Senin, 30 Juni 2014

Betapa Indahnya Ramadan di Turki

Ramadan adalah bulan suci bagi umat Islam, karena pada bulan itu bahwa al-Quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad shallahu alaihi wassalam. Selama Ramadhan, Muslim berpuasa dari makanan dan minuman dari fajar sampai senja.

Mereka juga diharuskan untuk menjauhkan diri dari minum, merokok dan tidak berhubungan seks.

Ini dimulai pada hari Minggu 29 Juni di sebagian besar negara-negara Arab seperti Arab Saudi, Kuwait, Qatar, UAE, dan Bahrain, bersama dengan banyak negara-negara Barat dan dimulai 29 Juli.




Awal Ramadan diambil sesudah adanya usaha secara teknologi dan menggunakan dasar dalam Islam, yaitu dengan ru'yah. Arab Saudi, mengatakan bahwa bulan sabit tidak nampak saat dilakukan ru'yah, dan kemudian Arab Saudi memutuskan awal Ramadhan pada hari Ahad.

Negara-negara Arab dan Islam lainnya juga mengumumkan bahwa Ramadhan dimulai pada hari Ahad, ini termasuk Tunisia, Aljazair dan Libya, Oman, Mesir, Yordania, Sudan, Palestina, Indonesia dan Malaysia. Sedangkan, Yaman dan Turki adalah negara di kawasan yang menyatakan hari Sabtu sebagai awal Ramadhan.

Sebagai bulan suci tahun ini jatuh di musim panas, beberapa bagian belahan bumi utara akan menghadapi periode puasa yang sangat panjang antara 19 jam hingga 21 jam, karena siang hari lebih lama. Ini sangat luar biasa, bagi Muslim yang harus melaksanakan puasa.

Warga Turki dan berbagai Muslim di negara-negara mereka menyelenggarakan berbuka puasa, di tempat-tempat terbuka dengan mengundang keluarga, teman, dan sanak famili bersama-sama melakukan berbuka puasa. Ini sebuah fenomena setiap tahun yang berlangsung setiap tahun.

sumber:
voa-islam.com

Sabtu, 28 Juni 2014

Doa Menyambut Bulan Suci Ramadan

Dari Thalhah bin Ubaidillah Radhiyallahu 'Anhu, bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam apabila melihat hilal beliau berucap:
اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالْإِيمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ
"Ya Allah, perjalankanlah bulan ini kepada kami dengan penuh kebajikan, iman, selamat dan Islam. Rabb-ku dan Robb-mu (bulan) adalah Allah." (HR. al-Tirmidzi, beliau berkata: ini adalah hadits hasan gharib. Syaikh Al-Albani berkata: Shahih)


Dalam sebagian riwayat lain, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam membaca:
اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالأَمْنِ وَالإِيمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَالإِسْلاَمِ ، رَبِّى وَرَبُّكَ اللَّهُ
"Allahu Akbar, Ya Allah perjalankanlah bulan itu kepada kami dengan membawa keamanan dan keimanan, kesematan dan Islam. Rabbku dan Rabbmu (hai bulan) adalah Allah." (HR. Al-Tirmidzi: 9/142 dari hadits Thalhah bin Ubaidillah Radhiyallahu 'Anhu dengan yang serupa. Lihat juga Musnad Imam Ahmad: 1/162 dari hadits Bilal bin Yahya bin Thalhah bin Ubaidillah, dari ayahnya, dari kakeknya. Lihat juga Musnad al-Daarimi: 2/7, dari hadits Ibnu Umar Radhiyallahu 'Anhu. Lihat pula Kitab al-Sunnah milik Abi 'Ashim: 1/165 dari hadits Bilal bin Yahya bin Thalhah bin Ubaidillah, dari ayahnya, dari kakeknya. Lihat pula Mu'jam al-Thabrani al-Kabir: 12/357 dari hadits Ibnu Umar. Lihat pula al-Mustadrak milik Al-Hakim: 4/285 dari hadits Bilal bin Yahya . . . Lihat juga Majma' al-Zawaid wa Mamba' al-Fawaid: 10/139. Lihat Tuhfah al-Dzakirin, hal. 176 dan 177. Lihat Faidh al-Qadiir: 5/136 dan 137, dan Shahih al-Waabil al-Shayyib, hal. 220)

sumber:
voa-islam.com

Jumat, 27 Juni 2014

Sidang Isbat Penentuan Awal Ramadan 1435H Tertutup Buat Media

Kementerian Agama malam ini akan menggelar sidang isbat untuk menentukan awal Ramadan 1435 H.

Tapi tak seperti sidang-sidang sebelumnya, sidang isbat penentuan awal Ramadan melalui metode rukyat itu akan digelar secara tertutup.

Sidang isbat nanti malam akan dipimpin langsung Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Hanya saja, sidang isbat itu tertutup bagi media.


"Gak boleh masuk, kiita hanya bisa menunggu hasilnya di luar sini saja," kata salah seorang kameraman TV swasta yang sudah menata peralatan kameranya di luar Auditorium KH M Rasjidi, tempat berjalannya sidang isbat.

Sidang sendiri sampai pukul 16.45 belum dimulai. Menag Lukman Hakim juga baru saja tiba di kantornya dan menuju ruang live streaming yang akan menyajikan secara langsung pelaksanaan rukyatul hilal menggunakan teknologi astrofotografi di enam kota, yakni Surabaya, Malang, Solo, Semarang, Cilacap dan Banda Aceh.

Pada kesempatan ini, H Cecep, anggota tim hisab Planetariium Jakarta dalam pengantarnya sempat menyampaikan bahwa menjelang awal Ramadan sore tadi, posisi hilal masih 0 derajat. Nah, petang ini tim kembali akan melihat hilal untuk memutuskan apakah awal Ramadhan jatuh pada Sabtu besok atau lusa.

sumber:
jpnn.com

Kamis, 26 Juni 2014

6 Pendukung Jokowi

Calon walikota solo alternatif harus Islam abangan.

Islam KTP doank. Lebih bagus bila tak punya pengalaman, karena hanya untuk dipajang. Banyak calon bermunculan, pilihan jatuh pada Joko Widodo, yang ditemukan, dibawa dan dikenalkan oleh anak Slamet Suryanto, Bimo Putranto.

Bimo Putranto merekomendasi Jokowi. Walikota Suryanto dan Ketua PDIP Rudyatmo setuju, Tapi itu belum cukup, Jokowi harus dibawa ke Heru, pejabat BIN Jateng dan Seno Samodro (sekarang Bupati Boyolali), untuk minta restu mereka, Jokowi juga harus dapat restu preman & mafia tua Surakarta : Pur Wisanggeni, bandar Judi "capjikia wisanggeni" Dia bohir Rudi & Jokowi.

Setelah dukungan untuk Jokowi kuat, barulah Jokowi diduetkan bersama Rudyatmo, maju di Pilwalkot Solo tahun 2005 lalu. Menang 36% suara.

Jadi, pendukung Jokowi - Rudyatmo di Pilkada Solo :

1. Slamet Suryanto & anaknya Bimo Putranto
2. PDIP dari Faksi Katolik & Komunis
3. Heru Besar & Seno Samodro (sekarang : wakil Gubernur Jateng &. Bupati Boyolali)
4. Pur Wisanggeni (Mafia Tua & Bandar Judi Solo)
5. Jong Indonesia dan Pasoepati (Presiden/ketuanya Bimo Putranto) Posoepati = Batalion desertir TNI / Batalion Panembahan Pasoepati
6. Hoo Hap (Hoo Hap organisasi rahasia/bawah tanah komunis Cina Solo) Hoo Hap = PMS = Perkumpulan Masyarakat Solo

Pendukung Jokowi - Rudyatmo berikutnya adalah Massa Genk preman Solo tengah & Solo timur, juga berafiliasi pada eks PKI. Jokowi - Rudy hanya menang 36% di pilkada Solo thn 2005. Kenapa bisa menang 90% pada 2010? Apakah komunis Solo bangkit Kembali ?

Prestasi dan kinerja Jokowi - Rudy di Solo hanya rata-rata bahkan di bawah standar kota sejenis. Plus banyak korupsi.

sumber:
voa-islam.com

Kamis, 12 Juni 2014

Gelar Ustad dari UGB Minta Dicabut

Wakil Sekjen MUI Amirsyah yang didampingi staf MUI Bidang Pendidikan Arief, menjanjikan kepada pasien dan para lawyer pendamping yang juga dikawal oleh Forum Umat Islam Peduli Korban UGB, Nur Hidayat dkk.

Amirsyah menjelaskan, bahwa MUI memang tidak bersifat aktif, namun pasif sehingga menunggu dulu keluhan dari masyarakat sebelum melakukan tindakan. Oleh karena itu ia berjanji akan memasukkan pengaduan korban praktik UGB ke dalam materi Rapim, Selasa, 18 Pebruari mendatang di Kantor MUI.





Salah satu korban penipuan mendapatkan perlakuan pengobatan yang tidak wajar dari Ustad Guntur Bumi (UGB), Hj. Yanelly (74) mendatangi Sekretariat Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk menyampaikan apa yang dialami ketika dia dan ibunya Nurcayati (94) berobat ke ustad yang sering tampil di salah satu stasiun TV ini.

Atas penipuan ini Yarnelly mengalami kerugian 32 gram plus pembayaran 1 juta rupiah (uang pendaftaran Rp500.000 perorang).

Karena itu, Hj Yarnelly yang didampingi sejumlah lawyer yang tergabung dalam Law Emporcement Watch (LEW) pimpinan Denny Ardiansyah Lubis SH MH diterima oleh Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) DR.H.Amirsyah Tambunan, pada Sabtu (14/2) siang di kantor MUI, Jakarta.

Di sekretariat MUI Yarnelly menjelaskan kronologis kejadiannya. Menurutnya pada Jumat (7/2) siang saat Hj.Yarnelly dan Nurcayati selaku orang tuanya yang ditemani oleh anaknya Suta, dan menantunya Mamik berobat ke Padepokan Silaturahmi Ustad Susilo Wibowo alias Ustad Guntur Bumi (UGB).

Tetapi setelah mendengar keterangan dari Staf UGB, dia merasakan keheranan, mengapa keluhan sakit di kaki yang telah dirasakan 2 tahun belakangan ini dianggap seakan terkena “kiriman” orang jahat berupa santet.

“Mengapa keluhan kaki yang menurut dokter karena “bergeser” hanya diolesi balsem Rhemason,” kata Yarnelly.


Selain itu, yang lebih membuatnya heran adalah staf UGB mengeluarkan sejenis kawat-kawat halus dari atas kepalanya. Hal yang sama juga dialami oleh ibunya, Nurcayati dan pendamping mereka, Suta, selaku anak atau cucu mengeluarkan kawat-kawat kecil dan halus di atas kepalanya.

Pada saat giliran dipanggil, bukan lagi perasaan heran yang dialami Hj.Yarnelly, namun telah berganti takut, sebab UGB mengeluarkan belatung dari kepalanya, kepala Nurcayati, anaknya Suta, dan menantunya, Mamik juga keluar belatung.

Dilanjutkan Yarnelly, setelah mendengar penjelasan UGB selepas Magrib, dia semakin terseret dalam arus pikiran sang ustad yang menjelaskan kepada semua pasien dan pendamping dalam ruang praktik sang ustad, bahwa penyakit itu dapat dibagi 2 kategori, yaitu penyakit fisik dan non fisik. Jenis penyakit fisik dapat diobati oleh dokter dan tabib lainnya, namun penyakit non fisik berasal dari “kiriman” orang yang iri dan jahat pada seseorang alias santet atau teluh yang dilakukan seseorang untuk mencelakakan orang tidak disukai.

Mendengar penjelasan UGB bahwa satu dari keempat orang yang sedang menjalani pengobatan ini akan menjadi “korban” santet, maka ketakutan Yarnelly semakin menjadi. Lalu Yarnelly menanyakan solusinya kepada UGB.

UGB mengatakan akan memagari mereka. “Insya Allah, kami akan menjaga ibu dan bapak sekalian, yaitu akan kami “pagari”, namun dengan syarat mengqhatam-kan 30 juz Al-Quran sebelum bedug Subuh Sabtu terdengar,” kata Yarnelis menirukan UGB.

Kalau tidak bisa, sambung UGB kepada Yarnelis, maka dibadalkan (diwakili) saja oleh para santri UGB di Ponpes Assidiqie, Desa Cijeruk, Bogor. Untuk semua itu, UGB meminta sejumlah uang senilai 25 juta (setelah tawar-menawar) sebagai biaya badal sekaligus memotong hewan kerbau Mina.

Lalu, Hj. Yarnelly mencopot 3 bentuk cincin emas yang dikenakannya dan dengan segera ditimbang UGB, hanya 7 gram totalnya. Karena tidak mencukupi dengan nominal yang diminta UGB, maka diputuskan agar pasien segera melunasi dengan cara mengirim staf-nya untuk mengambil kekurangannya di rumah pasien. Praktis, usai pengobatan pasien diikuti oleh 3 orang staf UGB ke rumah Hj.Yarnelly di Tangerang.

Seluruh emas yang ada di rumah pun dikumpulkan dan disetor (tanpa tanda terima) kepada staf utusan UGB. Sayangnya, hanya ada 25 gram emas. Total semua yang telah disetor Jumat itu hanya 32 gram plus pembayaran 1 juta rupiah uang pendaftaran (per orang Rp.500.000).

Setelah kejadian ini, sadarlah Yarnelis bahwa ia dan keluarganya telah tertipu dengan praktik pengobatan yang ganjil ini. Mengapa kesembuhan harus dibayar dengan melakukan sedekah? Dan mengapa sedekah itu terjadi setelah dirinya “diintimidasi” bahwa telah terkena santet dari orang iri dan jahat.

sumber:
voa-islam.com

Rabu, 04 Juni 2014

Wong Jowo Ilang Jawane, Dakwah Islam di Pulau Jawa

Jauh sebelum Wali songo mendakwahkan Islam di Jawa, Sebenarnya masyarakat Jawa itu sendiri sudah kenal dengan agama Islam.

Karena sejak abad ke VII M, Islam sudah di kenal oleh masyarakat Nusantara melalui wiraniagawan arab.

Meskipun Sejarah mencatat, perkembangan Islam secara pesat adalah di saat walisongo mulai menggerakan dakwahnya di pulau jawa. Sejak saat itu pula, masyarakat jawa menyatu dengan dakwah Islam, dan secara perlahan mereka mulai melupakan agama Hindu Budha.

Bahkan sejak runtuhnya kerajaan Majapahit dan disusulnya tegaknya Kerajaan Islam Demak Bintoro pada 1478 M, masyarakat jawa sudah melebur dengan Islam. Sehingga bila disebut orang jawa tidak ada kata lain selain dia pasti adalah beragama Islam.

Meskipun menurut catatan para sejarawan, Dakwah ulama saat itu terbagi menjadi dua tahap. Pertama, tahap dimana orang yang penting masuk Islam dan dia sadar kalau dia beragama Islam. Kedua, tahap dimana sebagai pemantapan iman dan syariah untuk bisa menadalami secara sempurna.

Akan tetapi tahap kedua belum juga berhasil untuk di laksanakan, Para Imprealis Barat yang di gawangi kerajaan katolik Portugis dan spanyol pada abad awal 16 M kedahuluan datang ke Nusantara.

Jadi jauh sebelum kaum kafir ini datang, masyarakat Jawa khususnya tak mengenal Agama Katolik dan Kristen yang sama-sama kafir.

Bahkan apabila ada orang jawa yang ikut masuk kedalam agama penjajah Kristen, Masyarakat saat itu mengatakan “wong jawa ilang jawane” artinya Orang jawa tadi hilang khas kejawaanya karena murtad dari Islam dan pindah ke Kristen.

sumber:
voa-islam.com