa saja yang mendekatkan kepadanya; baik berupa ucapan maupun perbuatan. Dan aku berlindung kepada-Mu dari neraka dan apa saja yang mendekatkan kepadanya; baik berupa ucapan maupun perbuatan. Dan aku memohon kepada-Mu agar menjadikan setiap ketetapan (takdir) yang Engkau tetapkan untukku sebagai (takdir) kebaikan.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah dan selainnya; dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Shahih al-Jami’, no. 1276)

sumber:
voa islam.

Jumat, 25 Oktober 2013

Bolehkan Aqiqahi Anak Lewat Jasa Layanan Aqiqah

Mengaqiqahi anak melalui jasa pelayanan aqiqah dibolehkan, walaupun ia tak melihat langsung proses penyembelihannya.

Ini termasuk bab taukil (mewakilkan), yang menjadi inti adalah niatnya muwakkil (orang yang menyerahkan perwakilan dirinya kepada selainny).


Dalam hal ini, point utamanya ada pada niat orang yang mewakilkannya (empunya aqiqah).

Sementara niatnya si wakil (orang yang mewakilkan) dalam menyembelih hewan aqiqah pesanan dan “atas nama siapanya” bukan menjadi syarat sahnya aqiqah.

Jika seseorang yang menjadi wakil menyembelihnya dengan hanya menyebut nama Allah & tanpa menyebutkan nama orang yang diaqiqahi atasnya, maka sah aqiqah tersebut.

Hal ini diqiyaskan dengan hewan kurban


Karena hukum aqiqah seperti hukum kurban dalam syarat hewannya, apa-apa yang disunnahkan dan dimakruhkan, dalam urusan memakannya, menyedekahkannya dan menghadiahkannya.

Sebagaimana jika ada orang yang berkurban mengirimkan sejumlah uang seharga hewan kurban kepada panitia / penyelenggara penyembelihan hewan kurban untuk dibelikan hewan kurban, disembelihkan dan dibagikan dagingnya maka tetap sah korban orang tadi.

Walaupun, tentunya, yang paling utama adalah si empunya gawe menyembelih sendiri hewan aqiqah tersebut atau menyaksikan penyembelihannya.

Karena ini bagian dari syi’ar Islam yang agung. Keterlibatannya secara langsung akan lebih menguatkan tertanamnya nilai-nilai hikmah aqiqah dalam dirinya.

Namun jika tidak sempat, tidak mengapa mewakilkannya kepada orang lain atau jasa penyedia layanan aqiqah.

Wallahu A’lam.

sumber:
voa-islam.com

Jumat, 18 Oktober 2013

Betapa Hebatnya Membaca Istighfar 100 kali Sehari

Saya punya kenalan seorang ustad yang sukses menjadi penolong banyak permasalahan orang. Mulai pingin jodoh, seret rejeki, hingga ingin punya anak.

Ternyata saran dia sangat sederhana pada orang-orang tersebut, yaitu membaca ISTIGHFAR minimal 100x sehari.

Tahukah kalian...
Istighfar sama juga dengan sedekah.
Pahala dan efek yang ditimbulkan dari amalan ini berhubungan erat dengan janji Allah. Allah telah menjanjikan hadiah bagi siapa saja yang membaca ISTIGHFAR.

Janji Allah adalah janji yang PASTI DITEPATI.

Janji Allah pada orang yang senantiasa membaca ISTIGHFAR yang berhubungan dengan rejeki, anak, dan kebahagiaan dunia.




Allah SWT berfirman :


فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا ١٠
يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا ١١
وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا ١٢

Artinya:
10. Maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-,
11. niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat,
12. dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan Mengadakan untukmu kebun-kebun dan Mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.
(QS.Nuh: 10-12).

Tahukah kalian....
Istighfar membuat Allah SWT senang lho, sungguh rugi jika kita tidak mengucapkannya secara rutin setiap hari.

Berikut ini sabda Rasulullah saw tentang hal itu.

Rasulullah SAW bersabda :

"Sungguh, Allah lebih gembira dengan taubat hamba-Nya daripada kegembiraan salah seorang dari kalian yang menemukan ontanya yang hilang di padang pasir."
(HR.Bukhari dan Muslim).

Sabda Nabi Muhammad SAW buat orang yang senantiasa membaca ISTIGHFAR :

Rasulullah SAW bersabda :

"Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan bagi setiap kesempitannya dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangka."
(HR.Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad).

Dengan membaca beberapa uraian di Alqur’an dan hadist ini, saya sangat yakin dengan kebenaran cerita ustad kenalan saya itu. Bahwa istighfar adalah solusi 1001 masalah kehidupan bagi siapa saja.

Lalu bagaimana kalau tak kuasa hingga 100 kali sehari ya. Jawabnya kembali kepada firman Allah SWT di atas.

sumber:
voa-islam.

Rabu, 16 Oktober 2013

Subhanallah di Matahari juga Ada Hujan

Apakah di matahari bisa terjadi hujan? Jawabannya iya.


Tapi yang terjadi bukanlah hujan air, melainkan plasma yang sangat panas. Sebuah video yang telah diunggah ke YouTube oleh “NASA’s Solar Dynamics Observatory” (SDO) menggambarkan hal tersebut, yaitu ketika terjadi pada bulan pertengahan Juli 2012 setelah erupsi di Matahari menghasilkan ejeksi masa koronal dan pijar surya.



Yang luar biasa, adalah apa yang terjadi selanjutnya. Plasma di dekat korona Matahari digambarkan mendingin dan jatuh kembali, sebuah fenomena yang dikenal sebagai Hujan Koronal. Karena mereka bermuatan listrik, elektron, proton dan ion dalam hujan disalurkan sepanjang loop magnet di dekat permukaan Matahari, membuat pemandangannya terlihat seperti air terjun surealis tiga-dimensi tanpa sumber.

Hasil tontonan yang anehnya tampak tenang tersebut ditunjukkan dalam cahaya ultraviolet dan menyoroti materi bersinar pada suhu sekitar 50,000 Kelvin. Tiap detik dalam video di atas memakan waktu sekitar 6 menit di waktu nyata, sehingga keseluruhan urutan hujan koronal berlangsung selama 10 jam.

Video tersebut juga menunjukkan betapa dahsyatnya ukuran hujan koronal di matahari. Ukuran hujan tersebut berpuluh-puluh kali lipat ukuran bumi. Subhanallah.

(apod-id.com/hdn)

Video Courtesy: YouTube / NASA’s Solar Dynamics Observatory (SDO)

Sumber: dakwatuna.com

Senin, 14 Oktober 2013

5 Keutamaan Puasa Arafah

Para tamu Allah melaksanakan Wukuf Arafah, 9 Dzulhijjah, 14 Oktober sehari sebelum Idul Adha. Sungguh disunnahkan bagi umat Rasulullah yang tidak berwukuf untuk Puasa Arafah. Inilah dalil dengan keutamaannya:

1. Meraih syafaat Rasulullah karena Puasa Arafah adalah puasa kesukaan Rasulullah, “Tiada dari hari dalam setahun aku berpuasa lebih aku sukai daripada hari Arafah.” (HR Baihaqi).

2. Penghapus dosa setahun yang lalu bahkan sesudahnya, “Aku berharap kepada Allah agar dihapuskan (dosa) setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya.” (HR Muslim).

3. Saat berpuasa doa sangat mustajab, “Sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari Arofah,” (HR At Tirmidzi).

4. Insya Allah dengan taubat sungguh-sungguh dan Puasa Arafah, Allah bebaskan dari Neraka, “Di antara hari yang Allah banyak membebaskan seseorg dari Neraka adalah hari Arofah,” (HR Muslim).

5. “Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api Neraka selama tujuh puluh tahun.” (HR Bukhari Muslim). []

sumber:
islam pos.

Selasa, 01 Oktober 2013

9 Isi Ceramah Prof. Dr. H. Amien Rais berjudul Kader Muhammadiyah di Pentas Politik

Berikut ini kami kutipkan pernyataan-pernyataan Prof. Dr. H. Amien Rais dari ceramah yang ditranskrip menjadi tulisan berjudul, Kader Muhammadiyah di Pentas Politik. Karena panjangnya artikel, hanya dikutip bagian-bagian tertentu saja yang dipandang sangat urgen diketahui Umat Islam. Selamat menyimak, semoga mencerahkan!

1. FONDASI AKIDAH

Saya akan membicarakan masalah yang mendasar terlebih dulu, bahwa kita ini sebagai orang beriman diperintahkan di dunia ini, hanyalah untuk mengabdi kepada Allah SWT. “Tidak aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadat kepada-Ku.” (Adz Dzariyat: 56)

Dalam pandangan orang Islam, hidup kita ini adalah bulat, tidak terbagi-bagi. Misalnya ini yang sekuler dan itu yang non sekuler, ini yang transenden dan itu yang intransenden.

Hal ini disebabkan, kita sudah memproklamasi dan mendeklarasikan, bahwa shalatku, ibadahku, hidup dan matiku, aku persembahkan kepada Allah Tuhan semesta alam. Ini sudah jelas sekali.

Karena the core of our lives must be based on tauhid. Nabi kita itu pelanjut dari millah, agama, tradisi, keyakinan, dari nabi-nabi sebelumnya. (Kutipan hal. 18-19).

2. ANTI PLURALISME

Dalam hal ini saya wanti-wanti, karena kelompok non Muslim pandai sekali mencari istilah, yang enak dan sejuk didengar, yaitu pluralism atau kemajemukan.

Jangan sampai kita terseret gara-gara istilah kemajemukan itu kemudian menyangka semua agama itu seperti madzhab-madzhab yang mencari kebenaran di puncak gunung, dan boleh melewati lereng utara, lereng selatan atau barat, yang akhirnya akan sampai juga ke puncak.

Orang-orang keblinger itu seolah-olah menyatakan, bahwa semua agama itu sama.

Yang perlu digarisbawahi adalah, dari bacaan kita di koran, internet, dan sebagainya, ada semacam angin yang menyapu berbagai negeri Muslim yaitu angin pluralisme.

Sedihnya kemudian sebagian intelektualnya seperti kerbau tercocok hidungnya, tanpa menggunakan daya kritis ikut melambungkan paham pluralisme itu.

Padahal sekali kita menerima pluralisme tanpa kaca mata yang kritis, seperti kita mengerek agama Allah yang kaffah, yang diridai Allah itu, turun dari tingkat yang tinggi, seolah-olah agama kita sama dengan agama-agama yang lain.

Kadang kita tidak sadari, bahwa dengan ikut paham kemajemukan itu, kita justru sedang menurunkan martabat level agama Allah yang sempurna ini turun ke bawah, sama dengan Hindu, Budha, Kristen, Protestan, dan lain-lain.

Jadi kalau Allah mengatakan, kita harus mengimani wahyu yang diturunkan kepada Nabi Ibrahim, Nabi Isa, dan lain-lain, itu bukan berarti agama lain itu sama dengan agama kita. Karena Allah juga mengatakan, “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu, hingga kamu mengikuti agama mereka.” (Al Baqarah: 120) (Kutipan hal. 19).

Kita ini tak boleh gegabah. Kalau anda dipuji-puji oleh orang “walan tardho” (Yahudi-Nashrani) itu jangan malah bangga. “Wah, aku pluralis.” Jangan, itu beracun. Saya punya seorang teman dekan dulu (dia dipuji sebagai Muslim pluralis). Saya jawab, “Loh, anda itu dipuji-puji begitu berarti kan Islamnya tipis, jadi komitmennya juga tipis to? Lha itulah, mereka senang dengan anda, karena anda tidak mungkin macam-macam.” (Kutipan hal. 22)

3. KERISAUAN

Muhammadiyah telah berumur satu abad. Alhamdulillah masih segar, tetapi kalau kita mau jujur, kita ini telah mengalami kekalahan. Tahun 1950-an jumlah umat Islam itu 92 % dan sekarang tahun 2000-2013 sekitar 86 %. Sehingga ada kemerosotan sekitar 6 %. Maka jika kemerosotan ini berlanjut, jangan-jangan 200 tahun lagi umat Islam akan tinggal 70 %.

Walaupun sesungguhnya sudah ada indikator kekalahan kita dalam perlombaan dakwah, yakni melakukan perebutan wilayah keagamaan di dalam wilayah bangsa besar yang kita cintai ini. Pendidikan dan hal-hal lain kita memang semakin bertambah, tetapi sesungguhnya secara komparatif, baik quality ataupun quantity, kita itu masih kalah.

Jumlah sekolah Islam dan sekolah Kristen, masih banyak sekolah Kristen. Jumlah RS MUhammadiyah dan rumah sakit mereka (Kristen), juga masih banyak mereka. Dan jumlah per kepala pun mereka terus bertambah, sedangkan kita turun dalam kurun waktu beberapa waktu ini. (Kutipan hal. 19)

4. MENGABAIKAN SYIAR JIHAD

Bahkan saya sering mengatakan, bahwa Muhammadiyah itu diam-diam juga mempraktikkan bid’ah. Kita sering mengatakan NU bid’ah, tapi kita kadang-kadang tidak terasa juga bid’ah, cuma bid’ah mengurangi (al ibdtida’u bil nuqshan). Dimana pengurangannya? Kita tidak sadar, kita tidak tahu, karena kita merasa tidak pernah melakukannya.

Tapi lihat dalam training-training Muhammadiyah atau Aisyiyah, atau di beberapa even Muhammadiyah, hampir jarang dibahas atau didorong tentang konsep Al Qur’an yang namanya Al Jihad. Kita itu sepertinya dengan konsep jihad, kalau alergi tidak, cuma sudah cukupkah jihad itu dengan teologi Al Ma’un.

Sejak saya kecil Al Ma’un, saya di IMM Al Ma’un, saya jadi ketua PP Muhammadiyah Al Ma’un, dan sampai sekarang Alhamdulillah juga masih tetap Al Ma’un. Itu betul dan tidak salah.

Teori Al Ma’un itu tetap, tapi harus kita tambah lagi, karena yang namanya jihad itu jumlahnya sebanyak kata zakat. Kenapa kita berani membicarakan soal zakat dan lain-lain, tetapi soal jihad itu tidak pernah kita ucapkan. (Kutipan, hal. 20)

5. IKHWANUL MUSLIMIN

Saya bukan pengagum Al Ikhwan, tapi saya kira Al Ikhwan itu betul. Misalnya, (semboyan mereka): Allahu Ghayatuna (Allah tujuan kami), Ar Rasulu Qudwatuna (Rasulullah teladan kami), Al Quran Dusturuna (Al Qur’an landasan hukum kami), Al Jihad Sabiluna (Jihad jalan kami), Syahid fi Sabilillah Asma Amanina (mati Syahid di jalan Allah, cita-cita kami yang tertinggi).

Jadi mengapa Al Ikhwan seperti bergerak terus sampai ke Yordania, Eropa, Amerika, dan seterusnya. Mungkin karena kata jihad itu tidak dijauhi. Jadi kritik kita ke dalam, tiap kali kita baca Al Qur’an, jihad tidak pernah dibahas. Mungkin ini untuk para kader juga perlu dipahami. (Kutipan hal. 20)

6. PARTISIPASI POLITIK

Pada zaman Bung Karno dulu politik adalah panglima. Jika kita berbicara di tingkat realitas, justru memang politik itu adalah panglima. Definisi politik itu sebenarnya: politics is who gets what, when, and how (politik itu siapa dapat apa, kapan, dan bagaimana).

Cuma karena kita orang beriman, kita tambah dengan why. Karena hal ini merupakan niat, innamal a’malu bin niyat. Politik itu sebenarnya adalah alokator dari segenap keperluan hidup manusia, dengan keputusan modern.

Membangun itu bukan keputusan ekonomi, itu keputusan politik. Kita biarkan atau kita awasi kegiatan Zending (Kristenisasi) orang-orang asing, itu politik. Kita mau meminjam uang IMF atau Bank Dunia, itu politik.

Mengapa HPH yang sekian ratus hektar itu kita berikan si fulan dan bukan si fulan? Sekarang Papua ingin merdeka, itu juga merupakan political decision. Menghadapinya bukan dengan Tahlilan atau doa bersama; tapi juga dengan liku-liku aksi politik.

Pada waktu reformasi, hanya dengan dua atau tiga partai yang mulai berbicara di tingkat power sharing, kita bisa mendudukkan tiga anggota Muhammadiyah menjadi Menteri Pendidikan, Pak Yahya Muhaimin, Malik Fadjar, dan Bambang Soedibyo.

Tetapi sekarang untuk mendapatkan uang ratusan juta saja, kita ini berat? Karena apa? Karena politik itu alokasi, alokasi APBN, alokasi apapun itu namanya politik.

Saya ingin mengatakan, bahwa di lembar abad kedua ini kita perlu menambah wawasan kita. Apa yang sudah kita warisi dalam hal education and health terus kita tambah, tapi kita juga harus melakukan pencak silat politik, karena Islam itu kaffah.

Kita diberi Allah untuk memperkuat dunia kita ini, supaya kita di waktu mendatang bisa bersyukur dan berbahagia, bahwa Muhammadiyah itu semakin kuat, tidak lagi pinggiran.

Saya ingin Muhammadiyah tidak lagi marginal, tidak di peran pinggiran, tidak lagi menjadi penonton, tapi harus di tengah. Bukan hanya penonton, tetapi Muhammadiyah itu harus memegang kanvas, ikut melukis masa depan Indonesia.

Kalau kita ikut melukiskan, paling tidak kalau terlalu merah bisa ikut kita mudakan (warnanya), terlalu kuning bisa kita agak dekatkan ke hijau warna Islam.

Atau kalau memegang pahat, bisa ikut mengukir bersama anak bangsa yang lain, untuk masa depan negeri kita ini. Tetapi jika hanya menonton, maaf hanya plonga-plongo, maka akan sangat menyakitkan. (Kutipan hal. 20-21)


7. MENGAMBIL ORANG KAFIR SEBAGAI PEMIMPIN

Pertama-tama, kita harus mencamkan, bahwa kita ini anak-cucunya Nabi Ibrahim, anak cucunya Nabi Adam, dan sebagai pewarisnya, (kita) jangan sampai tidak punya keinginan untuk memegang imamah.

Jadi pemimpin umat manusia yang beragama Kristen, Katolik, Kong Hu Chu, Nasrani, Zoroaster, PKI, dan lain sebagainya itu; pemimpinnya seharusnya orang beriman. Tetapi (janji Allah tentang imamah pada Surat Al Baqarah 124) tidak pernah sampai, tidak pernah mengenai orang-orang yang masih zalim.

Orang zalim itu orang-orang yang menganiaya dirinya sendiri, sudah tahu korupsi itu tidak boleh, malah nekat; sudah tahu bohong itu gak boleh, malah nekat.

Bahwa kepemimpinan ini amat sangat penting. Kalau menurut saya, dari Al Qur’an itu orang beriman menjadi imaman lil muttaqin dan imaman lin naas (lihat Surat Al Furqan: 74).

Nah sekarang saya beritahu, kesalahan fatal umat Islam di muka bumi, kesalahan fatal UII (Umat Islam Indonesia), kesalahan fatal umat Muhammadiyah, barangkali karena tidak memperhatikan pesan-pesan Al Qur’an.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

Allah berfirman: “Hai orang-orang beriman, janganlah kamu mengambil orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpinmu; sebagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka sebagai pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.”
(Al Maa’idah: 51)

(Jangan menjadikan Yahudi dan Nasrani) tempat berlabuhmu, tempat bersandarmu, tempat referensimu. Yahudi dan Nasrani itu sokong-menyokong untuk menggencet orang Islam. Itu sudah jelas untuk menghancurkan umat Islam.

Saya sudah menjelajah dunia Islam ini, saya sudah dari Malaysia sampai Merauke, dari Thailand sampai Uzbekistan, kesalahannya mereka juga tidak menyimak pesan Al Qur’an itu.

Arab Saudi itu masih adem ayem kalau sama Amerika. “Itulah sekutu kami.” Padahal itu kan Yahudi dan Nasrani, sehingga ini yang menyebabkan kita tidak bisa kuat.

Pukulan telak dan kesalahan fatal, yaitu ketika Jokowi dan Ahok itu menang menjadi Gubernur DKI. Ini membuat saya agak resah, sampai mungkin tidak bisa tidur dua atau tiga malam. Karena saya tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi. (Kutipan hal. 21).

8. TANGGUNG-JAWAB KEBANGSAAN

Kalau kita melihat Al Qur’an, kita tidak boleh menjadi pupuk bawang, jadilah lokomotif. Syuhada ‘alannaas. Syuhada itu orang di depan, jadi referensi, jadi teladan, jadi contoh, di depan. Sebab tidak mungkin syuhada kok di kanan atau di kiri. Syuhada itu selalu di depan.

Bagaimanapun seandainya kalian tahu jeroan-nya Indonesia ini, umat Islam itu betul-betul hanya hanya jadi penonton. Perbankan, pertambangan, perkebunan, pertanian, kehutanan, dikuasai dan digenggam oleh mereka (orang kafir). Umat Islam ini hanya diberi remah-remah kecil, tapi yang the big goal, the biggest share, itu mereka yang genggam.

Kita ini di samping sebagai kader yang memiliki kadar Islam dan niat yang mendalam, tapi sebagai orang yang hidup di suatu bangsa, tidak ada salahnya kita juga punya semangat wathoniyah, kebangsaan, atau ketanahairan. Pandu kita bernama Hizbul Wathan, partainya tanah air.

Kata Hasan Al Bana, wathoniyah itu sesuatu panggilan yang sangat alami. Wathoniyah itu adalah sesuatu yang naluriah.

Nabi itu ketika hijrah ke Madinah, betul-betul ingin kembali ke tumpah darahnya, kembali ke Mekkah. Kembali ke masa muda, kembali ke masa kecil, itu sesuatu yang sangat alami.

Di sini saya berbeda dengan orang-orang ekstrim itu, bahwa “kebangsaan itu taghut, Islam itu menyeluruh, tidak usah ada kebangsaan. Jadi negara bubarkan saja, tidak perlu ada negara, Khilafah Islamiyah saja”.

Tapi itu kan hanya dalam imagination, kenyataannya tidak ada. Tapi dalam kebangsaan ini, saya wanti-wanti, bahwa kebangsaan itu sesuatu yang alami acceptable, dapat kita terima; tetapi dalam hal kepemimpinan bangsa, kita tidak boleh main-main. Apalagi kemudian kita serahkan (kepemimpinan) kepada orang-orang yang laisa min hum (bukan golongan Islam).

“Hai orang-orang beriman, janganlah kamu jadikan teman kepercayaanmu orang-orang dari luar kalanganmu, (karena) mereka tak henti-hentinya menimbulkan kemadharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka, adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.” (Ali Imran: 118)

Jadi masalah leadership itu sesuatu yang sentral. Kita cinta negeri ini, kita cinta bangsa kita, kita cinta tanah air kita. Kemudian yang penting adalah mengupayakan, bagaimana agar pimpinan itu ada pada kita, sehingga bangsa ini enlighten, disinari oleh agama Islam. (Kutipan hal. 22)

9. MISSI MENEGAKKAN KEADILAN

Kemudian yang menyukai politik, yang memang terampil, biarlah masuk ke sana. Diharapkan mereka tidak kagetan, tidak gumunan, dan tidak gampang terjungkal hanya karena gebyar kilau dunia. Dalam hal ini ada cerita ringan.

Golkar itu dulu anak didiknya Pak Harto, jadi teman-teman Golkar dengan KKN itu lumayan dekat. Tapi Golkar itu mengelus dada melihat partai Islam (?) yang lebih pintar dan lebih ngawur dalam korupsi.

Saya lima tahun di MPR, teman-teman (Golkar) berkata, “Pak Amin, kami kalah Pak. Jam terbang kami sudah tiga dasawarsa, ini baru tiga tahun sudah luar biasa.” (Orang Golkar 30 tahunan korupsi dengan cara-cara yang “sopan”, tapi orang zaman reformasi baru 3 tahun memimpin cara korupsinya seperti orang kesetanan).

Kita punya kebangsaan yang harus kita kembangkan jadi kepemimpinan. Jangan lupa, dalam kebangsaan itu pun seluruh nilai Islam harus dimasukkan. Kita ini punya semboyan Amar Makruf Nahi Munkar. Itu bagus, tapi belum cukup. It is just good, but not good enough.

Di samping Amar Makruf Nahi Munkar, kita juga (perlu) mengembangkan Ya’muru bil ‘Adli wa Nahyu ‘aniz Zulmi (memerintahkan berbuat adil, mencegah kezhaliman).

Samakah orang yang jadi budak tadi itu, yang tergantung pada bangsanya itu dengan orang yang menegakkan keadilan dan dia berada di jalan yang lurus?

Kalau Allah SWT memerintahkan orang beriman menegakkan keadilan, tentu sisi yang lain, adalah mencegah kezaliman. Syirik sendiri disebut kezaliman yang teramat besar.

Muhammadiyah yang besar ini (perlu) memantau dari Papua sampai Aceh, kira-kira mana saja yang ada potongan jahitan yang bisa masuk ke gelanggang politik. Karena itu penting jangan jangan sampai ditinggalkan.

Kalau kita tidak masuk ke situ, kita seperti anak yatim piatu. Kita mau buat apapun, kalau payung politiknya tidak ramah, serba tidak bisa. Seperti Muhammadiyah di Bangkalan itu, tidak pernah bisa mengadakan Isra’ Mi’raj bersama-sama di gedung, karena (diganjal) bupati, sekda, dan lain-lain.

Dulu pernah ada menteri (pendidikan) namanya Daoed Joesoef. Waktu itu ada ratusan dosen yang mau (sekolah) ke luar negeri. Asal namanya Islam, dicoret. Walaupun tidak shalat, minum arak, kalau namanya Islam ya dihabisi. Seperti salah seorang kawan saya bernama Amirudin.

Dulu karena kita tidak punya kekuatan politik, siswa SMA negeri yang memakai jilbab diundang kepala sekolahnya, disuruh lepas jilbab atau keluar. Sekarang kalau ada seperti itu, tentu kepala sekolahnya yang disuruh keluar, karena sudah tidak zamannya lagi (melarang siswi sekolah memakai jilbab).

Dalam hal kebangsaan itu, memang harus cerdas dan selalu berpegang kepada Al Qur’an. Dan kita menghadapinya dengan optimis. Semoga Muhammadiyah abad kedua ini tidak lagi di pinggir, tapi di mainstream. Tidak lagi tangan di bawah, tetapi tangan di atas. Kalau kita kuat, kita akan menghidupi banyak orang. SELESAI. (Kutipan hal. 22-23)

Catatan penyunting:

Tidak semua pernyataan dikutip, karena teks aslinya cukup panjang dan mempertimbangkan urgensinya. Tanda kurung dan judul tematik dari penyunting, biar lebih mudah memahami. Bagian-bagian yang isinya satu tema disatukan meski posisi agak berjauhan. Bentuk percakapan bahasa daerah dan font Arabic ditiadakan, agar lebih praktis. Tulisan asli berjudul: Dialog Bersama Amien Rais, Kader Muhammadiyah di Pentas Politik; sumber ceramah Prof.Dr. H. Amien Rais dalam acara dialog kader bertema “Rapat Kerja dan Dialog Pengkaderan” di Yogyakarta pada 23-24 Februari 2013. Teks asli disusun berdasarkan transkrip ceramah oleh redaksi media, NS.

Penyunting: Abdul Hanif Fadhli, Jakarta.
sumber: voa-islam.com

Kamis, 19 September 2013

Hati-Hati Pahala Bisa Tersedot untuk Orang Lain

Ketika duduk bersama para sahabat, Rasulullah bersabda, "tahukah kalian siapa orang yang bangkrut itu?" Yaitu orang yang tidak lagi punya uang dan barang. jawab sahabat..

Rasulullah SAW bersabda,

"orang yang bangkrut adalah yang datang di hari kiamat membawa pahala shalat, puasa, dan zakat. tetapi, disisi lain ia juga membawa dosa mencaci maki, menuduh,memakanharta orang lain, menumpahkan darah sesama, dan memukul.

maka, pahala kebaikannya diberikan pada si ini dan si ini. Jika pahalanya habis sebelum semua menerima, diambilah dosa-dosa mereka dan ditimpakan kepadanya. al hasil, ia pun dijebloskan ke dalam neraka".
(H.R Muslim).

Semoga kita semua Terhindar dari golongan Orang yang Merugi.. Aamiin

Kamis, 12 September 2013

Hadeeeh Apapun Alasannya Bunga Bank Tetap Saja Riba

Dalam bahasa Arab bunga bank itu disebut dengan fawaid. Fawaid merupakan bentuk plural dari kata ‘faedah’ artinya suatu manfaat. Seolah-olah bunga ini diistilahkan dengan nama yang indah sehingga membuat kita tertipu jika melihat dari sekedar nama. Bunga ini adalah bonus yang diberikan oleh pihak perbankan pada simpanan dari nasabah, yang aslinya diambil dari keuntungan dari utang-piutang yang dilakukan oleh pihak bank.


Apapun namanya, bunga ataukah fawaid, tetap perlu dilihat hakekatnya. Keuntungan apa saja yang diambil dari utang piutang, senyatanya itu adalah riba walau dirubah namanya dengan nama yang indah. Inilah riba yang haram berdasarkan Al Qur’an, hadits dan ijma’ (kesepakatan) ulama.

Para ulama telah menukil adanya ijma’ akan haramnnya keuntungan bersyarat yang diambil dari utang piutang. Apa yang dilakukan pihak bank walaupun mereka namakan itu pinjaman, namun senyatanya itu bukan pinjaman. Mufti Saudi Arabia di masa silam, Syaikh Muhammad bin Ibrahim rahimahullah berkata,

“Secara hakekat, walaupun (pihak bank) menamakan hal itu qord (utang piutang), namun senyatanya bukan qord. Karena utang piutang dimaksudkan untuk tolong menolong dan berbuat baik. Transaksinya murni non komersial. Bentuknya adalah meminjamkan uang dan akan diganti beberapa waktu kemudian. Bunga bank itu sendiri adalah keuntungan dari transaksi pinjam meminjam. Oleh karena itu yang namanya bunga bank yang diambil dari pinjam-meminjam atau simpanan, itu adalah riba karena didapat dari penambahan (dalam utang piutang). Maka keuntungan dalam pinjaman dan simpanan boleh sama-sama disebut riba.”

Tulisan singkat di atas diolah dari penjelasan Syaikh Sholih bin Ghonim As Sadlan –salah seorang ulama senior di kota Riyadh- dalam kitab fikih praktis beliau “Taysir Al Fiqh” hal. 398, terbitan Dar Blancia, cetakan pertama, 1424 H.

Dari penjelasan di atas, jangan tertipu pula dengan akal-akalan yang dilakukan oleh perbankan Syari’ah di negeri kita. Kita mesti tinjau dengan benar hakekat bagi hasil yang dilakukan oleh pihak bank syari’ah, jangan hanya dilihat dari sekedar nama.

Benarkah itu bagi hasil ataukah memang untung dari utang piutang (alias riba)? Bagaimana mungkin pihak bank syariah bisa “bagi hasil” sedangkan secara hukum perbankan di negeri kita, setiap bank tidak diperkenankan melakukan usaha? Lalu bagaimana bisa dikatakan ada bagi hasil yang halal? Bagi hasil yang halal mustahil didapat dari utang piutang.

Hanya Allah yang memberi taufik.

dikutip dari:
artikel muslim oleh Muhammad Abduh Tuasikal.

Selasa, 10 September 2013

Video Ceramah Singkat Menuju Kebahagiaan dan Kesempurnaan

Video Ceramah Singkat: Kebahagiaan dan Kesempurnaan - Ustadz Firanda Andirja, MA.

Manusia mengira jika mendapatkan istri yang sempurna dia akan bahagia, jika mendapat harta dan kenikmatan yang sempurna dia akan bahagia, dst... namun adakah kesempurnaan di dunia ini? lalu bagaimana agar dapat merasakan kebahagiaan sedangkan tidak ada yang sempurna di dunia ini?

Simak jawabannya di Video Ceramah Singkat (9:46 menit): Kebahagiaan dan Kesempurnaan - Ustadz Firanda Andirja, MA.

Youtube (Full HD): http://youtu.be/XQwYxhJfDzw



sumber:
Moslem Channel.

Sabtu, 07 September 2013

Doa Ketika Turun Hujan

Doa Ketika Turun Hujan adalah sebagai berikut:




اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا

ALLAHUMMA SHAYYIBAN NAAFI'A




Artinya:
"Ya Allah, ( jadikan hujan ini ) hujan yang membawa manfaat (kebaikan)"

Selasa, 27 Agustus 2013

Surat At Takwiir dan Terjemahnya

Berikut ini adalah surat at Takwiir serta artinya sekalian.
Surat at Takwiir terdiri dari 29 ayat.


إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ ١
وَإِذَا النُّجُومُ انْكَدَرَتْ ٢
وَإِذَا الْجِبَالُ سُيِّرَتْ ٣
وَإِذَا الْعِشَارُ عُطِّلَتْ ٤
وَإِذَا الْوُحُوشُ حُشِرَتْ ٥
وَإِذَا الْبِحَارُ سُجِّرَتْ ٦
وَإِذَا النُّفُوسُ زُوِّجَتْ ٧
وَإِذَا الْمَوْءُودَةُ سُئِلَتْ ٨
بِأَيِّ ذَنْبٍ قُتِلَتْ ٩
وَإِذَا الصُّحُفُ نُشِرَتْ ١٠
وَإِذَا السَّمَاءُ كُشِطَتْ ١١
وَإِذَا الْجَحِيمُ سُعِّرَتْ ١٢
وَإِذَا الْجَنَّةُ أُزْلِفَتْ ١٣
عَلِمَتْ نَفْسٌ مَا أَحْضَرَتْ ١٤
فَلا أُقْسِمُ بِالْخُنَّسِ ١٥
الْجَوَارِ الْكُنَّسِ ١٦
وَاللَّيْلِ إِذَا عَسْعَسَ ١٧
وَالصُّبْحِ إِذَا تَنَفَّسَ ١٨
إِنَّهُ لَقَوْلُ رَسُولٍ كَرِيمٍ ١٩
ذِي قُوَّةٍ عِنْدَ ذِي الْعَرْشِ مَكِينٍ ٢٠
مُطَاعٍ ثَمَّ أَمِينٍ ٢١
وَمَا صَاحِبُكُمْ بِمَجْنُونٍ ٢٢
وَلَقَدْ رَآهُ بِالأفُقِ الْمُبِينِ ٢٣
وَمَا هُوَ عَلَى الْغَيْبِ بِضَنِينٍ ٢٤
وَمَا هُوَ بِقَوْلِ شَيْطَانٍ رَجِيمٍ ٢٥
فَأَيْنَ تَذْهَبُونَ ٢٦
إِنْ هُوَ إِلا ذِكْرٌ لِلْعَالَمِينَ ٢٧
لِمَنْ شَاءَ مِنْكُمْ أَنْ يَسْتَقِيمَ ٢٨
وَمَا تَشَاءُونَ إِلا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ ٢٩

Artinya:
1. apabila matahari digulung,
2. dan apabila bintang-bintang berjatuhan,
3. dan apabila gunung-gunung dihancurkan,
4. dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak diperdulikan)
5. dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan,
6. dan apabila lautan dijadikan meluap
7. dan apabila ruh-ruh dipertemukan (dengan tubuh)
8. dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya,
9. karena dosa Apakah Dia dibunuh,
10. dan apabila catatan-catatan (amal perbuatan manusia) dibuka,
11. dan apabila langit dilenyapkan,
12. dan apabila neraka Jahim dinyalakan,
13. dan apabila syurga didekatkan,
14. Maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya.
15. sungguh, aku bersumpah dengan bintang-bintang,
16. yang beredar dan terbenam,
17. demi malam apabila telah hampir meninggalkan gelapnya,
18. dan demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsing,
19. Sesungguhnya Al Qur'aan itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril),
20. yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan Tinggi di sisi Allah yang mempunyai 'Arsy,
21. yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya.
22. dan temanmu (Muhammad) itu bukanlah sekali-kali orang yang gila.
23. dan Sesungguhnya Muhammad itu melihat Jibril di ufuk yang terang.
24. dan Dia (Muhammad) bukanlah orang yang bakhil untuk menerangkan yang ghaib.
25. dan Al Qur'aan itu bukanlah Perkataan syaitan yang terkutuk,
26. Maka ke manakah kamu akan pergi[1]?
27. Al Qur'aan itu tiada lain hanyalah peringatan bagi semesta alam,
28. (yaitu) bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus.
29. dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.

Penjelasan:
[1] Maksudnya: sesudah diterangkan bahwa Al Quran itu benar-benar datang dari Allah dan di dalamnya berisi pelajaran dan petunjuk yang memimpin manusia ke jalan yang lurus, ditanyakanlah kepada orang-orang kafir itu:"Jalan manakah yang akan kamu tempuh lagi?"

Senin, 26 Agustus 2013

Hukum Selamatan yang Didoakan Menurut Islam

Berdoa merupakan amal utama dalam Islam.
Bahkan semua ibadah mengandung doa dan harus disertai doa.

Olek karenanya para ulama membagi doa itu dalam dua bagian: pertama, doa ibadah, artinya di saat menjalankan ibadah, seseorang pasti ada harapan kepada Allah dari pelaksanaan itu, seperti agar ibadahnya diterima, diampuni dosanya, dimasukkan surga dan sebagainya. Kedua, doa mas'alah (doa permintaan), yaitu seseorang mengangkat tangannya ke langit, memanggil nama Allah, lalu menghaturkan permohonannya, misalnya supaya diberi keturunan shalih, dimudahkan rizkinya, dan semisalnya.

Doa juga menjadi perekat antara seorang hamba dengan Rabb-nya, yang menunjukkan butuhnya hamba kepada-Nya. Sehingga siapa yang tidak berdoa kepada Allah, maka Allah murka kepadanya.


Allah SWT berfirman,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Artinya:
60. dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku[1326] akan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina".
(QS. Al-Mu'min: 60)

Pada intinya, doa sangat istimewa dalam ajaran ISLAM dan termasuk inti dari ibadah. Sedangkan ibadah itu bersifat tauqifiyah, tidak diketahui perihalnya kecuali dengan dalil. Adakah dalil yang memerintahkan dan menunjukkanya?

Sementara selamatan, banyak sekali definisi yang diberikan. Intinya, meminta doa agar diberi kelancaran, keberkahan, kesuksesan dalam apa yang dijalani baik berupa bisnis, usaha, bekerja ke luar daerah, pergi haji, akan menikahkan, menempati rumah baru, dan semisalnya.

Supaya tak ada hambatan berarti, tak terduga, serta di luar jangkauan kemampuan yang merintangi perjalanan ke depannya. Pelaksanaannya biasanya dalam bentuk suatu upacara perayaan dengan mengundang orang banyak dari kerabat, teman dekat, masyarakat sekitar, dan ada juga dengan mengundang anak yatim. Bentuk semacam ini yang tak pernah dicontohkan oleh Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, para sahabat dan ulama terdahulu.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa selamatan bagian dari doa, namun dibalut dengan perayaan dalam bentuk memanggil orang. Sebenarnya, meminta doa dari orang yang shalih (yang lebih besar kemungkinan dikabulkan doanya) boleh-boleh saja, walaupun kalau berdoa sendiri itu lebih utama, karena dengan berdoa sendiri berarti dia beribadah dan akan dapat pahala. Berdoa sendiri juga lebih menumbuhkan sikap khudhu' dan khusyu' kepada Allah, serta menumbuhkan pengharapan yang besar kepada-Nya.

Sedangkan meminta-minta doa kepada yang lain, biasanya, hanya mengandalkan doa orang lain semantara tidak ada perubahan lebih pada diri orang tadi.

Pokok masalah ada pada bentuk atau tatacara berdoa dalam selamatan tadi.
Yakni dengan perayaan dan memanggil orang banyak untuk dimintai doanya tanpa memandang lebih pada kesalehan orang yang hadir. Dan cara semacam ini tak pernah ada contoh dari generasi terbaik umat ini. Maka dikhawatirkan termasuk bagian dari mengada-adakan perkara baru dalam Islam yang termasuk perbuatan dosa.

Tidak ada tuntutan doa khusus yang dibaca di dalam selamatan, karena selamatan sendiri tidak ada contoh dari Nabi SAW, para sahabat, Tabi'in.

sumber:
voa islam.

Sabtu, 24 Agustus 2013

14 Kemuliaan Wanita Hamil

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...


1. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, hilanglah dosa²nya seperti keadaan ia baru dilahirkan.

2. Apabila telah lahir anaknya lalu disusuinya, maka bagi ibu itu setiap setegukan dari pada susunya diberi 1 kebajikan.

3. Apabila semalaman si ibu tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah SWT memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah SWT.

4. Rakaat shalat wanita yang sedang hamil adalah lebih baik dari pada 80 rakaat shalat wanita yang tidak hamil.


5. Apabila seseorang perempuan mengandung dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah SWT mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.

6. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah SWT mencatatkan baginya pahala orang berjihad di jalan Allah SWT.

7. Wanita yang memberi minum air susu ibu (ASI) kepada anaknya dari diri nya sendiri akan mendapat 1 pahala pada tiap² tetes susu yang diberikannya.

8. Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari karena menjaga anaknya yang sakit akan diampunkan oleh Allah SWT seluruh dosanya dan bila ia menghibur hati anaknya Allah memberi 12 tahun pahala ibadah.

9. Wanita yang hamil akan dapat pahala terus berpuasa pada siang hari.

10. Wanita yang hamil akan dapat pahala terus beribadah pada malam hari.

11. Wanita yang bersalin akan mendapat pahala 70 tahun shalat dan puasa, serta setiap kesakitan pada 1 uratnya Allah SWT mengkurniakan 1 pahala haji.

12. Sekiranya wanita mati di masa 40 hari selepas bersalin, dia akan dianggap sebagai mati syahid.

13. Jika wanita menyusui anaknya sampai cukup tempo (2,5 tahun), maka malaikat² dilangit akan kabarkan berita bahwa syurga wajib baginya.

14. Jika wanita memberi susu dirinya pada anaknya yang menangis, Allah SWT akan memberi pahala 1 tahun shalat dan berpuasa.

Subhanallah...
Betapa mulianya wanita hamil, tentunya dengan jalan kehamilan yang diridhai oleh Allah SWT.
Bukan dengan cara kehamilan yang Na'udzubillah...

sumber:
buah hatiku.

Jumat, 23 Agustus 2013

Menentukan Tarif Penceramah Menodai Para Mubaligh

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menilai pemasangan tarif dakwah oleh penceramah sudah melompati pagar etika dakwah. Pemasangan tarif itu lebih menjurus pada komersialisasi dakwah.


Perihal ini dikemukakan Katib Aam PBNU KH Malik Madani di Kantor PBNU lantai tiga, jalan Kramat Raya nomor 164, Jakarta Pusat, Rabu (21/8) malam.

Agama Islam, lanjut KH Malik Madani, memang tidak melarang penceramah, mubalig, khatib dan da‘i untuk menerima pemberian masyarakat. Hanya saja, penentuan tarif oleh pihak penceramah mencederai moralitas penceramah yang bersangkutan.

“Berkembang dari kasus tersebut masyarakat bisa menilai yang bukan-bukan terhadap Islam itu sendiri,” kata Katib Aam PBNU.

Kalau sudah sampai di sini, semuanya bisa celaka, tegas KH Malik Madani.

Islam sendiri, sambung KH Malik Madani, memang tidak memberikan pedoman spesifik kepada masyarakat dalam mengapresiasi para da‘i, khatib, maupun penceramah. Islam menyerahkannya kepada kebijaksanaan masyarakat.

sumber:
NU Online.

Rabu, 21 Agustus 2013

Islam Memandang Perbuatan Dusta

Dalam ajaran Islam, perbuatan dusta atau berbohong sangat-sangat dicela. Bahkan Islam mengategorikannya sebagai bagian dari tanda kekufuran dan kenifakan. Karenanya, Umat Islam diperingatkan secara umum agar tidak berdusta.


Allah SWT berfirman,

وَالَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآَيَاتِنَا أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

"Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Baqarah: 39)

إِنَّمَا يَفْتَرِي الْكَذِبَ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِآَيَاتِ اللَّهِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْكَاذِبُونَ

“Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta.”
(QS. Al-Nahl: 105)

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah SAW bersabda,

آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ

“Tanda orang munafik ada tiga: apabila ia berkata dusta, apabila berjanji mengingkari, dan apabila diberi amanat berkhianat.” (Muttafaq ‘Alaih)

Dalam hadits yang sangat masyhur,
"Ada empat hal, yang jika berada pada diri seseorang maka ia menjadi seorang munafiq sesungguhnya, dan jika seseorang memiliki kebiasaan salah satu dari padanya, maka berarti ia memiliki satu kebiasaan (ciri) nifaq sampai ia meninggalkannya; bila dipercaya ia berkhianat, bila berbicara ia berdusta, bila berjanji ia memungkiri dan bila bertikai ia berbuat curang."
(Muttafaqun 'alaih)

Maka semaksimal mungkin kita menghindarkan diri dari berbohong. Jangan mudah berkata dusta walau dalam perkara-perkara kecil. Karena demikian itu akan mengurangi kepercayaan orang kepada kita saat kita menyampaikan kebenaran.

sumber:
voaislam.

Minggu, 18 Agustus 2013

Kisah Segelas Susu dan Keikhlasan

Suatu hari, ada seorang anak lelaki miskin yang kelaparan dan tidak memiliki uang untuk membeli makan ataupun minuman. Akhirnya, iapun nekat mengetuk pintu sebuah rumah untuk meminta makanan. Namun keberaniannya lenyap saat pintu dibuka oleh seorang gadis muda.


"Bolehkah saya meminta segelas air?" pinta anak lelaki itu. Dia urung meminta makanan.

Tapi sang gadis tahu bahwa anak ini pasti lapar. Maka, ia membawa segelas besar susu.

"Berapa harga segelas susu ini?" tanya anak lelaki itu.

"Ibu mengajarkan kepada saya untuk jangan meminta bayaran atas perbuatan baik kami," jawab si gadis.

“Aku berterima kasih dari hati yang paling dalam," balas anak lelaki itu setelah menghabiskan susu tersebut.

Belasan tahun berlalu. Gadis itu tumbuh menjadi wanita dewasa. Suatu hari dia di-diagnosa mempunyai penyakit kronis. Dokter di kota kecilnya angkat tangan.

Gadis malang itu pun dibawa ke kota besar di mana terdapat dokter spesialis. Dokter terkenal di rumah sakit itu dipanggil untuk memeriksanya. Saat mendengar nama kota asal wanita itu terbersit pancaran aneh di mata sang dokter. Bergegas ia turun dari kantornya menuju kamar wanita tersebut. Seketika dia mengenali wanita itu.

Setelah melalui perjuangan panjang akhirnya wanita itu berhasil disembuhkan. Menjelang kepulangannya, wanita itu pun menerima amplop berisi tagihan rumah sakit. Sesaat, wajahnya nampak pucat ketakutan karena dia yakin tidak akan mampu membayar. Meski dicicil seumur hidup sekalipun.

Tangannya gemetar ia membuka amplop itu. Di pojok atas tagihan itu dia menemukan sebuah catatan:
“TELAH DIBAYAR LUNAS DENGAN SEGELAS SUSU.” ditandatangani oleh anak lelaki miskin tersebut. -TAMAT-

Dari cerita ini, yuk Bunda kita ajarkan kepada Si Kecil untuk tidak ragu dalam berbuat baik dan jangan mengharap balasan. Karena, pada akhirnya buah kebaikan akan selalu mengikuti kita.
We will harvest what we plant.

Buat ibuku, Almarhumah Marsiyah, I Love You.
Kasih sayang takkan sirna sepanjang hayat.

sumber:
kalimatmotivasiku.

Kamis, 25 Juli 2013

Bayi Kate-William Diduga Keturunan Nabi Muhammad

Wah ini kabar baru sob.

Bayi kerajaan pewaris tahta kerajaan telah lahir dan kemudian sejumlah ahli mencari tahu garis darah dari bayi pasangan Kate Middleton dan Pangeran William. Seperti dilansir Illume Magazine yang dikutip dari AFP.


Dari keturunan Middleton, garis darahnya terbilang jelas, berasal dari kalangan rakyat biasa. Meski dari kalangan rakyat biasa tetapi mereka termasuk orang kaya. Sementara dari garis ayah, William, merupakan percampuran antara bangsawan Inggris dan juga bangsawan Rumania.

Keluarga kerajaan itu awalnya dikenal dengan nama Saxe-Coburg-Gotha sebelum pada tahun 1917 mereka memilih nama Windsor. Gotha berarti Goth dan jika ditelusuri kembali ke belakang merupakan keturunan keluarga kerajaan Transylvania, Pangeran Drakula.


Yang mengejutkan, bayi kerajaan itu juga dianggap memiliki darah keturunan Nabi Muhammad. Ahli Genealogi menelusuri jejak keturunan bayi Kate-William dan memiliki darah dari Ratu Perancis, Marie de' Medici, yang merupakan keturunan Alphonse VI of Castilla.

Castilla meninggal dunia tahun 1109 dan menikah dengan Zaida, seorang putri kerajaan beragama Islam yang kemudian memeluk agama Katolik. Zaida dikabarkan memiliki darah keturunan dari Nabi Muhammad.

Bagaimana menurutmu, kok aku ragu kebenarannya.

sumber:
forum tribunnews

Selasa, 23 Juli 2013

Pengertian Puasa Ramadan

Kata puasa dalam bahasa Arab adalah Shiyam atau shaum, keduanya merupakan bentuk masdar, yang bermakna menahan. Sedangkan secara istilah fiqh berarti menahan diri sepanjang hari dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari dengan niat tertentu, menahan dari segala sesuatu yang menyebabkan batalnya puasa bagi orang islam yang berakal, sehat, dan suci dari haid dan nifas bagi seorang muslimah.


Puasa ramadhan hukumnya wajib untuk semua muslim yang memenuhi syarat untuk melakukannya. Kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan berdasarkan nash al-Qur’an yang sifatnya qot’i dalam kajian ilmu fiqh.


يَااَيُّهَاالَّذِيْنَ اَمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ...


Hai orang-orang yang beriman diwajibkan bagimu ibadah puasa, sebagaimana diwajibkan bagi orang-orang sebelum kalian, agar kalian menjadi orang-orang yang bertaqwa...(QS. al-Baqarah, 2: 183)

Minggu, 14 Juli 2013

9 Alasan Menolak Kontes Kecantikan

Kontes kecantikan, apapun namanya, Miss World, Miss Universe, Miss Indonesia, Puteri Indonesia, None Jakarta, Putri Solo, Miss Hijab, dan seterusnya, layak untuk ditolak karena berbagai alasan.


1. Perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk Menutup Aurat dan Menahan Pandangan.

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

Artinya:
"Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu, dan isteri-isteri orang Mukmin: ‘Hendaklah mereka menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(QS Al Ahzab: 59)

"Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.’ Katakanlah kepada wanita yang beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya."
(QS An Nur: 30-31)

2. Perintah Nabi Muhammad SAW untuk Menahan Pandangan.

Dari Buraidah Radhiyallahu ‘Anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Wahai ‘Ali, janganlah kamu mengikutkan pandangan dengan pandangan. Sesungguhnya bagimu hanyalah pandangan yang pertama, dan bukan yang setelahnya.” (HR. At-Tirmidzi no. 2777, Abu Dawud no. 2149, hasan)

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Telah dituliskan atas Bani Adam bagian dari zina yang pasti ia melakukannya, tidak bisa tidak. Maka, zina kedua mata adalah melihat (yang diharamkan), zina kedua telinga adalah mendengar (yang diharamkan), zina lisan adalah berkata-kata (yang diharamkan), zina tangan adalah memegang (yang diharamkan), zina kaki adalah melangkah (ke tempat yang diharamkan), hati berkeinginan dan berangan-angan, dan kemaluan membenarkan itu semua atau mendustakannya.” (HR Al Bukhari no. 6243 dan Muslim no. 2657, dan ini adalah lafazh Muslim)

3. Tabarruj (Berhias) Seperti Orang Jahiliyah

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128)

4. Tasyabbuh (Meniru) pada Orang Kafir

Dari Abdullah bin Amr bin Al Ash Radhiyallahu Anhu, dia berkata: “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ‘Bukan termasuk golongan kami orang yang menyerupai kaum selain kami.’” (HR. At Tirmidzi no. 2695)

Dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu 'Anhu dia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk darinya”. (HR. Abu Daud no. 4031, shahih)

Dari Abu Sa’id Al Khudri, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, “Kalian pasti akan mengikuti langkah-langkah orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal atau sehasta demi sehasta, sampai walaupun mereka masuk ke dalam lubang biawak, kalian pun memasukinya.” Para shahabat bertanya: “Apakah yang dimaksud adalah Yahudi dan Nashara?” Beliau menjawab: “Siapa lagi (kalau bukan mereka)?” (Muttafaqun ‘Alaihi)

5. Simbol Penjajahan atas Budaya Indonesia dan Agama Islam

Dalam The Protocols of The Learned Elders of Zion pasal 13-14, yang dianggap data otentik rencana kaum Yahudi Zionis membentuk Tata Dunia Baru disebutkan, “Kita dirikan sebanyak mungkin tempat pembangkit maksiat. Kita juga perbanyak reklame di koran atau majalah, guna menyeru mereka agar masuk dalam arena kontes Ratu Kecantikan, atau berkedok kesenian dan olahraga. Hiburan semacam itu akan banyak melalaikan mereka dari mengurusi permasalahan kita, yang mungkin akan membuat pertentangan antara kita dan mereka. Apabila dunia telah dikuasai, maka tidak dibenarkan agama-agama selain Yahudi untuk berkembang. Karena kitalah bangsa termulia dan agama Yahudi adalah agama pilihan Allah.”

Kontes kecantikan merupakan salah satu bentuk Westernisasi. Kita masih ingat seorang Puteri Indonesia 2009 asal Aceh yang pernah menyatakan minta izin untuk tidak pakai jilbab kepada ulama Aceh. Ini menunjukkan bahwa Westernisasi itu berhasil. Untuk jadi puteri tercantik, maka harus menyingkirkan dulu jilbab. Poin ini mereka sudah berhasil. Poin selanjutnya, memperkenalkan acara pamer aurat itu kepada para wanita Muslimah, agar pemikiran mereka bisa sedikit "terbuka" menerima perkembangan zaman dalam hal mode, busana, umbar aurat, dan lain-lain. Poin, berikutnya adalah harapan kepada negeri-negeri mayoritas Muslim untuk bisa menerima acara semacam ini. Memberi keluasan, agar dakwah Westernisasi ini bisa tersampaikan kepada seluruh kaum Muslimin.[3]

6. Menjadikan Perempuan sebagai Komoditas Ekonomi

Dalam pandangan Barat, mereka memandang perempuan dengan pandangan terbuka. Hingga terbuka segala-galanya, pakaiannya, dan auratnya dilihat sebagai simbol keindahan. Padahal inilah simbol kebinatangan. Ideologi kapitalisme telah menjerat perempuan sebagai mahkluk cantik yang dipertontonkan, padahal sungguh (secara tidak sadar) itu adalah simbol penghinaan.

Kontes kecantikan menjadikan perempuan dan tubuhnya sebagai barang dagangan di atas panggung, catwalk, majalah, koran, dan televisi. Kecantikan dan tubuh perempuan peserta kontes dijadikan alat promosi industri rating media, industri alat komestik, dan industri fashion.

7. Dusta Konsep 3B (Brain, Beauty, and Behavior)

Konsep 3B dalam kontes kecantikan, yakni Brain (kecerdasan), Beauty (kecantikan), dan Behavior (kepribadian), adalah konsep dusta untuk membungkus kontes semacam ini agar diterima masyarakat. Kita akan bertanya-tanya, dalam kontes yang hanya dilakan beberapa hari, bagaimanakah menilai kecerdasan, kecantikan, dan kepribadian? Apakah ada tes IQ atau ujian Matematika? Tidak. Yang dinilai hanyalah 1 konsep saja, yakni kecantikan. Meskipun para juri mengatakan bahwa para kontestan dinilai dengan konsep 3B, mengapa para finalis tetaplah mereka yang cantik dalam pengertian umum saja?

8. Merusak Tatanan Sosial dan Rumah Tangga

Adalah QS, pemenang kontes kecantikan Putri Indonesia 2009. Demi memenangkan kontes kecantikan tersebut, ia mengaku sengaja melepaskan kerudung yang sebenarnya wajib dikenakannya sebagai Muslimah sekaligus wakil Propinsi Nangroe Aceh Darussalam. Setelah memenangkan kontes kecantikan tersebut dan menjalankan “tugas” sebagai Putri Indonesia, ia mulai lupa kehidupan normalnya sebagai seorang anak. Tenggelam dalam kesibukannya sebagai seorang Putri Indonesia, pihak keluarga pun mulai was-was dan curiga.

Pasalnya sang anak terjerat dalam dunia kesyirikan. Saat itu, QS mulai gemar semedi dan membakar dupa. Ibunya mengatakan bahwa QS melakukan ritual melepaskan belut dan kura-kura, dilepas di sungai yang mengalir, serta melepas burung pipit. Kekhawatiran pihak keluarga tidak dihiraukan oleh sang anak, bahkan ditanggapi secara negatif. Kemudian, akibat beban mental yang semakin berat, sang ibu pun harus tega memutuskan tali keluarga dengan si buah hati.

Kisah ini berulang pada Miss Indonesia 2011, AHIY. Aktifitas dan kegiatan bebas di luar rumah paska terpilihnya sebagai Miss Indonesia, membuat keluarganya resah. Apalagi sang putri masih berumur belia yaitu 21 tahun. Sang ayah sudah berusaha keras menasehatinya untuk mengembalikan si anak hilang ke rumah. Namun, tanpa diduga sikap yang ditunjukkan oleh putri tercinta di luar prediksi, karena jelas-jelas tidak menerima nasehat orang tuanya. Sehingga dengan berat hati, sang ayah pun mengumumkan secara resmi lewat media ibukota tentang pumutusan hubungan keluarga antara si anak dengan orang tuanya.[4]

9. Pintu Menuju Kemaksiatan yang Lain

Ada sebagian orang yang beralasan bahwa kontes-kontes kecantikan yang diselenggarakan di Indonesia masih dalam batas-batas kesopanan, di antaranya peserta masih diperbolehkan untuk berjilbab, tidak diselenggarakan kontes bikini, masih menjaga adab-adab ke-Timur-an, dan seterusnya. Mereka bisa memberikan argumentasi demikian, tapi mereka lupa bagaimana sejarah kontes kecantikan ini di Indonesia.

Pertama kali kontes-kontes semacam ini “hanya” untuk bertujuan untuk mencari duta wisata, kemudian tahun demi tahun berlanjut hingga akhirnya setelah kontestan dari Indonesia mengikuti kontes ini di luar negeri, wakil dari Indonesia mulai mengenakan bikini. Kemudian akhirnya, Indonesia pun menjadi lokasi dan penyelenggara kontes ini, meskipun konon tanpa bikini. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi dalam kontes-kontes kecantikan selanjutnya.

Dari Sahl bin Sa’ad berkata, bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Hati-hatilah terhadap dosa-dosa kecil. Hal itu tidak ubahnya seperti sekelompok orang yang turun ke sebuah lereng gunung. Mereka masing-masing membawa sebatang ranting kayu sehingga dengan ranting-ranting kayu itu bisa mereka masak roti. Dosa-dosa kecil kapan saja di lakukan oleh seseorang ia akan menjadi celaka.” (HR Ahmad).

sumber:
voaislam

Sabtu, 22 Juni 2013

Gara-Gara Ikut Membangun Masjid Orang ini Akhirnya Masuk Islam

Dari kota metro New York, Umar Abdul Aziz memilih pindah ke Abiquiu, sebuah kota kecil di New Mexico. Mencari pekerjaan, demikian niat awalnya pindah. Ia merupakan seorang pekerja konstruksi yang tergiur ikut serta pada proyek pembangunan besar di Abiquiu. Ya, Umar melamar menjadi tukang bangunan masjid.


Tapi, siapa sangka kepindahannya ke Abiquiu merupakan pintu awal menuju hidayah. Bekerja membangun masjid bersama pekerja Muslim membuat Umar jatuh hati pada agama ini.

"Aku benar-benar menikmatinya. Itu adalah pengalaman yang indah," ujar Umar menggambarkan perasaannya saat menjadi bagian dari pembangunan masjid Abiquiu.

Kisah Umar memang berawal dari kesulitan hidup karena menganggur. Ditambah lagi, ia harus menafkahi dua putranya yang saat itu masih berusia sembilan dan 10 tahun. Umar sempat pindah ke Santa Fe dan tinggal bersama adiknya di sana.

Tapi, di kota tersebut Umar tetap saja tak mendapat pekerjaan. Hingga pada suatu pagi, ia membaca sebuah artikel surat kabar mengenai yayasan yang berencana membangun masjid di Abiquiu. Dengan keahlian pertukangan yang ia miliki, ia pun bersemangat untuk mendaftar sebagai pekerja konstruksi di yayasan tersebut.

Keesokan hari, dengan semangat Umar menuju Abiquiu dengan mengendarai truk tua milik adiknya. Ia melamar kerja dan langsung diterima. Ia pun senang bukan kepalang, akhirnya pekerjaan yang ia impikan datang juga. Tak banyak membuang waktu, Umar segera mengemasi barang-barang dan pindah dari rumah adiknya menuju Abiquiu. Di kota kecil itu, dia dan putranya tinggal di sebuah kamp di belakang masjid. Banyak pekerja konstruksi masjid yang tinggal di sana.

Sejak saat itu, Umar pun bertetangga dengan beberapa Muslim. Sosialisasi yang menyenangkan dirasakan oleh Umar. Ia sering kali diajak masak, sarapan, dan jalan-jalan bersama. Setiap kali waktu Subuh tiba, para Muslimin telah terjaga. Umar pun terbiasa mengikuti ritme mereka. Saat bekerja membangun masjid pun mereka menjadi teman yang menyenangkan.

"Kami tinggal di perkemahan di belakang masjid dan kami tinggal sepanjang musim panas. Saat itu, kami amat sangat menikmati. Anak-anak saya benar-benar menikmatinya dan itu adalah pengalaman yang indah," ujar Umar.

Itulah kali pertama ia tertarik pada Islam. Umar pun merasakan budaya yang beragam tak membuat teman-teman Muslimnya itu tak akur. Satu Tuhan dan satu agama membuat beragam etnis hidup rukun. "Aku bertemu banyak orang baik dari tim kerja yang tinggal di desa Abiquiu. Jadi, itu adalah tim yang amat beragam. Aku bertemu Muslim dari Amerika, Eropa, Turki, dan Arab yang ikut serta dalam proyek pembangunan masjid ini," kata Umar.

Saat mengerjakan proyek masjid, ia mendapat kesempatan untuk belajar teknik bangunan. Menurut Umar, masjid yang dibangun di Abuquiu itu merupakan masjid pertama di Amerika yang bahan bangunannya dari batako. Lengkungan kubah ala Mesir yang tak pernah dijumpai di Amerika diterapkan saat membuat masjid tersebut. Sebagai pencinta konstruksi, Umar pun merasakan kebahagiaan saat ikut membangunnya. "Banyak orang New Mexico yang datang kemari untuk belajar bangunan ala Mesir," tuturnya.

Alhasil, selama bekerja membangun masjid, hidupnya yang selama ini terlunta tiba-tiba menjadi hal yang menyenangkan. Ia sangat bahagia dapat bergabung bersama Muslimin. Bergaul dengan Muslimin membuatnya mengenal Islam. Sehingga, bukan hanya rezeki yang ia dapat setelah bekerja di sana, hidayah pun kemudian merasuki lubuk hati Umar. Ia mempelajari agama Islam, kemudian memantapkan diri di atas agama yang diridhai Allah. Ia pun memeluk Islam pada 1969.

sumber gambar:
http://hadhilchoirihendra.wordpress.com/2011/11/17/urgensi-dan-kandungan-syahadat/

sumber artikel:
republika.co.id

Kamis, 06 Juni 2013

Surat Al Infithaar dan Terjemahnya

Berikut ini adalah Surat Al Infithaar dan Terjemahnya. Surat Al Infithaar merupakan surat yang ke 82 dalam ayat suci Al Qur'an dan memiliki 19 ayat.


إِذَا السَّمَاءُ انْفَطَرَتْ ١
وَإِذَا الْكَوَاكِبُ انْتَثَرَتْ ٢
وَإِذَا الْبِحَارُ فُجِّرَتْ ٣
وَإِذَا الْقُبُورُ بُعْثِرَتْ ٤
عَلِمَتْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ وَأَخَّرَتْ ٥
يَا أَيُّهَا الإنْسَانُ مَا غَرَّكَ بِرَبِّكَ الْكَرِيمِ ٦
الَّذِي خَلَقَكَ فَسَوَّاكَ فَعَدَلَكَ ٧
فِي أَيِّ صُورَةٍ مَا شَاءَ رَكَّبَكَ ٨
كَلا بَلْ تُكَذِّبُونَ بِالدِّينِ ٩
وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ ١٠
كِرَامًا كَاتِبِينَ ١١
يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ ١٢
إِنَّ الأبْرَارَ لَفِي نَعِيمٍ ١٣
وَإِنَّ الْفُجَّارَ لَفِي جَحِيمٍ ١٤
يَصْلَوْنَهَا يَوْمَ الدِّينِ ١٥
وَمَا هُمْ عَنْهَا بِغَائِبِينَ ١٦
وَمَا أَدْرَاكَ مَا يَوْمُ الدِّينِ ١٧
ثُمَّ مَا أَدْرَاكَ مَا يَوْمُ الدِّينِ ١٨
يَوْمَ لا تَمْلِكُ نَفْسٌ لِنَفْسٍ شَيْئًا وَالأمْرُ يَوْمَئِذٍ لِلَّهِ ١٩

Artinya:
1. apabila langit terbelah,
2. dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan,
3. dan apabila lautan menjadikan meluap,
4. dan apabila kuburan-kuburan dibongkar,
5. Maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakan dan yang dilalaikannya.
6. Hai manusia, Apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu yang Maha Pemurah.
7. yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang,
8. dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.
9. bukan hanya durhaka saja, bahkan kamu mendustakan hari pembalasan.
10. Padahal Sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu),
11. yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu),
12. mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.
13. Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti benar-benar berada dalam syurga yang penuh kenikmatan,
14. dan Sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka.
15. mereka masuk ke dalamnya pada hari pembalasan.
16. dan mereka sekali-kali tidak dapat keluar dari neraka itu.
17. tahukah kamu Apakah hari pembalasan itu?
18. sekali lagi, tahukah kamu Apakah hari pembalasan itu?
19. (yaitu) hari (ketika) seseorang tidak berdaya sedikitpun untuk menolong orang lain. dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah.