Minggu, 31 Agustus 2014

Masuk Islam Karena Air Liur Anjing

Ilmuwan pun kagum akan kebenaran Al Qur'an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW ribuan tahun yang silam. Padahal saat itu, pengetahuan belum berkembang, namun Al Qur'an sudah menyatakan "YA" seakan sudah mengetahui kemudharatan yang akan diterima manusia apabila mengenainya. Dialah AIR LIUR ANJING.

Ada seorang ilmuwan besar yang mendalami bidang bakteri berkunjung ke Mesir untuk menyekolahkan anaknya. Dan dia sendiri memperoleh pekerjaan dalam bidangnya tersebut.

Pada suatu hari dia membaca buku hadis yang berhubungan dengan masalah kesehatan. Tiba-tiba dia tidak percaya ketika membaca hadis Nabi SAW, “Jika seekor anjing menjilat perkakas rumah salah seorang diantara kalian, maka cucilah alat (tempat) itu tujuh kali, satu kali diantara yang tujuh itu dicampur dengan tanah.”

Sejenak dia berdiam menatap hadis itu. Dalam dirinya mulai timbul pertanyaan-pertanyaan yang menggoda, “Perintah mencuci tujuh kali itu memang harus dilakukan, dan merupakan kewajiban, namun mengapa Nabi masih menyuruh membasuh tempat itu satu kalinya dengan tanah? Tidakkah dengan memakai air saja sudah cukup?”
Pertanyaan itu begitu menggoda. Tanpa menunggu waktu lagi, segera dia mengambil sebuah perkakas rumah dan membiarkannya dijilati anjing. Dia lalu mencucinya dengan air tujuh kali. Meneliti dengan meneropongnya di bawah mikroskop. Dan yang terlihat adalah berjuta-juta bakteri masih melekat di tempat itu. Berarti mencuci dengan air tidaklah cukup untuk menghilangkan bakteri atau kuman-kuman penyakit anjing yang melekat di tempat itu.

Sekarang dia mencoba sekali lagi, mencuci tempat itu dengan debu. Dan setelah diteliti, ternyata, kuman-kuman telah hilang seluruhnya.

Pertanyaan yang timbul dibenaknya sekarang, “Siapa yang memberitahukan hal ini kepada Muhammad? Padahal penemuan rahasia bakteri baru diketemukan oleh Pasteur (1822-1895). Bukankah jauh sekali jarak antara Muhammad dengan Pasteur? Berarti penemuan Pasteur hanyalah mengulang penemuan lama, dimana Muhammad telah mengetahui bahwa bakteri atau kuman penyakit itu ada pada anjing. Dan dapat dihilangkan hanya dengan mempergunakan debu dan dibasuh dengan air enam kali. Siapa yang memberitahukan hakekat ilmiah ini kepada Muhammad?”



Kini dia telah menemukan jawaban dari pertanyaan itu. Nabi Muhammad mengetahui ilmu mengenai masalah tersebut tidak lain dari Allah SWT. Allah yang benar-benar menunjuk Muhammad SAW sebagai utusan-Nya. Akhirnya ilmuwan itu masuk Islam bersama puterinya yang ikut di Kairo.

Subhanallah, Allah memberikan hidayah kepada siapa pun yang Dia kehendaki dari arah mana saja. Sekalipun arah itu, merupakan hal yang sepele menurut kita. Tapi, dari situlah Allah membukakan pintu hati seorang ilmuwan tersebut hingga akhirnya ia memeluk Islam. Ia kini mengakui akan kebenaran dan keagungan Allah SWT. Ia pun menyadari bahwa Nabi Muhammad SAW itu utusan Allah SWT.

sumber: Islam Pos
editor: Hikmah Teladan

Sabtu, 30 Agustus 2014

Pemimpin Jihad Tanpa Diketahui Rakyatnya

Media-media Israel menyebut gencatan senjata yang dilakukan Israel adalah bentuk kekalahan zionis melawan mujahidin Palestina.

Di antara keberhasilan itu nama mantan Perdana Menteri Palestina, Ismail Haniya disebut-disebut sebagai sosok kunci keberhasilan Hamas.

Ismail Haniya dikenal sebagai pemimpin yang sangat dicintai rakyat Palestina ketika menjadi Perdana Menteri: Hafidz 30 Juz Qur’an, pemimpin dengan perut lapar karena mendahulukan rakyatnya, tidur hanya berasal tikar dan setiap malam patroli untuk memastikan keamanan rakyatnya.

Di tengah aksi blokade finansial dan ekonomi Israel atas Gaza, Haniya menyarankan agar semua anggota Hamas, terutama pejabat teras, untuk menggunakan damar untuk menerangi ruang-ruang rapat. Dia sendiri juga sudah memakai damar di rumahnya dan menunggangi keledai menuju kantornya.


Yang membuat rakyat Gaza terharu adalah Perdana Menteri itu rela turut berjihad demi kebebasan Palestina tanpa ingin diketahui rakyatnya.

Kisah ini terjadi ketika seluruh pasukan Brigade Izzuddin Al Qassam, sayap militer Hamas dikumpulkan didalam terowongan. Mereka diminta membuka penutup wajahnya masing-masing. Pasukan Brigade Izzuddin Al Qassam memang selalu memakai penutup wajah ketika bertempur, ini sesuai instruksi As Syahid Syaikh Ahmad Yasin agar mereka terhindar dari riya’ dan menjaga kerahasiaan.

Ketika diminta membuka penutup wajah itu, ada satu orang yang terus keras menolak membukanya. Sehingga semua anggota pasukan memaksa untuk membuka penutup wajahnya. Dan orang terpaksa membukanya.

Setelah penutup wajah itu dibuka, semua pasukan yang begitu terkejut mengetahui siapa orang yang pada awalnya tidak mau membuka penutup wajahnya.



Orang itu ternyata adalah Perdana Menteri Palestina, Pemimpin Hamas, Ismail Haniya. Beliau turut ikut bertempur melawan Israel di medan jihad. Bahkan, beliau berada di garda terdepan pertempuran di Gaza, Palestina.

Kisah inipun diamini oleh Pimpinan Arrahmah Qur’an Learning Islamic Centre, Bachtiar Nasir. Dalam konferensi pers Kemenangan Gaza, Kamis (28/8), Sekjen MIUMI tersebut menilai hanya di Gaza, rakyat dan militer dapat bersatu.

sumber: islampos.com
editor: hikmah teladan.

Rabu, 27 Agustus 2014

Israel Menyerah dan 3 Alasan Kuatnya

Rakyat Palestina, terutama penduduk Gaza, kini bergembira. Pasalnya, Zionis Israel telah mengibarkan bendera putih. Negara Yahudi itu akhirnya menyepakati gencatan senjata jangka panjang dengan menyetujui syarat-syarat yang diajukan Hamas. Diantaranya adalah mencabut blokade atas Gaza.

Kemenangan Hamas ini disambut meriah di Gaza. Para pemimpin dan pejuang Hamas berkumpul bersama masyarakat merayakan kemenangan ini. Tak ketinggalan, anak-anak berhamburan ke jalan-jalan menyambut pengumuman gencatan senjata.

Kesepakatan gencatan senjata diteken di Kairo, Selasa (26/8) malam. Pengumuman gencatan senjata ini disampaikan Mahmud Abbas dalam sebuah pidato di televisi Mesir secara singkat. Abbas menyebutkan, kesepakatan akan berlaku pukul 19:00 waktu setempat.

“Saya umumkan persetujuan pimpinan atas seruan Mesir untuk menghentikan serangan menyeluruh dan permanen mulai Selasa (26/8) pukul tujuh malam waktu Palestina. Setelah itu bekerja untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan warga kita di Jalur Gaza, serta menyediakan semua kebutuhan dan layanan medis yang mereka butuhkan,” kata Abbas seperti dikutip InfoPalestina.

Diantara isi perjanjian yang akhirnya disepakati Zionis Israel adalah menghentikan blokade atas Gaza sampai waktu yang tidak ditentukan, memberikan kebebasan kepada Nelayan Gaza untuk mencari ikan di wilayah laut tanpa disebutkan batasannya, dan menghentikan operasi pembunuhan atas seluruh aktivis dan pemimpin Perlawanan Palestina.

Yang menarik dan menjadi tanda tangguhnya pejuang Gaza, beberapa saat sebelum berlakunya gencatan senjata, sumber-sumber Zionis Yahudi mengakui bahwa dua roket Gaza jatuh di pinggiran Tel Aviv tanpa sempat terdeteksi sehingga tak ada bunyi sirene meraung seperti biasanya.

Serangan balik Hamas dan pejuang-pejuang Gaza atas agresi Israel itu menandai kemenangan mereka atas Zionis. Kemenangan itu juga telah membuat jutaan muslim di seluruh dunia menyambut gembira dan bangga. Hal itu bisa dilihat dari sambutan positif para netizen Muslim di internet, baik melalui situs-situs Islam maupun media sosial.

3 Alasan Israel Menyerah


Zionis Israel telah mengibarkan bendera putih. Negara Yahudi itu akhirnya menyepakati gencatan senjata jangka panjang dengan menyetujui syarat-syarat yang diajukan Hamas. Diantaranya adalah mencabut blokade atas Gaza.

Mengapa Zionis akhirnya menyerah? Berikut 3 catatan penting di balik menyerahnya Zionis Israel seperti dirilis sahabatalaqsha.com:



RAKYAT YAHUDI ZIONIS SEMAKIN MERASA GAGAL DAN KETAKUTAN

Senin (25/8), Netanyahu dan kabinetnya rapat lagi untuk membicarakan gencatan karena mereka sudah terpaksa. Berbagai kerusakan besar sudah terjadi akibat roket-roket Hamas, termasuk tewasnya seorang bocah bernama Daniel Tregerman – 4 tahun. Bocah suci ini tinggal di Nahal Oz di pinggiran perbatasan Gaza yang paling sering dihujani roket. Dalam sehari hujan roket Mujahidin ke berbagai kota, bahkan yang jauh seperti Haifa, merusak banyak sekali aktivitas sosial dan ekonomi warga Yahudi.

Dukungan terhadap perang terhadap Gaza ini sudah merosot – dari 82 persen di awal agresi selama 51 hari ini, turun jadi 38 persen. Netanyahu semakin tidak populer. Kenapa?

Karena rakyatnya menyadari, kalau sekedar membunuh dan membunuh tidak berhasil menghentikan Mujahidin. Sudah jelas, pembantaian demi pembantaian tidak berhasil mematahkan kokohnya persatuan rakyat dan kepemimpinan Hamas.

Netanyahu kebingungan hendak berbuat apa terus saja memerintahkan pembantaian. Bukan perang seperti ini yang diinginkan rakyatnya: Mereka ingin perang yang langsung mematikan Hamas dan menaklukkan Gaza sehingga kembali di bawah penjajahan mereka. Ini gagal total. Rakyat Yahudi Zionis menyadari, janji Netanyahu akan “mengembalikan quiet and security” sudah gagal – perang 7 minggu membuat mereka terus menerus tak aman, dan mereka sadar meneruskan perang tidak akan mengembalikan quiet and security itu.

MUJAHIDIN TERNYATA MAMPU BERTAHAN LAMA DAN BAHKAN BERTAMBAH KUAT

Sudah 7 minggu, Al-Qassam dan para Mujahidin Perlawanan lainnya masih mampu terus berperang dan bahkan sudah mulai mengadakan serangan bersama. Hari ini (26/8), misalnya, Al-Qassam melancarkan roket bersama dengan Detasemen Al-Quds.

Semakin lama, derajat kerusakan yang dilancarkan oleh Al-Qassam semakin serius – dibandingkan di hari-hari pertama perang Ashful Ma’kul ketika satu roket yang mengenai rumah seorang Yahudi mungkin hanya sekedar memecahkan jendela.

Dalam beberapa hari terakhir ini, foto-foto kerusakan lebih serius sperti mobil dan rumah yang hancur sudah mulai bermunculan sehingga orang yang mengamati akan tahu: kualitas persenjataan yang dipakai oleh Qassam semakin powerful.

Bukan tak mungkin ini adalah taktik perang Mujahidin: yang ditembakkan di awal-awal perang adalah yang hanya akan bikin ‘Israel’ kelabakan dan panik gunakan rudal-rudal intersepsi Iron Dome yang sangat mahal sampai akhirnya ‘Israel’ mulai kehabisan persenjataan.

Begitu kelihatan mulai kewalahan, barulah Mujahidin gunakan roket-roket yang jauh lebih perkasa sehingga sampai ke Tel Aviv dan Haifa dan sebabkan kerusakan serius.

Hamas beberapa tahun lalu dianggap sekedar “sekelompok teroris amatir” dengan roket dari pipa paralon. Tapi di awal perang Qassam langsung memberikan kejutan demi kejutan bukan saja berupa persenjataan baru tapi juga berbagai taktik militer yang tak pernah diduga sama sekali oleh Zionis termasuk mengimkan pasukan ke belakang garis musuh dan membunuh sekian banyak tentara.

Jangan lupa: sampai sekarang masih ada serdadu zionis bernama Shaul Oron yang ditangkap dan berada dalam tawanan Al-Qassam. Rahasia Total.

ISRAEL KINI SERBA TERJEPIT DAN TAK PUNYA ALTERNATIF SELAIN GENCATAN SENJATA

Posisi Israel saat ini serba terjepit: Mau lakukan serangan udara terus berarti habiskan persenjataan mereka sementara kiriman baru dari AS belum datang. Mau terus menangkis roket Mujahidin juga habiskan arsenal mereka.

Mau lakukan lagi serangan darat sama saja dengan bunuh diri karena hampir 100 persen dari seluruh serdadu Zionis yang mati itu benar-benar mati saat perang darat lawan Mujahidin. Jumlah serdadu mati yang mereka akui sendiri ada lebih dari 300 orang. Jumlah yang disiarkan Kantor Berita Syahab hampir 500 orang. Seratus diantaranya bunuh diri.

Al-Qassam berhasil pula membuat Zionis Israel ‘mati tagak’ (mati berdiri, kata orang Minang). Persenjataan senilai miliaran dolar sudah mereka habiskan sampai harus mengemis-ngemis minta dikirimi arsenal baru dari US. Ekonomi hancur berantakan: sejumlah penerbangan dari dan ke Bandara Internasional Ben Gurion harus dibatalkan. Pariwisata langsung layu. Banyak orang Yahudi memilih segera liburan meninggalkan ‘Israel’ yang selama ini dijual dan dipromosikan sebagai tempat ‘hijrah’ orang Yahudi dari seluruh dunia.

Dalam sejarahnya, belum pernah Zionis Israel kalah setelak ini. Tidak ada satu orang pun Yahudi di tanah Palestina yang mereka jajah itu percaya bahwa mereka dalam keadaan aman. Semua orang Yahudi di tanah jajahan mereka sadar, mereka dalam keadaan bahaya dan sewaktu-waktu dapat menjadi mangsa roket Mujahidin. Mujahidin Hamas berhasil menjadikan warga Yahudi sekarang ini merasa stress ketakutan di rumah dan tanah yang mereka rampok sendiri sejak 1948.

Pilihan mereka hanyalah menghentikan blokade atas Gaza dan pada waktunya menghentikan penjajahan atas Palestina (yang sekarang belum kelihatan tapi sudah nampak tunas-tunasnya karena pergolakan rakyat Palestina di Occupied Territory sudah makin subur).

Pada Selasa (26/8), Dr Musa Abu Marzuq dan kawan-kawan kembali ke meja perundingan dan Allah izinkan berhasil mendesakkan formulasi gencatan senjata yang disebutkan di atas.

Kalau ada anggapan, gencatan senjata kali ini karena Netanyahu didesak sana-sini termasuk AS, maka kita bisa mengatakan: Gencatan ini adalah kemenangan dari Allah bagi para Mujahidin yang berhasil memaksa ‘israel’ mencari gencatan senjata.

Kabar baik yang paling benar hanya dari Allah:
“Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu melainkan sebagai kabar gembira bagi (kemenangan)mu, dan agar tenteram hatimu karenanya. Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (terjemah Kalimat Allah dalam surat Aali Imran ayat 126).

sumber:
bersamadakwah.com

Selasa, 26 Agustus 2014

Alasan Larangan Tidur Pagi dan Sore Hari

Dari hasil penelitian yang disampaikan oleh salah satu anggotanya Dr. Alyssa Cairns saat yang dipresentasikan hasil penelitian pada Associated Professional Sleep Societies di Minneapolis, hasil penelitian dari yang dilakukan oleh yang dilakukan terhadap 738 anak-anak yang berusia dua tahun ke atas menyimpulkan, anak-anak khususnya yang tidur sore.

Telah terbukti sukar tidur malam dan gagal memainkan puzzle dan keterampilan organisasi. Akibat kebiasaan tidur di sore hari mereka 39 menit lebih lambat tidur malamnya daripada rekan sebaya yang tidak tidur siang/sore.

Sedangkan tidur yang paling bermanfaat adalah tidur di saat sangat diperlukan tidur (sangat ngantuk). Demikian juga, tidur di awal malam lebih bermanfaat dari pada tidur di akhir malam. Tidur di tengah siang lebih bermanfaat dari pada tidur di dua ujung siang (pagi dan sore). Apabila tidur di saat dekat dengan dua ujung siang, maka manfaatnya akan semakin berkurang dan madhorotnya semakin besar.
1. Tidur di Pagi Hari Setelah Shalat Shubuh

“Termasuk hal yang makruh bagi mereka – yaitu orang shalih – adalah tidur antara shalat shubuh dengan terbitnya matahari, karena waktu itu adalah waktu yang sangat berharga sekali. Terdapat kebiasaan yang menarik dan agung sekali mengenai pemanfaatan waktu tersebut dari orang- orang shalih, sampai-sampai walaupun mereka berjalan sepanjang malam mereka tidak toleransi untuk istirahat pada waktu tersebut hingga matahari terbit.

Karena ia adalah awal hari dan sekaligus sebagai kuncinya. Ia merupakan waktu turunnya rizki, adanya pembagian, turunnya keberkahan, dan darinya hari itu bergulir dan mengembalikan segala kejadian hari itu atas kejadian saat yang mahal tersebut. Maka seyogyanya tidurnya pada saat seperti itu seperti tidurnya orang yang terpaksa” (Madaarijus-Saalikiin 1/459).

2. Tidur Sebelum Shalat Isya

Diriwayatkan dari Abu Barzah radlyallaahu ‘anhu :
”Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam membenci tidur sebelum shalat isya’ dan mengobrol setelahnya” (HR. Bukhari 568 dan Muslim 647).Beberapa ulama menjelaskan, sebab dibenci tidur malam sebelum isya’ adalah memungkinkan ditinggalkannya sholat isya’ pada waktunya. Akibat terlalu banyak tidur

1. banyak tidur akan mematikan hati.
2. Memberatkan badan.
3. Menghilangkan manfaat waktu.
4. Menimbulkan kemalasan.
5. Dan banyak tidur ini hukumnya sangat makruh.
6. Banyak tidur juga akan membahayakan badan dan tidak bermanfaat bagi badan.

Apalagi tidur di waktu ‘ashar (atau sesudah sholat ‘ashar) dan tidur di awal siang, kecuali bagi yang malamnya tidak tidur. selain itu, waktu-waktu yang dimakruhkan untuk tidur adalah waktu antara sesudah sholat shubuh dan terbitnya matahari. Secara ringkas, tidur yang standar dan yang paling bermanfaat adalah tidur selama setengah malam yang pertama dan seperenam yang terakhir, yang kira-kira lamanya sekitar delapan jam.

Inilah tidur yang standar menurut para dokter. Kurang dan lebihnya waktu tidur dari delapan jam akan menimbulkan ketidak seimbangan pada badan. Tidur menjadi sesuatu yang esensi dalam kehidupan kita.




Karena dengan tidur, kita menjadi segar kembali. Tubuh yang lelah, urat-urat yang mengerut, dan otot-otot yang dipakai beraktivitas seharian, bisa meremaja lagi dengan melakukan tidur. Tidur menjadi sesuatu yang esensi dalam kehidupan kita. Karena dengan tidur, kita menjadi segar kembali.

Tubuh yang lelah, urat-urat yang mengerut, dan otot-otot yang dipakai beraktivitas seharian, bisa meremaja lagi dengan melakukan tidur. Ada dua waktu tidur yang dianjurkan oleh Rasulullah untuk tidak dilakukan.

Itulah Alasan Larangan Tidur Pagi dan Sore Hari

sumber: islampos.com
editor: hikmah teladan.

Jumat, 22 Agustus 2014

4 Hadits Tentang Pelunasan Hutang Almarhum

Hutang adalah sesuatu yang harus dibayar sendiri oleh yang bersangkutan. Tapi bagaimana kalau yang bersangkutan meninggal dunia, ternyata juga tetap harus dilunasi oleh yang bersangkutan lewat ahli warisnya yang masih ada.

Semua telah sepakat bahwa hutang adalah masalah. Banyak berhutang berarti mengumpulkan banyak masalah. Untuk itulah, syariat mengingatkan agar manusia tidak menjadikan hutang sebagai solusi penyelesaian masalah ekonominya, kecuali dalam keadaan sangat terdesak.

Berikut 4 Hadits Tentang Pelunasan Hutang Almarhum/almarhumah


Pertama: Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabi SAW bersabda:

نَفْسُ المُؤْمِن مُعَلَّقَةٌ بِدَينِهِ حَتَّى يُقضَى عَنهُ

“Jiwa seorang mukmin tergantung karena utangnya, sampai (utang itu) dilunasi.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad dinilai sahih oleh al-Albani dalam Shahih Jami’ Ash-Shaghir, no. 6779)

Kedua: Nabi SAW senantiasa memohon perlindungan agar tidak terlilit hutang. Di antara doa beliau:

اللَّهُمَّ إِنّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْمَأثَمِ وَالـمَـغْــرَمِ

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan dosa dan lilitan utang.”

Seorang sahabat bertanya, “Mengapa engkau, wahai Rasulullah, sering memohon perlindungan dari lilitan hutang (dengan membaca doa di atas)?”

Beliau menjawab,

إن الرجل إذا غرم حدث فكذب ووعد فأخلف

“Sesungguhnya apabila seseorang terlilit hutang, jika dia berbicara maka dia berdusta dan jika dia berjanji maka dia ingkari.” (HR. Bukhari, no. 798)

Ketiga: Dosa orang yang mati syahid akan diampuni oleh Allah, kecuali hutang.

Dari Abu Hurairah ra, bahwa ada seseorang yang bertanya kepada Nabi SAW, “Jika aku gugur di jalan Allah, apakah dosa-dosaku terhapus?”

Rasulullah SAW menjawab:

نَعَم، وَأَنْتَ صَابِرٌ مُـحْتَسِبٌ مُقْبِلٌ غَيْرُ مُدْبِرٍ إِلَّا الدَّيْنَ فَإِنَّ جِبْرِيلَ عَلَيهِ السَّلَامُ قَالَ لِي ذَلِكَ

“Ya, jika kamu bersabar, mengharap pahala dari Allah SWT, tetap maju, dan tidak melarikan diri. Kecuali, hutang. Begitulah Malaikat Jibril menyampaikan kepadaku.” (HR. Muslim, no. 1885)

Keempat: Hutang menjadi beban bagi jiwa.

Dari Uqbah bin Amir ra, Rasulullah SAW bersabda:

لاَ تُخِيفُوا أَنْفُسَكُم بَعْدَ أَمْنِهَا. قَالُوا: وَمَا ذَاكَ يَا رَسُولَ الله؟ قَالَ: الدَّيْنَ

“Janganlah kalian menakut-nakuti diri kalian setelah mendapatkan keamanan.” Para sahabat bertanya, “Apa itu, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Hutang.” (HR. Ahmad; dinilai hasan oleh Al-Albani).

Karena itu, bagi Anda yang punya hutang, jadikan beban hutang itu di depan pelupuk mata Anda, dan berusahalah untuk melunasi sesegera mungkin. Berdoalah kepada Allah SWT, agar bisa segera membebaskan Anda dari jeratan utang.



Rasulullah SAW bersabda:

من أخذ أموال الناس يريد أداءها أدى الله عنه ومن أخذ يريد إتلافها أتلفه الله عليه

“Siapa saja yang meminjam harta orang lain dengan niat mengembalikannya, niscaya Allah SWT akan melunasi hutangnya. Siapa yang meminjam harta orang lain untuk memusnahkannya (dia habiskan) maka Allah SWT akan memusnahkannya.” (HR. Bukhari)
Kaidah yang berlaku ketika seseorang memegang harta orang lain adalah dikembalikan ke pemiliknya, jika sudah tidak ada maka diserahkan ke ahli waris yang terdekat dengannya, jika tidak memungkinkan untuk menemui mereka, maka disedekahkan atas nama pemilik harta itu.

Imam Nawawi mengatakan:

قَالَ الْغَزَالِيُّ إذَا كَانَ مَعَهُ مَالٌ حَرَامٌ وَأَرَادَ التَّوْبَةَ وَالْبَرَاءَةَ مِنْهُ فَإِنْ كَانَ لَهُ مَالِكٌ مُعَيَّنٌ وَجَبَ صَرْفُهُ إلَيْهِ أَوْ إلَى وَكِيلِهِ فَإِنْ كَانَ مَيِّتًا وَجَبَ دَفْعُهُ إلَى وَارِثِهِ وَإِنْ كَانَ لِمَالِكٍ لَا يَعْرِفُهُ وَيَئِسَ مِنْ

مَعْرِفَتِهِ فَيَنْبَغِي أَنْ يَصْرِفَهُ فِي مَصَالِحِ الْمُسْلِمِينَ الْعَامَّةِ كَالْقَنَاطِرِ وَالرُّبُطِ وَالْمَسَاجِدِ وَمَصَالِحِ طَرِيقِ مَكَّةَ وَنَحْوِ ذَلِكَ مِمَّا يَشْتَرِكُ الْمُسْلِمُونَ فِيهِ وَإِلَّا فَيَتَصَدَّقُ بِهِ عَلَى فَقِيرٍ أَوْ فُقَرَاءَ

“Ghazali menyebutkan, barangsiapa yang menyimpan harta haram dan ia hendak bertaubat dari perbuatannya serta hendak berlepas diri dari harta haram tersebut, hendaklah ia mencari si pemilik sah harta itu; Apabila pemilik sah sudah meninggal, hendaknya harta itu diserahkan kepada ahli warisnya. Namun jika si pemilik sah dan ahli warisnya tidak diketahui juga, hendaknya harta tersebut disalurkan pada maslahat kaum Muslimin, seperti untuk membangun jembatan, masjid, menjaga perbatasan negara Islam, dan sektor lain yang bermanfaat untuk segenap kaum Muslimin. Bahkan boleh juga ia sumbangkan kepada fakir miskin.” (Nawawi, Majmu’ Syarh Muhazzab, 9:351). [santi/islampos/konsultasisyariah]

sumber: islampos.com
editor: hikmah teladan.

Kamis, 21 Agustus 2014

Kisah Air Mata Penyelamat

Sungguh menarik kisah seorang hamba ini. Bagaimanapun juga kebaikan sekecil apapun itu bisa dijadikan penyelamat kelah di hari pengadilan. Hamba ini hanya sekali saja menangis di malam hari karena merasa menyesal dengan apa yang telah dia lakukan dan bisa membantu menyelamatkannya dari vonis bersalah.

Telah diceritakan bahwa ada di hari pembalasan kelak, seorang hamba Allah sedang diadili. Ia dituduh bersalah, menyia-nyiakan umurnya di dunia untuk berbuat maksiat. Tetapi ia bersikeras membantah. “Tidak! demi langit dan bumi sungguh tidak benar. Saya tidak melakukan semua itu.”

“Tetapi saksi-saksi mengatakan engkau betul-betul telah menjerumuskan dirimu sendiri ke dalam dosa,” jawab malaikat. Orang itu menoleh ke kiri dan ke kanan, lalu ke segenap penjuru. Tetapi anehnya, ia tidak menjumpai seorang saksi pun yang sedang berdiri. Di situ hanya ada dia sendirian. Makanya ia pun menyanggah, “Manakah saksi-saksi yang kau maksudkan? Di sini tidak ada siapa pun kecuali aku dan suaramu.”


“Inilah saksi-saksi itu,” ujar malaikat. Tiba-tiba mata angkat bicara, “Saya yang memandangi.” Disusul oleh telinga, “Saya yang mendengarkan.” Hidung pun tidak ketinggalan, “Saya yang mencium.” Bibir mengaku, ”Saya yang merayu.” Lidah menambah, “Saya yang mengisap.” Tangan meneruskan, “Saya yang meraba.” Kaki menyusul, “Saya yang dipakai lari ketika ketahuan.” “Nah kalau kubiarkan, seluruh anggota tubuhmu akan memberikan kesaksian tentang perbuatan aibmu itu,” ucap malaikat.

Orang tersebut tidak dapat membuka sanggahannya lagi. Ia putus asa dan amat berduka, sebab sebentar lagi bakal dijebloskan ke dalam jahanam. Padahal, rasa-rasanya ia telah terbebas dari tuduhan dosa itu. Tatkala ia sedang dilanda kesedihan itu, sekonyong-konyong terdengar suara yang amat lembut dari selembar bulu matanya, “Saya pun ingin juga mengangkat sumpah sebagai saksi.” “Silahkan,” kata malaikat.



“Terus terang saja, menjelang ajalnya, pada suatu tengah malam yang lengang, aku pernah dibasahinya dengan air mata ketika ia sedang menangis menyesali perbuatan buruknya. Bukankah nabinya pernah berjanji, bahwa apabila ada seorang hamba kemudian bertobat, walaupun selembar bulu matanya saja yang terbasahi air matanya, namun sudah diharamkan dirinya dari ancaman api neraka? Maka saya, selembar bulu matanya, berani tampil sebagai saksi bahwa ia telah melakukan tobat sampai membasahi saya dengan air mata penyesalan.”

Dengan kesaksian selembar bulu mata itu, orang tersebut di bebaskan dari neraka dan diantarkan ke surga. Sampai terdengar suara bergaung kepada para penghuni surga, “Lihatlah, Hamba Tuhan ini masuk surga karena pertolongan selembar bulu mata.”

“Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir,” (QS. Yusuf: 87). [rika/islampos/markazqu]

sumber: islampos.com
editor: hikmah teladan.

Rabu, 20 Agustus 2014

Debat Dialog antara Guru dan Syeikh Tentang Rokok

Dialog di bawah ini saya copy dari islampos.com dimana judul aslinya adalah Dialog Seorang Syeikh Dengan Seorang Guru tentang Rokok. Hati saya begitu tersentuh dengan percakapan mereka karena saya dulunya adalah perokok berat sekali. Dalam satu hari saja saya bisa menghabiskan dua hingga empat bungkus, seperti sepur (kereta api) saja.

Itu dulu...di dua tahun yang lalu.
Karena nasehat dari wanita yang aku sayangi, aku putuskan untuk berhenti total dari merokok. Berat memang, tidak bisa langsung berhenti begitu saja. Namun demi wanita yang aku cinta tersebut, akhirnya aku bisa dengan cara permulaan nia berpuasa satu hari penuh untuk hari pertama dan sampai maghrib di hari-hari sesudahnya.

Debat Dialog antara Guru dan Syeikh Tentang Rokok


GURU : “Syeikh, menurut saya rokok itu tidak haram.”

Syeikh : “Kenapa?”

Guru : “Tak ada dalilnya. Saya ingin tahu, satu ayat saja yang menyebutkan ‘diharamkan atas kalian rokok’.”

Syeikh : “Apakah Anda makan jeruk, apel, maupun pisang?”

Guru : “Iya.”

Syeikh : Apakah” ada ayat yang menyebutkan bahwa jeruk, apel maupun pisang itu halal?”

Guru : “Tidak ada.”



Syeikh : “Bagaimana tidak ada, bagaimana Al Qur’an tidak menyebutkan mana yang halal dan mana yang haram, padahal Qur’an itu pedoman umat. Coba perhatikan firman Allah Ta’ala dalam surat al-A’raf : (Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan MENGHALALKAN bagi mereka segala yang BAIK dan MENGHARAMKAN bagi mereka segala yang BURUK..(QS al A’raf 157).”

“Maka segala yang baik semisal daging, jeruk, apel, susu dan lain lain itu termasuk yang baik-baik sehingga termasuk yang dihalalkan. Adapun yang buruk-buruk, maka Allah mengharamkannya.”

Guru : “Menurut kami, rokok itu termasuk thayyibaat (yang baik-baik), meskipun menurut Anda tidak baik.”

Syeikh : “Anda punya istri?”

Guru : “Ya…”

Syeikh : “Anda punya anak?”

Guru : “Ya …”

Syeikh : “Jika kamu lihat anakmu mengunyah permen, apakah kamu ridha?”

Guru : “Ya, tidak masalah…”

Syeikh : “Kalau kamu lihat anakmu sedang menghisap rokok, apakah kamu ridha?”

Guru : “Tidak…”

Syeikh : “Kenapa?”

Guru : “Karena itu tidak baik (yakni termasuk sesuatu yang buruk).”

Syeikh : “Jika itu sesuatu buruk, bukankah masuk yang haram? Bagaimana pula jika yang merokok itu istrimu?”

Tiba-tiba sang guru mengeluarkan bungkusan rokok dari sakunya, ia meremas dengan tangannya lalu menginjak dengan kakinya, lalu ia berkata,
"Mulai sekarang wahai Syeikh, saya bertaubat kepada Allah dari rokok."

Subhanallah....dan Alhamdulillah...
Puji syukur admin Hikmah Teladan panjatkan ke hadiratNya, karena admin sudah diberi hidayah untuk berhenti total dari merokok ini setahun lebih, alhamdulillah. Meskipun sulit, namun alhamdulillah berhasil menjauhi rokok.

[Sumber: http://abuthalhah.wordpress.com]

sumber: islampos.com
editor: hikmahteladam.com

Sabtu, 16 Agustus 2014

6 Hikmah Kenapa Dilarang Zina

Zina merupakan salah satu dosa besar dalam Islam. Bahkan, mendekatinya saja dilarang.

Walaa taqrabuz zinaa…

Mengapa zina dilarang, bahkan mendekatinya saja tidak boleh? Berikut 6 hikmahnya:
1. Memelihara nasab

Nasab (keturunan) adalah salah satu hal mendasar yang dilindungi Islam. Sedangkan zina, membuat nasab tidak jelas. Seorang wanita yang berhubungan dengan lebih dari satu laki-laki, maka ketika lahir anak darinya, maka anak tersebut tidak jelas anaknya siapa. Bahkan, kalaupun seorang wanita hanya berzina dengan seorang laki-laki, anak hasil zina juga tetap tidak jelas nasabnya. Sang laki-laki bisa saja curiga bahwa anak itu bukanlah anaknya, sebab sebagaimana sang wanita mau berzina dengannya, tidak menutup kemungkinan ia juga berzina dengan laki-laki selainnya.
2. Menjaga manusia dari penyakit berbahaya

Zina telah terbukti secara ilmiah menimbulkan resiko penyakit yang berbahaya. Terlebih, jika perzinaan itu terjadi berulang-ulang kepada banyak orang. Beragam penyakit menular hingga HIV/AIDS –yang hingga kini belum ada obatnya- menjadi ancaman. Kondom, bukanlah solusi aman untuk menghindarkan diri dari penyakit-penyakit ini. Yang bisa menjadi solusi adalah setia dengan pernikahan, tidak berzina.

3. Menjaga kehormatan

Orang yang berzina, entah diketahui oleh orang lain atau tidak, kehormatannya telah jatuh. Terlebih ketika perzinaannya diketahui oleh orang lain. Misalnya seorang wanita yang hamil di luar nikah akibat zina. Maka bukan hanya kehormatannya yang jatuh, kehormatan keluarganya juga runtuh.

4. Menjaga keharmonisan rumah tangga

Bagi pria dan wanita yang telah berkeluarga, zina adalah musuh besar cita-cita keluarga. Zina adalah pengkhianatan terhadap komitmen pernikahan. Dan zina merupakan pengganggu keharmonisan. Baik zina dalam bentuk selingkuh dengan orang yang dicintainya, atau zina dengan pezina komersial. Terlebih, ketika suami/istri tahu bahwa pasangannya telah berzina. Rumah tangga terancam retak, pernikahan terancam rusak.

5. Melindungi anak

Jika seorang pria atau wanita berzina, lalu istri atau suaminya tahu dan kemudian keluarga mereka retak, maka yang dirugikan bukanlah keduanya. Melainkan juga anak-anaknya. Mereka akan menjadi korban kemaksiatan orangtuanya. Kurang kasih sayang, menjadi terlantar akibat broken home, dan perkembangannya menjadi terganggu. Islam ingin menjaga semua ini, diantaranya dengan diharamkannya zina.

Sedangkan anak hasil zina, ia sungguh amat kasihan. Meskipun ia tidak berdosa dan tidak boleh disebut anak haram, pada praktiknya anak hasil zina akan kekurangan kasih sayang dari keluarga dan lingkungan, ia menjadi dibenci dan terhina di lingkungannya.

6. Memelihara ketenangan jiwa

Berzina, mungkin terasa nikmat dalam beberapa saat. Tetapi, perbuatan zina pasti akan membuat hati seseorang terbebani perasaan dosa. Dalam level yang lebih tinggi, ia mungkin tak lagi mempedulikan dosa, tetapi hati kecilnya pasti akan berontak sebab tidak kuasa menanggung keresahan dalam jiwanya. Saat ketenangan itu hilang, saat kedamaian tercabut dari jiwa, lalu apa lagi yang bisa diandalkan oleh manusia?

Wallahu a’lam bish shawab.

sumber:
kisahikmah.com

Jumat, 15 Agustus 2014

Kenapa Kita Harus Diam Saat Adzan Dikumandangkan

Mengapa banyak orang kelu lidahnya di saat sakaratul maut?

Kebanyakan orang yang nazak, saat hampir tiba ajalnya, tidak dapat berkata apa-apa. Lidahnya kelu, keras dan hanya mimik mukanya yang menahan kesakitan ‘sakaratul maut’. Ini sebabnya adalah kebiasaan remeh kita yang sering tidak mendiamkan diri saat adzan berkumandang.

ADZAN adalah seruan dari Allah SWT agar kita beribadah kepada-Nya
. Namun mengapa saat adzan dikumandangkan, banyak orang yang menghiraukannya bahkan dia sibuk dengan aktivitasnya? Wahai saudaraku, betapa sangat pedihnya azab Allah bagi orang yang tidak mau mendengarkan adzan.

Diriwayatkan sebuah hadist: “Hendaklah kamu mendiamkan diri ketika azan, jika tidak Allah akan kelukan lidahnya ketika maut menghampirinya.”

Ini jelas menunjukkan, kita disarankan agar mendiamkan diri dan jangan berkata apa-apapun semasa azan berkumandang. Sebagai seorang Muslim, kita wajib menghormati azan. Azan itu Banyak fadhilahnya (keuntungan).

Sebuah hadist shahih berbunyi, “Seandainya mereka mengetahui apa yang terkandung dalam adzan dan barisan pertama (dalam shalat berjamaah), kemudian mereka tidak mendapatinya kecuali dengan cara mengundinya, pasti mereka mengundinya,” (Bukhari dan Muslim).

Jika terhadap lagu kebangsaan saja kita diajari agar berdiri tegak dan berdiam diri, mengapa ketika azan yang merupakan panggilan Allah, kita tidak mendiamkan diri?

Itulah makanya, Allah mengelukan lidahnya saat sakaratul maut datang. Kita takut dengan kelunya lidah ketika ajal hampir tiba dengan tidak sanggup mengucap kalimah “Lailahaillallah”.

Padahal barangsiapa yang dapat mengucapkan kalimah ini ketika nyawanya akan dicabut Allah, dengan izin Allah, Allah menjanjikan masuk surga.

sumber:
islampos.com

Rabu, 13 Agustus 2014

Kisah Burung Gagak dan Manusia

Ini ada kisah penuh hikmah tentang burung gagak, dan seorang ayah serta anak.

Suatu petang seorang pria tua bersama anak mudanya yang baru menamatkan pendidikan tinggi duduk berbincang-bincang di halaman sambil memperhatikan suasana di sekitar mereka.

Tiba-tiba seekor burung gagak hinggap di ranting pohon. Si ayah lalu menuding jari ke arah gagak sambil bertanya, “Nak, apakah benda itu?” Anak menjawab, “Burung gagak.” Ayah mengangguk-angguk, namun tidak berselang lama kemudian sekali lagi mengulangi pertanyaan yang sama. Anak tersebut menyangka ayahnya kurang mendengar jawaban tadi, lalu menjawab dengan sedikit kuat, “Itu burung gagak, ayah!”

Tetapi tak lama kemudian, sang ayah bertanya lagi dengan pertanyaan yang sama. Anak itu merasa agak keliru dan sedikit bingung dengan pertanyaan yang selalu diulang-ulang, lalu ia menjawab dengan lebih kuat, “Burung gagak!” Sang ayah terdiam seketika.

Namun tidak lama kemudian, sekali lagi sang ayah mengajukan pertanyaan yang serupa hingga membuat anak itu kehilangan kesabaran dan menjawab dengan nada kesal kepada sang ayah, “Itu gagak, ayah!”
Tetapi, agak anak itu dibuat terkejut karena sang ayah kembali membuka mulutnya dan lagi-lagi melontarkan pertanyaan yang sama. Dan kali ini anak itu benar-benar kehilangan kesabaran dan menjadi sangat marah. “Ayah, saya tidak tahu ayah paham atau tidak. Tapi, sudah 5 kali ayah bertanya mengenai hal tersebut dan saya juga sudah memberikan jawabannya. Apalagi yang ayah mau saya katakan? Itu burung gagak, burung gagak, ayah!” kata anak itu dengan nada marah. Sang ayah lalu bangun menuju ke dalam rumah, meninggalkan anaknya yang kebingungan.

Sesaat kemudian sang ayah keluar lagi dengan sesuatu di tangannya. Dia mengulurkan benda itu kepada anaknya yang masih geram dan bertanya-tanya. Diperlihatkan sebuah diary lama. “Coba kau baca apa yang pernah ayah tulis di dalam diary ini!” pinta sang ayah. Anak itu pun membacanya.



Dalam diary tersebut berisi, “Hari ini aku berada di halaman melayani anakku yang genap berumur lima tahun. Tiba-tiba seekor gagak hinggap di pohon berhampiran. Anakku terus menunjuk ke arah gagak dan bertanya, ‘Ayah, apa itu?’ dan aku menjawab, ‘Burung gagak.’ Walau bagaimana pun anakku terus bertanya dengan hal yang serupa.

Dan aku terus menjawab dengan jawaban yang sama. Hingga 25 kali anakku bertanya demikian, dan demi rasa cinta dan sayangku, aku terus menjawab untuk memenuhi rasa ingin tahunya. Aku berharap hal ini menjadi suatu pendidikan berharga bagi anakku kelak.”

Selesai membaca, anak tersebut mengangkat muka, memandang wajah ayahnya yang kelihatan sayu. Sang ayah perlahan berbicara, “Hari ini ayah baru bertanya kepadamu soal yang sama sebanyak 5 kali, dan kau telah hilang kesabaran serta marah.” Lalu seketika itu juga, anak itu menangis dan bersimpuh di kedua kaki ayahnya, memohon ampun atas apa yang telah ia perbuat.

Sebagai seorang anak, kita harus bisa menjaga hati dan perasaan orang tua. Kita juga harus bisa menghormati mereka. Sayangi mereka sebagaimana mereka juga menyayangi kita di waktu kecil. Dalam Islam telah banyak kita mempelajari mengenai bersikap terhadap orang tua. Tapi, berapa banyakkah yang telah kita amalkan? Untuk itu, jangan hanya kita memperbayak ilmu saja, tapi jalani juga dalam kehidupan sehari-hari. Karena, ilmu sebanyak apapun tidak akan bermanfaat bila kita tidak mengamalkannya.

sumber:
islampos.com

Selasa, 12 Agustus 2014

Ketua MUI Sebut Jalaluddin Rakhmat Sesat dan Menyesatkan

KETUA Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dr Din Syamsudin menyatakan komentar tokoh Syiah, Jalaluddin Rakhmat yang menyatakan MUI pendukung ISIS adalah sesat dan menyesatkan.

“Saya tidak tertarik menanggapi pernyataan seperti itu,” kata Din di hadapan wartawan dalam usai seminar bertajuk fenomena Islamic State of Iraq and Sham (ISIS) di Gedung Auditorium Kementerian Agama, Jakarta, Sabtu (09/08) siang.


Sebelumnya, pada Senin (04/08/2014) lalu Jalaluddin Rakhmat sempat menyatakan bahwa kelompok anti-Syiah adalah prospek utama pemicu konflik di Indonesia, dengan membantu ISIS untuk menghancurkan Syiah, termasuk menyebut-nyebut MUI dan MIUMI.

“Karena yang jelas itu (pernyataan Jalal) adalah dholalan murdiah, sesat dan menyesatkan,” ujar Din.

Sementara itu, ketua Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Ansyad Mbai juga menyatakan, bahwa bila semua orang menjalankan Pancasila yang baik dan benar maka tidak ada orang yang menjadi teroris.

sumber:
islampos.com

Senin, 11 Agustus 2014

Hewan Buas dan Benda Mati Bisa Berbicara

Imam Ahmad dalam musnadnya meriwayatkan bahwa Abu Said al-Khudri ra. Berkata,

Seekor serigala mengejar seekor kambing dan berhasil menangkapnya. Si penggembala mencari kambingnya dan akhirnya berhasil merebut kambingnya dari serigala.

Si serigala mengakui dosanya dan berkata,
"Apa kau tak takut kepada Allah sehingga tega mencabut rezeki yang diberikan Allah kepadaku."

Si penggembala berkata, "Alangkah anehnya, serigala mengakui dosanya berbicara seperti manusia."
Lalu si serigala berkata, "Apakah kau mau ku beri tahu hal yang lebih aneh lagi? Muhammad SAW di Yastrib mengabarkan kepada manusia berita orang-orang terdahulu."


Si penggembala menggiring kambingnya sampai ia masuk ke Madinah, dan segera ia mengikat kambingnya di sebuah pojok. Kemudian ia mendatangi Rasulullah SAW dan menceritakan pengalamannya. Rasulullah SAW memerintahkan muadzin untuk menyerukan shalat, lalu didirikanlah shalat berjamaah.





Setelah itu beliau keluar dari masjid dan berkata kepada si penggembala,
"Ceritakanlah kepada mereka!’ Gembala itu pun menceritakan pengalamannya kepada orang-orang yang hadir. Rasulullah SAW bersabda, 'Ia benar, dan demi Yang diriku berada di tangan-Nya, kiamat tidak akan terjadi sampai binatang buas berbicara kepada manusia, seseorang berbicara dengan pecut dan sandalnya, dan pahanya memberitahukan apa yang dibicarakan oleh keluarganya’."

Bisa jadi apa yang diinformasikan oleh Rasul ini adalah sesuatu yang terjadi di luar kebiasaan. Sebagai perbandingan, pada hari kiamat anggota tubuh manusia bersaksi terhadap manusia.

Allah berfirman:

الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

Artinya:
"Dada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan."
(QS. Yasin: 65).

وَقَالُوا لِجُلُودِهِمْ لِمَ شَهِدْتُمْ عَلَيْنَا قَالُوا أَنْطَقَنَا اللَّهُ الَّذِي أَنْطَقَ كُلَّ شَيْءٍ وَهُوَ خَلَقَكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

Artinya:
"Dan mereka berkata kepada kulit mereka: "Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?" kulit mereka menjawab: "Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan Kami pandai (pula) berkata, dan Dia-lah yang menciptakan kamu pada kali pertama dan hanya kepada-Nya lah kamu dikembalikan".
(QS. Fushshilat: 21).

Tafsiran lain yang dapat diberikan adalah ilmu-ilmu dan penemuan-penemuan yang dicapai oleh manusia mengantarkan manusia dapat memahami bahasa hewan, dan dapat berbicara dengan benda mati, seperti radio dan televisi. [Sumber: Ensiklopedia Kiamat/ Karya: Dr. Umar Sulayman al-Asykar/Penerbit: Serambi]

sumber:
islampos.com

Minggu, 10 Agustus 2014

4 Nasehat untuk Muslimah

Jika kaum wanita bisa menghindari diri dari buaian lelaki yang punya sifat di bawah ini, maka para wanita takkan mudah bergelut dalam kekecewaan.


4 Nasehat untuk Muslimah

1. Hindari menyukai lelaki yang kebiasaanya suka merayu-rayu wanita. Karena kebanyakan lelaki demikian hanya sebatas manis di bibir saja.

2. HINDARI menyukai lelaki yang terlalu suka memuji kecantikan fisik semata. Karena kebanyakan lelaki demikian akan lebih mudah berpindah hati kepada yang lebih cantik.



3. Hindari menyukai lelaki yang suka memelototin bentuk tubuh wanita. Karena kebanyakan lelaki demikian lebih mengedepankan hawa nafsu dibanding hatinya.

4. Hindari menyukai lelaki yang selalu banyak mengobral janji-janji manis. Karena kebanyakan lelaki demikian akan begitu mudah untuk mengingkari janjinya.

sumber:
islampos.com

Sabtu, 09 Agustus 2014

Larangan Mencabut Uban Bagi Umat Islam

"Janganlah kalian mencabut Uban! Sesungguhnya uban itu adalah cahaya pada hari kiamat. Barangsiapa yang tumbuh ubannya ketika Islam niscaya dicatatkan untuknya dengan uban itu satu kebaikan, dihapus dari orang itu satu kesalahan(dosa) dan ia ditinggikan satu derajat baginya dengan uban itu."
(HR Ahmad, At Thirmidzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban),

UBAN adalah rambut putih yang biasanya terdapat pada kepala orang yang sudah lanjut usia. Tapi, sekarang ini tak sedikit uban juga tumbuh di kepala orang yang masih berusia dibawah 30 tahun bahkan anak SMA sekalipun. Itu bisa disebabkan oleh faktor genetik, usia, banyak merokok, stress dan kondisi medis.

Hal yang demikian ini tentunya membuat orang merasa kaget, malu, dan dianggap mengganggu penampilan terutama pada orang yang masih muda. Untuk itu, tak jarang mereka secara spontan mencabut saat si rambut putih itu terlihat tumbuh dikepalanya. Padahal, mencabuti uban itu merupakan hal yang perlu dihindari karena berdampak negatif pada urat-urat saraf. Bagaimana tidak?


Rambut di kepala tumbuh di bawah kulit yang banyak terdapat banyak saraf di dalamnya. Oleh karena itu, mencabut uban akan mengganggu saraf sehingga sinyal saraf untuk memproduksi warna rambut akan terganggu. Beliaupun menjelaskan bahwa pertumbuhan rambut terbagi ke dalam tiga fase, yakni fase pertumbuhan atau anagen yang memerlukan waktu 2-6 tahun. Kemudian, fase telogen yaitu masa ketika rambut telah tumbuh dan terus memanjang hingga akhirnya rontok.

Setelah melewati fase ketiga ini, rambut memulai kembali fase pertumbuhannya dari tahap pertama tadi. Rambut secara alami akan mengalami proses perontokan. Begitupun dengan uban, lama kelamaan akan rontok. Jadi, biarkan saja rambut berproses secara alami dan jangan pernah memaksa mencabutnya. Karena, selain berbahaya pada saraf, mencabut uban pun akan mengakibatkan kepala pusing dan rambut tidak tumbuh karena folikelnya rusak.

Selain berdampak pada kesehatan, mencabut uban juga tidak dianjurkan dalam agama Islam. Karena, ada empat keutamaan membiarkan si rambut putih agar tetap tumbuh. Yaitu, cahaya diatas Shirat, setiap rambut putih dibalas satu kebaikan, dihapus darinya satu keburukan, dan Allah mengangkat satu derjat dari rambut itu.

Selain itu, tumbuhnya uban juga merupakan salah satu hal yang dapat mengingatkan kita terhadap usia yang semakin lanjut dan dekatnya dengan kematian sehingga kita dapat terus berusaha untuk melakukan kebaikan. Begitulah keistimewaan agama Islam sehingga setiap hukum di dalamnya selalu menyimpan makna yang amat berharga.

sumber:
islampos.com

Doa Dijauhkan dari Segala Macam Musibah

Musibah seakan tak putus-putusnya melanda bangsa Indonesia.

Belum hilang dari ingatan kita bencana banjir yang melanda ibukota Jakarta dan sejumlah wilayah di daerah, kini gunung Kelud pun memuntahkan jutaan kubik isi perutnya. Batu, kerikil, lahar panas dan abu dilemparkan ke udara dan menyebar ke wilayah yang sangat luas. Beberapa orang meninggal dan ratusan ribu lainnya harus mengungsi.

Musibah meletusnya gunung Kelud semakin mengingatkan kita bahwa kematian bisa datang setiap saat, dari arah yang tidak kita sangka-sangka dan dalam waktu yang di luar perkiraan kita.

Kematian selalu datang mendadak dan mengejutkan kita. Kematian adalah takdir Allah yang setiap makhluk bernyawa pasti akan mengalaminya. Namun persoalannya adalah bagaimana kita selaku hamba Allah bisa meraih kematian yang baik, husnul khatimah.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa salam telah mengajarkan kepada umatnya doa-doa perlindungan dari segala macam bencana dan kematian yang buruk. Diantaranya adalah doa yang diriwayatkan dari Abu Yasar Ka’ab bin Amru Al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam biasa berdoa:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ التَّرَدِّي وَالْهَدْمِ وَالْغَرَقِ وَالْحَرِيقِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِرًا وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ لَدِيغًا

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari terjatuh dari tempat yang tinggi, tertimpa runtuhan bangunan, tenggelam, dan kebakaran. Aku berlindung kepada-Mu dari dirasuki (dikuasai dan disesatkan) setan saat kematianku datang. Aku berlindung kepada-Mu dari mati dalam keadaan melarikan diri dari medan perang di jalan-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dari mati karena disengat binatang berbisa.” (HR. Ahmad, Abu Daud, An-Nasai dan Al-Hakim. Syaikh Al-Albani menshahihkan hadits ini dalam Shahih Al-Jami’ As-Shaghir no. 12812. Adapun Syaikh Syu’aib Al-Arnauth dalam tahqiq Musnad Ahmad, 24/281-283 no. 15523-15524 menyatakan hadits ini lemah karena sanadnya mudhtarib)

sumbernya:
(muhib al majdi/arrahmah.com)

Jumat, 08 Agustus 2014

Doa Ketika akan Berangkat ke Masjid

Masjid adalah rumah Allah Ta’ala. Masjid adalah salah satu tempat yang paling dicintai oleh Allah SWT.

Di masjidlah kaum muslimin menunaikan shalat wajib lima waktu dan shalat Jum’at secara berjama’ah. Di masjidlah kaum muslimin menunaikan shalat sunnah tarawih dan witir secara berjama’ah.

Di masjidlah kaum muslimin menimba ilmu agama dan menghadiri majlis taklim. Di masjidlah kaum muslimin merasakan kesetaraan derajat dan persaudaraan yang sesungguhnya.


Masjid adalah tempat ibadah, ilmu dan petunjuk hidup. Maka kepergiaan seorang muslim ke masjid hendaknya juga dilandasi oleh niatan untuk mencari cahaya petunjuk.

Dalam hadits tentang kisah bermalamnya Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma di rumah bibinya, Maimunah radhiyallahu ‘anha yang juga merupakan istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam, dijelaskan bahwa saat berangkat ke masjid Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam biasa membaca doa berikut ini:

اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُورًا وَفِي لِسَانِي نُورًا وَاجْعَلْ فِي سَمْعِي نُورًا وَاجْعَلْ فِي بَصَرِي نُورًا وَاجْعَلْ مِنْ خَلْفِي نُورًا وَمِنْ أَمَامِي نُورًا وَاجْعَلْ مِنْ فَوْقِي نُورًا وَمِنْ تَحْتِي نُورًا اللَّهُمَّ أَعْطِنِي نُورًا

"Ya Allah, jadikanlah cahaya di dalam hatiku dan pada lisanku, jadikanlah cahaya dalam pendengaranku, jadikanlah cahaya pada penglihatanku, jadikanlah cahaya dari arah belakangku dan dari arah depanku, jadikanlah cahaya dari arah atasku dan dari arah bawahku, dan berilah aku cahaya!"
(HR. Bukhari no. 6316 dan Muslim no. 763, dengan lafal Muslim).

sumber:
arrahmah.com

Kamis, 07 Agustus 2014

21 Persamaan Antara Syi'ah dan Yahudi

MASIH banyak yang beranggapan bahwa Syi’ah adalah bagian dari Islam, karena mereka masih mempercayai Nabi yang sama dan toh mereka masih shalat.

Padahal ada banyak hal yang begitu ganjil dalam ‘aqidah apalagi dalam hal syari’ah yang mereka jalankan.

Sejarah Syi’ah saja bermula dari seorang Yahudi yang mengaku beragama Islam, dan semuanya dilakukan untuk menghancurkan Islam dari dalam.

Maka tak aneh jika banyak sekali persamaan antara Yahudi dan Syi’ah, diantaranya:
  1. Yahudi telah mengubah-ubah Taurat, begitu pula Syi’ah. Mereka punya Al-Qur’an hasil kerajinan tangan mereka yaitu “Mushaf Fathimah” yang tebalnya 3 kali lipat Al-Qur’an kaum Muslimin. Mereka menganggap ayat Al-Quran yang diturunkan berjumlah 17.000 ayat, dan menuduh Sahabat menghapuskan sepuluh ribu lebih ayat.
  2. Yahudi menuduh Maryam yang suci berzina (QS. Maryam: 28), Syi’ah melakukan hal yang sama terhadap istri Rasulullah Saw. ‘Aisyah Radhiallahu’ anha sebagaimana yang diungkapkan Al-Qummi (pembesar Syi’ah) dalam “Tafsir Al-Qummi (II: 34).”
  3. Yahudi mengatakan, “Kami tidak akan disentuh oleh api neraka melainkan hanya beberapa hari saja”. (QS. Al-Baqarah: 80). Syi’ah lebih dahsyat lagi dengan mengatakan, “Api neraka telah diharamkan membakar setiap orang Syi’ah.” Seperti yang dinyatakan dalam kitab mereka yang dianggap suci “Fashl Kitab (hal.157).”
  4. Yahudi meyakini bahwa, Allah mengetahui sesuatu setelah tadinya tidak tahu, begitu juga dengan Syi’ah.
  5. Yahudi beranggapan bahwa ucapan “Aamiin” dalam shalat bisa membatalkan shalat. Syi’ah juga beranggapan yang sama.
  6. Yahudi berkata, “Allah mewajibkan kita melaksanakan lima puluh waktu shalat.” Begitu pula dengan Syi’ah.
  7. Yahudi mengakhiri shalat tanpa salam, cukup dengan mengangkat tangan dan memukulkannya pada lutut. Syi’ah juga mengamalkan perkara yang sama.
  8. Yahudi miring sedikit dari kiblat, begitu pula dengan Syi’ah.
  9. Yahudi itu berkata, “Tidak layak (tidak sah) kerajaan itu melainkan di tangan keluarga Daud.” Syi’ah juga berkata demikian, “Tidak layak Imamah itu melainkan pada ‘Ali dan keturunannya.”
  10. Yahudi mengakhirkan Shalat hingga bertaburnya bintang-bintang di langit. Syi’ah juga mengakhirkan Shalat sebagaimana Yahudi.
  11. Yahudi mengkultuskan Ahbar (‘ulama) dan Ruhban (para pendeta) mereka sampai peringkat ibadah dan menuhankan. Syi’ ah begitu pula, bersifat Ghuluw (melampaui batas) dalam mencintai para Imam mereka dan mengkultuskannya hingga di atas kelas manusia.
  12. Yahudi mengatakan Ilyas dan Finhas bin ‘Azar bin Harun akan kembali (reinkarnasi) setelah mereka bedua meninggal dunia. Syi’ah lebih berbahaya, mereka menyuarakan kembalinya (reinkarnasinya) ‘Ali, Al-Hasan, Al-Husain, dan Musa bin Ja’far yang dikhayalkan itu.
  13. Yahudi melakukan shalat sendirian, tidak ada shalat berjamaah. Syi’ah juga beranggapan sama, ini karena mereka meyakini bahwa tidak ada Shalat berjama’ah sebelum datangnya “Pemimpin ke-dua belas” yaitu Imam Mahdi.
  14. Yahudi tidak melakukan sujud sebelum menundukkan kepalanya berkali-kali, mirip ruku’. Syi’ah Rafidhah juga demikian.
  15. Yahudi menghalalkan darah setiap muslim. Demikian pula Syi’ah, mereka menghalalkan darah Ahlussunnah.
  16. Yahudi mengharamkan makan kelinci dan limpa dan jenis ikan yang disebut jariu dan marmahi. Begitu pula orang-orang Syi’ah.
  17. Yahudi tidak menghitung Talak sedikitpun melainkan pada setiap Haid. Begitu pula Syi’ah.
  18. Yahudi dalam syari’at Ya’qub membolehkan nikah dengan dua orang wanita yang bersaudara sekaligus. Syi’ah juga membenarkan penggabungan (dalam akad nikah) antara seorang wanita dengan bibinya.
  19. Yahudi tidak menggali liang lahat untuk jenazah mereka. Syi’ah Rafidhah juga demikian.
  20. Yahudi memasukkan tanah basah bersama-sama jenazah mereka dalam kain kafannya demikian juga Syi’ah Rafidhah.
  21. Yahudi tidak menetapkan adanya jihad hingga Allah mengutus Dajjal. Syi’ah Rafidhah mengatakan, “Tidak ada jihad hingga Allah mengutus Imam Mahdi datang.”
Ini hanya beberapa persamaan antara Yahudi dengan Syi’ah, karena aliran keduanya memang berakar pada kepercayaan yang sama. Dan sekali lagi, tidak ada istilah Islam Syi’ah. Wallahu’alam bisshowwaab. [hf/islampos/detikislam]

sumber:
islampos.com

Senin, 04 Agustus 2014

Ketika Malaikat Maut Menangis dan Tertawa

ALLAH swt. bertanya kepada malaikat maut: “Apakah kamu pernah menangis ketika kamu mencabut nyawa anak cucu Adam?”

Maka Malaikat pun menjawab: “Aku pernah tertawa, pernah juga menangis, dan pernah juga terkejut dan kaget.”

“Apa yang membuatmu tertawa?”

“Ketika aku bersiap-siap untuk mencabut nyawa seseorang, aku melihatnya berkata kepada pembuat sepatu, ‘Buatlah sepatu sebaik mungkin supaya bisa dipakai selama setahun’,”.

“Aku tertawa karena belum sempat orang tersebut memakai sepatu dia sudah kucabut nyawanya.”
Allah swt. lalu bertanya: “Apa yang membuatmu menangis?”

Maka malaikat menjawab: “Aku menangis ketika hendak mencabut nyawa seorang wanita hamil di tengah padang pasir yang tandus, dan hendak melahirkan. Maka aku menunggunya sampai bayinya lahir di gurun tersebut. Lantas kucabut nyawa wanita itu sambil menangis karena mendengar tangisan bayi tersebut karena tidak ada seorang pun yang mengetahui hal itu.”

“Lalu apa yang membuatmu terkejut dan kaget?”

Malaikat menjawab: “Aku terkejut dan kaget ketika hendak mencabut nyawa salah seorang ulama Engkau. Aku melihat cahaya terang benderang keluar dari kamarnya, setiap kali Aku mendekatinya cahaya itu semakin menyilaukanku seolah ingin mengusirku, lalu kucabut nyawanya disertai cahaya tersebut.”

Allah swt bertanya lagi: “Apakah kamu tahu siapa lelaki itu?

“Tidak tahu, ya Allah.”

“Sesungguhnya lelaki itu adalah bayi dari ibu yang kaucabut nyawanya di gurun pasir gersang itu, Akulah yang menjaganya dan tidak membiarkannya.”

sumber:
[dedih mulyadi/islampos/kitab Tadzkirah karangan imam Qurthubi]

Sabtu, 02 Agustus 2014

Media Islam Harus Bersatu Melawan Media Sekuler

Media Islam Harus Bersatu Melawan Media Sekuler

Munarman juga mengatakan bahwa media sekuler yang ada saat ini juga mempunyai Forum Pemred. Dalam forum itu, menurut Munarman, para Pemred media-media sekuler tersebut bersepakat untuk sama-sama membahas dan menyebarkan isu-isu kepada masyarakat.

Dalam konteks itulah, gagasan dibentuknya Forum Pemred Media-Media Islam menjadi sangat penting dan strategis. Oleh karena itu, Munarman memberikan nasehat agar media-media Islam harus bersatu dan tidak saling “menyerang”. Apalagi dalam tausiahnya, Munarman juga mengatakan kepada media-media Islam untuk tidak terlalu banyak berharap akan mendapat pembelaan dari Dewan Pers.

“Sudah tidak zaman lagi sesama media Islam saling “menyerang”, kalau media-media Islam seperti ini terus bagaimana kita bisa melawan mereka (media-media sekuler – red.) tutupnya.

sumber:
voa-islam.com