Rabu, 31 Desember 2014

5 Tips Sambut Tahun Baru Masehi

Umat Islam dalam menyambut tahun baru sebaiknya di rumah saja bersama keluarga tercinta menghabiskan sore nan ceria selanjutnya tidur dengan lebih awal agar tubuh kembali fit di pagi harinya.

Seperti di Ancol, Monas, dan HI (Hotel Indonesia), disertai pagelaran berbagai acara yang super mubazir. Maka Muslim di berbagai kota besar inilah tip menghadapi tahun baru Masehi 2015, agar tidak terjerumus kedalam perbuatan yang sangat fasad (merusak) :

5 Tips Sambut Tahun Baru Masehi:


1.Jauhi dan jauhkan hal-hal yang membuat qalbu (hati), pikiran, dan berbagai amal yang dapat merusak diri dari taqarrub (mendekatkan diri) dan mahabbah (mencintai) kepada Allah Azza Wa Jalla.

Karena, begitu banyaknya acara, melalui sarana-sarana yang ada, membuat seorang Muslim, bisa jatuh ke dalam perbuatan maksiat. Apalagi, jangan sampai terjatuh ke dalam perbuatan syirik akbar, seperti ikut merayakan tahun baru Masehi. Karena ini tidak akan pernah diampuni oleh Allah Azza Wa Jalla.

2.Menjelang malam tahun baru Masehi 2015, jangan pergi kemanapun, tetap tinggal di rumah bersama seluruh keluarga.

Tidur lebih awal. Jangan larut malam. Matikan semua lampu di rumah, kecuali lampu tertentu. Diantaranya dapur dan kamar mandi. Sebelum tidur banyak melakukan ibadah. Berdzikir, beristighfar, memohon ampun kepada Allah Azza Wa Jalla. Kemudian shalat, membaca dan mentadzaburi al-Qur’an, dan saling tausiah (menasehati) diantara keluarga.




3.Mengingat dan merenungkan kondisi saudara-saudara Muslim kita yang menghadapi musibah dan fitnah oleh kafir musyrik, dan perang diberbagai negara yang sangat kejam, dan menyebabkan jutaan kematian, dan jutaan lainnya menjadi pengungsi dengan penderitaan mereka.

Tak layak Muslim ikut merayakan acara perayaan ‘musyrik akbar’ tahun baru Masehi. Karena, kaum Masehi yang sudah sangat kejam membunuhi saudara-saudara kita di berbagai tempat, terutama di Palestina. Perlu diingat syirik perbuatan yang paling dibenci oleh Allah Azza Wa Jalla.

4.Mengingat kondisi kaum muslimin di Jerusalem, khususnya Masjidil al-Aqsha yang sekarang diduduki oleh kafir musyrik (Yahudi dan Nasrani), yang menginjak-nginjak tempat suci kaum Muslimin.

Kafir musyrik (Yahudi dan Nasrani) telah menghancurkan al-Aqsha yang menjadi tempat suci Muslim, dan kiblat pertama bagi umat Islam. Maka, ikut dalam hura-hura tahun baru Masehi, membuat hati seorang Muslim menjadi keras, dan tidak lagi peka terhadap kondisi yang dihadapi oleh bangsa Palestinia.

5.Larut dalam acara perayaan tahun baru Masehi di berbagai tempat acara itu, sama halnya kita menyetujui dan mendukung serta ridho dengan segala perbuatan dan tindakan kafir musyrik (Yahudi dan Nasrani) yang sudah menghancur- leburkan kehidupan Muslimin di berbagai negara. Tidak layak dan tidak bermoral ikut bergembira di tengah penderitaan bangsa-bangsa Muslim di seluruh dunia, akibat kekejaman dan kejahatan kafir musyrik, yang mereka menari-nari diatas tumpukan mayat, cucuran darah, dan air mata Muslim.

Maka, sambutlah tahun baru Masehi ini dengan tidak meninggalkan rumah, dan tidak menonton acara apapun, yang terkait perayaan tahun baru Masehi. Termasuk acara tahun baru yang penuh maksiat dan kedurhakaan yang digelar media telivisi nasional.

sumber: voa-islam.com

Jumat, 26 Desember 2014

Isi Surat Nabi Muhammad SAW kepada Najasyi Ash-ham, Raja Habasyah

Pada bulan pertama tahun ke-7 H Rasulullah SAW pun mengirimi Najasyi sebuah surat yang berisi perihal keadaan Ja’far bin Abi Thalib dan kaum muslimin yang mengungsi. Surat itu disampaikan oleh 'Amr bin Umayyah Adh-Dhumari.

Raja Najasyi sangat menghormati surat dari Rasulullah tersebut. Ia menempelkannya pada keningnya, lalu ia turun dari singgasananya sebagai bentuk ketundukannya terhadap apa yang datang padanya.
Isi surat itu sebagai berikut:

Bismillaahir Rahmaanir Rahiim.

Dari Muhammad Rasulullah SAW kepada Najasyi Ash-ham, raja Habasyah.

Salam sejahtera bagimu. Aku memuji engkau kepada Allah, Yang Mahasuci lagi Perkasa, dan aku bersaksi bahwa Isa AS adalah ruh Allah dan kalimah-Nya yang ditiupkan kepada Maryam, seorang perawan suci, bersih, dan terjaga.

Mariam mengandung Isa AS, kemudian Allah menciptakan Isa AS dari ruh-Nya, dan ditiupkan-Nya ruh itu (ke dalam jasadnya) sebagaimana Adam AS yang diciptakan Allah langsung dengan Tangan-Nya dan ditiupkan-Nya ruh (ke dalam tubuhnya).

Kini aku mengajak engkau untuk menyembah Allah, Yang Maha Esa, dan tidak ada sekutu bagi-Nya, dan terus-menerus menaati-Nya serta mengikuti aku. Juga engkau mempercayaiku dan ajaran-ajaran yang diturunkan-Nya kepadaku bahwa aku adalah utusan-Nya.

Aku telah mengutus kepadamu saudara sepupuku yang bernama Ja’far bersama serombongan kaum muslimin. Layanilah mereka sebaik-baiknya dan tinggalkanlah kesombongan. Aku mengajak engkau dan seluruh tentaramu kepada (agama) Allah. Sungguh telah aku sampaikan risalah dan nasihatku, maka terimalah ajakan dan nasihatku ini.

Salam sejahtera bagi siapa saja yang mengikuti hidayah.




Setelah menerima surat dari Nabi SAW, Raja Najasyi menulis surat balasan kepada beliau:

Bismillaahir Rahmaanir Rahiim.

Untuk Muhammad Rasulullah SAW dari Najasyi Asham bin Abjar

Salam sejahtera. Rahmat dan keberkahan dari Allah semoga tercurah kepada engkau, wahai Nabi Allah.

Tidak ada Tuhan selain Dia, yang telah memberikan petunjuk kepada aku untuk masuk Islam.

Wahai Rasulullah, suratmu telah sampai kepadaku, yang di dalamnya engkau telah menerangkan perkara Isa. Demi Tuhan, Pemelihara langit dan bumi, sesungguhnya Isa tidak lebih dari apa yang telah engkau terangkan dalam suratmu. Aku telah mengetahui ihwal utusan yang engkau hantarkan kepada kami. Dan mengenai saudara sepupumu serta teman-temannya, aku telah melayani mereka dengan pelayanan yang baik. Oleh karena itu aku bersaksi bahwasanya engkau adalah utusan Allah yang benar dan dibenarkan, dan aku berbai’at kepadamu, juga kepada sepupumu, dan aku masuk Islam di tangannya semata-mata karena Allah, Penguasa alam semesta.

Wahai Nabi Allah, aku juga telah mengutus kepada engkau Ariha bin Ash-Ham bin Abjar, karena sesungguhnya aku tidak berkuasa kecuali pada diriku sendiri. Tetapi jika engkau menyuruhku untuk datang sendiri kepadamu, pasti aku bersedia, wahai Rasul Allah, karena sesungguhnya aku bersaksi bahwa segala yang engkau katakan itu adalah benar.

Demikianlah kisah Raja Najasyi dari Habasyah, Ethiopia, yang kemudian beriman kepada Rasulullah SAW. Apa yang diceritakan Rasulullah adalah benar, sesuai dengan ajaran yang disampaikan Nabi Isa AS. Tidak lebih dan tidak kurang.

Raja Najasyi sendiri adalah pengikut ajaran Nabi Isa AS yang taat, yang keyakinannya terhindar dari tipu daya manusia yang telah mengubah ajaran asli Nabi Isa AS.

Kisah Nabi Isa AS yang disampaikan Rasulullah SAW tidak lepas dari wahyu Allah SWT, yang kemudian menjadi bagian dari ayat-ayat Al-Quran. Nabi Isa disebut-sebut Al-Quran sebanyak 24 kali. Ini lebih banyak dibanding Nabi Muhammad sendiri, yang hanya disebut Al-Quran secara langsung sebanyak empat kali.

Penyebutan ini tentu saja dengan alasan.

Pertama, menurut beberapa tafsir Al-Quran, itu karena kedudukan Nabi Isa AS sangat tinggi dalam Islam.

Kedua, adanya keterkaitan antara ajaran Nabi Isa AS dan Nabi Muhammad SAW. Kedua-duanya berasal dari sumber yang sama, yaitu Allah SWT. Hanya saja, di kemudian hari, orang-orang sesat menyelewengkan peninggalan Nabi Isa dan menggantinya dengan agama yang mereka karang sendiri.

sumber: voa-islam.com

Selasa, 23 Desember 2014

Hampir-Hampir Langit Pecah Karena Ucapan itu

"Natal itu memperingati kelahiran anak tuhan (Yesus). Yang membolehkan memakai atribut, gak pernah jadi Kristen kali ya," kata mantan pendeta tersebut di Jakarta, Senin (22/12), dikutip dari Republika Online.

Menurut kristolog nasional ini, hukumnya tasyabbuh bagi mereka yang mengenakan atribut Natal. Itu dalam artian, barangsiapa menyerupai (tasyabbuh), maka ia masuk ke dalam suatu kaum tersebut.

Dia melanjutkan, seharusnya seorang Muslim tegas tidak membenarkan pemakaian atribut apalagi merayakan hari kelahiran tersebut. Ia menegaskan, dalam Al-Qur’an Surat Maryam Ayat 88 sampai 92 telah dijelaskan bahwa Allah sangat murka terkait hal itu.




Dan mereka (orang-orang kafir) berkata,

َقَدْ جِئْتُمْ شَيْئًا إِدًّا (٨٩)
تَكَادُ السَّمَاوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنْشَقُّ الأرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا (٩٠)
أَنْ دَعَوْا لِلرَّحْمَنِ وَلَدًا (٩١)
وَمَا يَنْبَغِي لِلرَّحْمَنِ أَنْ يَتَّخِذَ وَلَدًا (٩٢)

89. Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar,
90. Hampir-hampir langit pecah karena Ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh,
91. karena mereka menda'wakan Allah yang Maha Pemurah mempunyai anak.
92. dan tidak layak bagi Tuhan yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak.
(QS Maryam: 88 – 92).
“Ayat itu menjelaskan, sungguh kalian (orang-orang kafir) telah mendatangkan mungkar pada-KU (Allah). Langit, gunung dan seisi bumi saja dijelaskan protes, loh kok kita (Muslim) malah mau ngucapin atau ikut merayakan. Sesama tokoh masih berdebat antara boleh dan tidak,” kata Ustadz Syamsul.

sumber: islampos.com

Senin, 22 Desember 2014

Mencari Dalil Larangan Ucapan Selamat Natal

Semoga umat Islam tidak terkecoh dengan celoteh para kaum liberal yang menyesatkan.

Ustadz Yusuf Mansur memang dikenal sangat dekat dengan dunia selebriti. Akan tetapi, ketenarannya dan kedekatan beliau dengan para pejabat serta selebriti tidak membuat beliau lupa akan kewajiban untuk beramar makruf nahyi munkar sekuat tenaga beliau.

Hal itu dibuktikan, dari beberapa tulisannya di twitter dan ceramah beliau banyak direspon oleh para pejabat dan, cukup membuat gerah para politisi sekuler dan cendekiawan liberal yang sok eksis.

Mulai kasus Menteri Pendidikan yang sekaligus Rektor Paramadina, sekolah tinggi pencetak manusia liberal, siapa lagi kalau bukan Anis Baswedan, calon wurung presiden Demokrat yang singgah ke pangkuan Jokowi, yang mencoba mengotak atik masalah doa di sekolahan, meski sekedar “Test the Water”, alhamdulilah Ustadz Yusuf Mansur dengan tepat merespon lewat twitter dan konon juga langsung telpon juga, dan kini isu itu tertangani dengan baik.

Bukan hanya itu, Ustadz Yusuf Mansur juga mengingatkan Presiden Jokowi untuk tidak hadir dalam perayaan Natal Nasional di Jayapura Papua, pada tanggal 27 Desember 2014, yang dananya mencapai 20 milyar.

Kini giliran pentolan Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar Abdalla yang sekarang sembunyi diketiak Demokrat ini, mencoba menantang Ustadz Yusuf Mansur untuk menunjukan dalil haramnya bagi umat Islam mengucapkan selamat natal untuk kafir Kristen dan katolik.

“Nggak ada larangan, baik di Quran maupun di hadis, untuk ucapkan Selamat Natal, Ustadz. Coba aja dicari. :)” tulis Ulil sembari me-mensen akun twitter Ustadz Yusuf Mansur.

Menurut Ulil, mengucapkan selamat natal bukan berarti menyetujui doktrin agama Kristen.

“Sama dengan umat Kristen yang mengucapkan Selamat Idul Fitri bukan berarti langsung mengakui doktrin tauhid ala Islam,” lanjutnya.
Karenanya, ia menegaskan bahwa mengharamkan mengucapkan selamat natal adalah kekeliruan.

“Tak ada paksaan untuk ucapkan Selamat Natal/Selamat Idul Fitri. Yang mau monggo, yang ngga juga ndak apa-apa. Tapi kalau mengharamkan, keliru.”

Ulil bahkan perlu mengulangi sekali lagi bahwa mengharamkan mengucapkan selamat natal adalah keliru.




“Sekali lagi tak ada larangan mengucapkan Selamat Natal di Quran atau hadis. Yang mengharamkannya, menurut saya, keliru,” tegasnya.demikian di lansir dari bersamadakwah.

Menanggapi polah tingkah Ulil “JIL” ini, reporter Voa-Islam mencoba meminta tanggapan Ustadz Abu Usamah Bin Adam Kohar El Blory salah seorang aktivis dakwah pergerakan di kota Blora , pada Jum’at (12/12/2014). Dengan nada santai beliau katakan:

“Sikap Ulil itu justru menunjukan bahwa dirinya itu bodoh sekali tentang ajaran Islam, jadi kalau dia masih mempertanyakan apakah mengucapkan selamat natal boleh atau tidak, ada dalilnya atau tidak, berarti dia selama ini belajar apa? Ajaran Islam apa ajaran setan? Kalau yang di pelajari ajaran Islam, seluruh ulama telah sepakat bahwa mengucapkan selamat natal kepada kafir Kristen itu haram” tegas ustadz yang juga menjadi pengasuh Maqdis Darul Anshor Ngawen Blora .

sumber: [syahid/protonema/voa-islam.com], http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2014/12/15/34504/tantang-ustadz-yusuf-mansur-cari-dalil-haram-ucapkan-selamat-natal-ulil-jil-dinilai-bodoh/

Rabu, 17 Desember 2014

2 Hal Saja Boleh Durhaka Kepada Orangtua

Durhaka kepada orang tua adalah tindakan terlaknat yang membawa seseoran masuk kedalam kesuraman. Mengecewakan Abi dan Ummi merupakan prestasi buruk dalam hidup, karena membahagiakan mereka adalah kewajiban setiap putra dan putrinya.

Akan tetapi, dalam pandangan Islam, ada dua persoalan yang tidak termasuk durhaka kepada orang tua bila dilakukan, meskipun orang tua marah dan kecewa kepada sikap kita. Apakah dua persoalan itu?

2 Hal Saja Boleh Durhaka Kepada Orangtua


1. Memberikan Kesaksian Benar yang Memberatkan Orang Tua

Memberikan kesaksian benar yang memberatkan kedua orang tua, jika kedua rang tua itu memiliki tanggungan hak orang lain, bukan termasuk perilaku durhaka sama sekali, justru termasuk bentuk bakti kepada orang tua.

“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan” (QS An Nisa[4]: 135).

Diriwayatkan dalam Shahih Al-Bukhari, bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah bersabda kepada para sahabatnya,

انْصُرْ أَخَاكَ ظَالِمًا أَوْ مَظْلُومًا

“Tolonglah saudaramu yang berbuat zalim dan yang dizalimi.”

Kemudian ada seseorang bertanya tentang bagaimana cara menolong orang yang berbuat zalim? Beliau menjawab, “Kamu cegah dia dari berbuat zalim, maka sesungguhnya engkau telah menolongnya.”

Maka bukanlah sebuah sikap durhaka kepada orang tua, bila kita mendapati diantara kedua orang tua kita ternyata melakukan sebuah kedustaan sedangkan kita tahu, maka wajib bagi kita untuk meluruskan, dan bila kita diminta untuk bersaksi bahwa kedua orang tua jelas berbohong, maka wajib seoarang anak berkata dengan benar, meski harus menyalahkan tindakan kedua orang tuanya.

Karena dalam Islam, membela sebuah kebenaran itu adalah kewajiban, selain itu dengan kita berkata benar, mekipun kedua orang tua kita marah, maka hakikatnya kita sedang menolong mereka dari kebinasaan.

Hanya saja, bagaimanapun salah orang tua kita bila jelas data dan fakta, sebaiknya seorang anak tetap memakai akhlak dan kalimat yang santun dalam memberikan sebuah kesaksian. Sebagai tanda bukti bahwa kita masih menghormati mereka sebagai anak kepada orang tuanya.



2. Meninggalkan Perintah Orang Tua demi Perintah Allah dan Rosul

Membela kebenaran adalah harga mati, kebanaran yang dimaksudkan adalah segala sesuatu yang datang dari wahyu Allah. Apabila hal ini terjadi pada kita, dimana orang tua lebih memilih pada kebatilan sedangkan kita berpihak pada kebenaran, maka wajib bagi kita untuk istiqomah dalam kebenaran.

Muslimah yang diperintah untuk mencopot jilbabnya, ikhwan yang dipaksa mencukur jenggotnya biar keliatan muda, pegawai yang dimarahi karena celananya mendadak cingkrang, atau dipaksa dipajang di depan para tamu di saat walimahan pernikahan.

Terlebih lagi bila orang tua memerintahkan untuk melakuan sebuah tindakan syirik atau mengajak pada pemahaman syirik untuk diyakini, maka hal seperti ini haram untuk diikuti. Di dalam kitab Al Quran, Allah -Ta’ala- menjelaskan hal ini dalam firman-Nya,

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا وَإِنْ جَاهَدَاكَ لِتُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ [العنكبوت/8]

“Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang tuanya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS. Al-Ankabut : 8 )

Allah -Azza wa Jalla- berfirman,

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ (14) وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ [لقمان/14، 15]

“Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu. Hanya kepada-Kulah kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Aku akan beritakan kepadamu apa yang telah kalian kerjakan”.(QS. Luqman : 14-15)

Al-Imam Muhammad bin Ali Asy-Syaukaniy -rahimahullah- berkata:

“Jika ketaatan kepada kedua orang tua tidak boleh dalam kondisi seperti ini, padahal keduanya memaksa sang anak, maka tidak bolehnya taat kepada keduanya (yakni, dalam maksiat), karena hanya sekedar permintaan mereka, tanpa ada paksaan adalah lebih utama. Digolongkan dalam permintaan kesyirikan oleh keduanya, seluruh kemaksiatan kepada Allah –Subhanahu-. Jadi, tak ada ketaatan kepada kedua orang tua dalam perkara kemaksiatan kepada Allah sebagaimana hal itu telah shohih dari Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam-“. [Lihat Fathul Qodir (5/430)]

Bagaiaman pun tingginya kedudukan orang tua kita, maka seorang anak dilarang keras dalam agama untuk menaati mereka dalam perkara maksiat. Yakni, jika mereka menyuruh kita berbuat maksiat dan dosa, baik dipaksa atau tidak, maka haram hukumnya menaati mereka menurut agama!

Hal yang seperti ini sama hukumnya dengan pimpinan negara atau panglima pasukan. Jika mereka memerintahkan kita berbuat maksiat, maka tak boleh kita taati, siapapun dia!

Dari Ali bin Abi Tholib -radhiyallahu anhu- berkata,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بَعَثَ جَيْشًا وَأَمَّرَ عَلَيْهِمْ رَجُلاً فَأَوْقَدَ نَارًا وَقَالَ ادْخُلُوهَا. فَأَرَادَ نَاسٌ أَنْ يَدْخُلُوهَا وَقَالَ الآخَرُونَ إِنَّا قَدْ فَرَرْنَا مِنْهَا. فَذُكِرَ ذَلِكَ لِرَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ لِلَّذِينَ أَرَادُوا أَنْ يَدْخُلُوهَا « لَوْ دَخَلْتُمُوهَا لَمْ تَزَالُوا فِيهَا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ ». وَقَالَ لِلآخَرِينَ قَوْلاً حَسَنًا وَقَالَ « لاَ طَاعَةَ فِى مَعْصِيَةِ اللَّهِ إِنَّمَا الطَّاعَةُ فِى الْمَعْرُوفِ ».

“Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- pernah mengirim pasukan dan mengangkat bagi mereka seorang pimpinan.Kemudian pimpinan itu menyalakan api seraya berkata, “Masukilah api itu!!”

Beberapa orang ingin masuk ke api itu. Yang lain lagi berkata, “Sesungguhnya kita itu lari dari api”.

Akhirnya, perkara itu dilaporkan kepada Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam-. Kemudian Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda kepada orang-orang yang mau memasuki api itu,

“Andaikan kalian memasukinya, maka kalian akan terus berada dalam api itu sampai hari kiamat”.

Beliau mengucapkan ucapan yang baik kepada kelompok yang lain, seraya bersabda, “Tak ada ketaatan kepada makhluk dalam rangka bermaksiat kepada Allah.Ketaatan itu hanyalah dalam perkara yang ma’ruf”. [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (7257) dan Muslim dalam Shohih-nya (1840)]

sumber: voa-islam.com

Senin, 15 Desember 2014

Hanya Satu Agama yang Benar, Islam

Di antara keyakinan dasar dalam Islam yang harus dipegang setiap muslim, tidak ada agama yang benar di muka bumi ini selain Islam. Tidak ada lagi agama yang sah dijadikan ibadah kepada Allah selain agama Islam. Islam satu-satunya agama yang diridhai Allah, Tuhan semesta alam. Dia tidak akan menerima bentuk ibadah dengan selain Islam.
Allah SWT berfirman,

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu.”
(QS. Al-Maidah: 3).

Jadi agama Islamlah yang paling sempurna, diridhai Allah SWT, dengan kata lain, selain dari Islam pasti akan salah dan akan dimurkai Allah SWT.

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ

“Barangsiapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia diakhirat termasuk orang-orang yang rugi.”
(QS. Ali Imran: 85).




وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ

“Barangsiapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia diakhirat termasuk orang-orang yang rugi.”
(QS. Ali Imran: 85)

Dan Islam setelah diutusnya Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam adalah apa yang beliau bawa.

Kamis, 11 Desember 2014

Kenapa Muslim Dilarang Memakai Atribut Natal

Keyakinan Natal dan perayaannya bagian dari kemungkaran dan kebatilan. Hamba Allah yang beriman berlepas diri darinya dan tidak mau terlibat di dalamnya. Allah Ta'ala menyifati Ibadurrahman bersih dari semua itu:

وَالَّذِينَ لَا يَشْهَدُونَ الزُّورَ

"Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu. . ." (QS. Al Furqaan: 72) Makna al Zuur, adalah hari raya dan hari besar kaum musyrikin sebagaimana yang dikatakan Ibnu Abbas, Abul 'Aliyah, Ibnu sirin, dan ulama lainnya dari kalangan sahabat dan tabi'in.


Dalil haramnya mengenakan atribut Natal yang salah satunya kostum Santa Klause karena perbuatan tersebut menyerupai orang kafir dalam mengagungkan keyakinan batil. Sedangkan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah bersabda,

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

“Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.”
(HR. Abu Dawud dan dishahihkan Ibnu Hibban)



Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullaah dalam bukunya Iqtidha’ ash-Shirath al-Mustaqim Mukhalafah Ashab al-Jahim menyebutkan, “Menyerupai mereka dalam sebagian hari raya milik mereka menumbuhkan rasa senang pada hati mereka (kaum muslimin) terhadap keyakinan batil mereka.” Demikian ucapan beliau rahimahullah.

Dan barangsiapa melakukan perbuatan tersebut (memakai topi dan atribut Santaclause), maka ia berdosa, baik ia melakukannya sekedar pekerjaan yang menghasilkan uang, karena tidak enak dengan atasan atau sebab lainnya. Karena perbuatan tersebut termasuk bentuk mudahanan (penyepelan) terhadap agama Allah dan bisa menyebabkan teguhnya jiwa kaum kuffar dan membanggakan agama mereka. Wallahu A’lam.

sumber: islampos.com

Minggu, 07 Desember 2014

2 Video Debat Nikah Beda Agama

Belum lama ini terdengar berita dari media bahwa ada beberapa mahasiswa dari universitas ternama mengajukan gugatan atas Undang-undang Perkawinan ke Mahkamah Konstitusi.

Dengan maksud untuk melegalkan Pernikahan Beda Agama terjadi di Indonesia. Diskusi ini menghadirkan Fahmi Salim, MA, Ketua MIUMI DKI Jakarta & Pengurus MUI Pusat sebagai pihak yang menentang Pernikahan Beda Agama dan Ulil Abshar Abdalla, Co-Founder JIL (Jaringan Islam Liberal) sebagai pihak yang mendukung Pernikahan Beda Agama.




Tepat pukul 14.00 WIB, acara ini dibuka oleh Fauzi Hasan (Ketua YISC Al-Azhar periode 2012-2013) yang bertugas sebagai MC hari itu. Setelah pembacaan ayat suci Al-Qur’an, MC langsung saja memberikan kesempatan kepada moderator agar memulai diskusi tersebut.

Ini video debat nukah beda agama.

Video 1.



Video 2.



sumber:
voa-islam.com

Rabu, 03 Desember 2014

Teruslah Berdoa Hingga Allah SWT Menjawab

Ahli Bedah terkenal bernama Dr. Ishan telihat tergesa-gesa menuju air port.

Ia berencana menghadiri Seminar Dunia dalam bidang kedokteran, yang akan membahas penemuan terbesarnya di bidang kedokteran. Setelah perjalanan pesawat sekitar 1 jam, tiba-tiba diumumkan bahwa pesawat mengalami gangguan dan harus mendarat di airport terdekat. Karena merasa diburu waktu, ia kemudian mendatangi pusat informasi.

“Saya ini dokter specialis, tiap menit ada orang yang mesti saya bantu, dan sekarang kalian meminta saya menunggu pesawat diperbaiki dalam 16 jam?” kata Dr Ishan.

Petugas bandara pun menjawab, “Wahai dokter, jika Anda terburu-buru, Anda bisa menyewa mobil, tujuan Anda tidak jauh lagi dari sini, kira-kira dengan mobil bisa ditempuh dengan waktu 3 jam.

Dr. Ishan setuju dengan usul pegawai tersebut dan menyewa mobil. Baru berjalan 5 menit, tiba-tiba cuaca mendung, disusul dengan hujan besar disertai petir yang mengakibatkan jarak pandang sangat pendek.

Setelah berlalu hampir 2 jam, mereka tersadar bahwa mereka tersesat dan terasa kelelahan. Terlihat sebuah rumah kecil tidak jauh dari hadapannya, dihampirilah rumah tersebut dan mereka mulai mengetuk pintunya.




Dalam rumah itu terdengar suara seorang wanita tua. “Silahkan masuk, siapa ya?” kata wanita tua itu sambil membukakan pintu rumahnya. “Kami tersesat bu, kalau boleh, bisa pinjam telefonnya?” pinta Pak Ishan. Ibu itu tersenyum dan berkata, “Telefon apa Nak? Apa kamu tidak sadar ada dimana? Disini tidak ada listrik, apalagi telefon. Lebih baik tunggu saja di dalam, Nak. Hujannya semakin lebat” ajak wanita tua itu.

Mereka pun masuk. Mereka diberi segelas teh hangat dan beberapa hidangan alakadarnya. Dr. Ishan mengucapkan terima kasih kepada ibu itu, lalu memakan hidangan, sementara ibu itu sholat dan berdo’a serta perlahan-lahan mendekati seorang anak kecil yang terbaring tak bergerak diatas kasur disisi ibu tersebut, dan dia terlihat gelisah diantara tiap sholat.

Ibu tersebut melanjutkan sholatnya dengan do’a yang panjang. Dokter mendatanginya dan berkata,”Demi Allah, ibu telah membuat saya kagum dengan keramahan dan kemuliaan akhlak ibu, semoga Allah menjawab do’a-do’a ibu”.

“Nak, kamu itu ibnu sabil yang sudah diwasiatkan Allah untuk dibantu. Sedangkan
do’a-do’a saya sudah dijawab Allah semuanya, kecuali satu” pungkas sang wanita.

Dr. Ishan kemudian bertanya, “Apa yang ibu pinta?” Dengan suara lirih wanita itu menjawab, “Anak ini adalah cucu saya, dia yatim piatu. Dia menderita sakit yang tidak bisa tertolong oleh dokter-dokter yang ada disini. Mereka berkata kepada saya ada seorang dokter ahli bedah yang bisa membantunya, katanya namanya Dr. Ishan, akan tetapi dia tinggal jauh dari sini. Saya tidak mungkin membawa anak ini ke sana, dan saya khawatir terjadi apa-apa di jalan. Makanya saya berdo’a kepada Allah agar menyembuhkannya’

Menangislah Dr. Ishan dan berkata sambil terisak, “Allahu Akbar, Laa haula wala quwwata illa billah. Demi Allah, sungguh do’a ibu telah membuat pesawat rusak dan harus diperbaiki lama serta membuat hujan petir dan menyesatkan kami, hanya untuk mengantarkan saya ke tempat ibu secara cepat dan tepat. Saya lah Dr. Ishan Bu. Sungguh Allah Ta’ala telah menciptakan sebab seperti ini kepada hamba-Nya yang mu’min dengan do’a. Ini adalah perintah Allah kepada saya untuk membantu anak ini. Masya Allah… Tabarakallah…” [sumber: Ibrahim Al Hanif]

sumber: islampos.com

Senin, 01 Desember 2014

25 Dosa Istri Kepada Suami

Sebelum menikah pasti ada kesepakatan antara suami dan istri mengenai pernikahan dan sebagainya bahkan prinsip masing-masing perlu diutarakan keduanya dengan tujuan kelak setelah menjadi suami istri akan terjalin keakuran seperti harapan kedua belah pihak dan orang-orang terdekatnya.

Namanya saja juga hidup berumah tangga, pasti ada saja gesekan antara suami dan istri. Dan mungkin juga apa yang kita lakukan sebagai seorang istri ada yang tidak berkenan di hati suami kita. Coba lihat 26 poin di bawah ini, jangan-jangan pernah ada yang kita lakukan?



25 Dosa Istri Kepada Suami:


1. berlebihan dan menuntut kesempurnaan
2. kurang memperhatikan orang tua suami
3. kurang mempercantikkan diri di hadapan suami
4. banyak berkeluh kesah dan kurang bersyukur
5. mengungkit-ungkit kebaikan kepada suami
6. menyebarkan masalah rumahtangga kepada orang lain
7. kurang memperhatikan posisi dan status sosial suami
8. kurang membantu suami dalam kebajikan dan ketakwaan
9. membebani suami dengan banyak tuntutan
10. membuat suami risau dengan banyak menjalin hubungan
11. bersikap nusyuz terhadap suami
12. menolak ajakan suami berhubungan badan tanpa alasan yang jelas
13. lalai dalam melayani suami
14. memasukkan orang yang tidak diizinkan suami de dalam rumahnya
15. keluar dari rumah tanpa izin suami
16. menaati suami dalam kemaksiatan kepada Allah swt
17. cemburu berlebihan terhadap suami
18. buruknya perilaku isteri bila suamiberpoligami
19. lalai dalam mendidik anak-anak
20. kurang perhatian terhadap keadaan dan perasaan suami
21. menyebarluaskan rahasia tempat tidur
22. isteri mendeskripsikan seorang perempuan kepada suami
23. menggugat kepimpinan suami
24. isteri yang ikhtilah dan tabarruj di hadapan kaum laki-laki
25. kurang setia terhadap suami

sumber: islampos.com