Selasa, 01 Desember 2015

Perintah untuk Shalat Tahajud Dalam Al-Qur'an

Kebiasaan shalat Tahajud sungguh akan mendatangkan kenikmatan bagi yang mau melaksanakannya. Agak mustahil memang, namun hal ini benar-benar terjadi dan nyata.

Perintah shalat tahajud ditegaskan Allah SWT di dalam Al-Qur'an, Surat Al-Isro' ayat ke 79.

Allah SWT berfirman,

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا ٧٩

Artinya:
"Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang Terpuji."
(QS.Al Israa: 79).
Ayat tersebut di atas menjadi janji Allah SWT bagi para pelaku Tahajud.

Orang yang konsisten dalam melaksanakan shalat Tahajud setiap harinya, tentunya berbeda dengan orang yang tidak pernah bersujud di keheningan malam.





Hanya orang-orang yang konsisten shalat Tahajud saja yang berhak mendapatkan keberkahan dan keberuntungan.

Allah SWT berfirman,

أَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ آنَاءَ اللَّيْلِ سَاجِدًا وَقَائِمًا يَحْذَرُ الآخِرَةَ وَيَرْجُو رَحْمَةَ رَبِّهِ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الألْبَابِ ٩




Artinya:
"(Apakah kamu Hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran."
QS. Az-Zumar: 9).

Lazada Indonesia

Lazada Indonesia

Minggu, 01 November 2015

Surat Al-Hujuraat 49, Ayat ke 11

Banyak pepatah yang memberi kita agar ingat bahwa mulut dan lidah kita akan sangat besar akibatnya kalau tidak dijaga dengan sebaik-baiknya.

Mulutmu harimaumu, lidah lebih tajam daripada pembunuhan seringkali kita baca di media-media online. Bahkan di televisi juga sering kita mendengar tausiyah-tausiyah tentang bahaya mulut.

Tuhan Yang Maha Kuasa sudah mewanti-wanti kepada kita agar menjaga mulut serta lidah kita agar kelak mendapatkan rahmat dari Allah SWT.

Penjelasan ada dalam Surat Al-Hujuraat yang merupakan suray yang ke 49 dalam ayat yang ke sebelas.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا يَسْخَرْ قَومٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ وَلا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلا تَنَابَزُوا بِالألْقَابِ بِئْسَ الاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الإيمَانِ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ ١١

Artinya:
11. Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri[1409] dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman[1410] dan Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.

Penjelasan:
[1409] Jangan mencela dirimu sendiri Maksudnya ialah mencela antara sesama mukmin karana orang-orang mukmin seperti satu tubuh.
[1410] Panggilan yang buruk ialah gelar yang tidak disukai oleh orang yang digelari, seperti panggilan kepada orang yang sudah beriman, dengan panggilan seperti: Hai fasik, Hai kafir dan sebagainya.

Jumat, 02 Oktober 2015

4 Kiat Hadapai Musibah Dalam Islam

Musibah yang tengah menimpa kita bisa jadi itu hanyalah cobaan belaka, namun bisa jadi teguran maupun hukuman kepada kita agar dosa-dosa kita bisa hilang dengan datangnya musibah tersebut.

Yakinlah bahwa semua musibah itu adalah merupakan ujian dari Allah SWT.

4 Kiat Hadapai Musibah Dalam Islam


Pertama.

Oleh karena itu, langkah pertama adalah hadapilah ujian tersebut dengan penuh kesabaran. Selain itu janganlah merasa gengsi untuk melihat orang yang nasibnya lebih buruk dari yang kita alami.

Dengan cara itu, kita akan lebih mudah bersyukur atas apa yang terjadi.

Kedua.

Langkah kedua adalah sebagai bukti sikap sabar dan syukur kita tersebut, tetaplah berusaha semampunya untuk melanjutkan langkah ke depan, jangan berputus asa.
Insya Allah jika kita berusaha dengan serius, Allah SWT akan memberikan solusi. palagi niat kita adalah untyk mencari ilmu, mencari kebaikan. Tentu Allah SWT akan memberikan kemudahan.




Ketiga.

Yang ketiga adalah perbanyaklah mengingat Allah SWT. Memang tak mudah di jaman sekarang ini, tapi kalau ada niat pasti ada hasilnya. Mudah-mudahan Allah SWT menganugerahkan ketentraman hati.

Allah SWT berfirman dalam surat Ar-Ra'du ayat ke 28:

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ ٢٨

Artinya:

28. (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.




Keempat.

Yang keempat adalah perbanyaklah ibadah dan berdoa kepada Allah SWT.

Doa 1 (QS.Ali Imran 8):

رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ ٨

Artinya:
8. (mereka berdoa): "Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau jadikan hati Kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada Kami, dan karuniakanlah kepada Kami rahmat dari sisi Engkau; karena Sesungguhnya Engkau-lah Maha pemberi (karunia)".

Doa 2 (Al Baqarah 250):

وَلَمَّا بَرَزُوا لِجَالُوتَ وَجُنُودِهِ قَالُوا رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ ٢٥٠

Artinya:

250. tatkala Jalut dan tentaranya telah nampak oleh mereka, merekapun (Thalut dan tentaranya) berdoa: "Ya Tuhan Kami, tuangkanlah kesabaran atas diri Kami, dan kokohkanlah pendirian Kami dan tolonglah Kami terhadap orang-orang kafir."

Mudah-mudahan kita ditolong oleh Allah SWT.

Selasa, 01 September 2015

Fadhilah Shalat Subuh Berjamaah

Sebagai orang Islam, melaksanakan shalat Subuh adalah wajib hukumnya, tidak bisa ditoleransi lagi. Meskipun dalam keadaan sakit atau lupa dan mungkin juga apabila sedang bangun kesiangan.


Kalau dipahami lebih dalam lagi, rasanya tidak adil kalau kita beralasan karena bangun kesiangan. Entah karena semalam suntuk begadang, kecapekan dan sebagainya.

Namanya wajin ya harus dilaksanakan. Itulah perintah Allah SWT kepada kaumnya Nabi Muhammad SAW.





Salah satu shalat yang paling berat dilaksanakan oleh sebagian besar kaum muslim adalah shalat Subuh berjamaah. Padahal sebenarnya shalat subuh berjamaah itu memiliki banyak keutamaan yang luar biasa.

Fadhilah Shalat Subuh Berjamaah


Salah satu fadhilah shalat Subuh berjamaah adalah akan mendapatkan cahaya yang sempurna pada hari kiamat. Lebih istimewa lagi, kita sangat berpeluang untuk mendapatkan pahala haji atau umrah bila berzikir hingga terbitnya matahari.






Dari Anas bin Malik ra, Rasulullah SAW bersabda,

"Barang siapa yang shalat Subuh berjamaah kemudian ia duduk berzikir kepada Allah SWT hingga matahari terbit, lantas shalat dua rakaat, maka baginya seperti pahala haji dan umrah, yang sempurna, sempurna, sempurna."

(HR. Tirmidzi).

Minggu, 02 Agustus 2015

Siapa yang Diundang Masuk Surga

Bukan main yang dinamakan istri itu. Tak sulit-sulit untukendapatkan surga, bahkan mereka akan diundang untuk memasuki surganya Allah SWT dengan melalu pintu mana saja yang dikehendaki oleh istri.

Rasulullah SAW bersabda,
"Apabila seorang wanita (istri) itu telah melakukan shalat lima waktu, puasa bulan Ramadan, menjaga harga dirinya dan mentaati perintah suaminya, maka ia diundang di akhirat supaya masuk surga berdasarkan pintunya mana yang ia suka (sesuai pilihannya)."
(HR. Ahmad, Ibnu Hibban, Thabrani).

Atau boleh diartikan kalau istri ingin masuk surga, maka syaratnya adalah:
1. Shalat 5 waktu.
2. Puasa bulan Ramadan.
3. Menjaga harga dirinya.
4. Taat ke suami.

Selasa, 07 Juli 2015

Bacaan Doa Niat Puasa Ramadan

Kalau kita ingin menjalankan ibadah puasa esok harinya, maka wajib hukumnya untuk berniat puasa di malam harinya. Karena sifatnya wajib, tentu tak akan berpahala kalau ditinggalkan.

Dari itu, kita harus saling ingat dan mengingatkan tentang niat puasa Ramadan ini.


Berikut bacaannya dalam bahasa arab dan Bahasa latin sekaligus artinya.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى

Dan dibawah ini adalah Niat Puasa Ramadan dalam bahasa Latin:

Nawaitu shouma ghodin 'an adaai fardhi syahri romadhoona haadzihis sanati lillahi ta'ala.

Artinya:
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Aku berniat puasa esok hari menunaikan kewajiban Ramadan tahun ini karena Allah Ta'ala."

Rabu, 01 Juli 2015

Perilaku Baik, Balasannya Pasti Baik

Muazin adalah profesi yang sangat baik di mata manusia terlebih lagi di hadapan Allah SWT. Bagaimana tidak, dengan suara keras dari muazin inilah umat islam berbondong-bondong menuju masjid untuk melaksanakan shalat berjamaah.

Sungguh mulia profesinya.
Melakukan perilaku yang baik seperti muazin ini akan mendapatkan hal yang baik pula.

Allah SWT berfirman,

ذَلِكَ الَّذِي يُبَشِّرُ اللَّهُ عِبَادَهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ قُلْ لا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا إِلا الْمَوَدَّةَ فِي الْقُرْبَى وَمَنْ يَقْتَرِفْ حَسَنَةً نَزِدْ لَهُ فِيهَا حُسْنًا إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ شَكُورٌ

Artinya:
Itulah (karunia) yang (dengan itu) Allah menggembirakan hamba- hamba-Nya yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh. Katakanlah: "Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan". dan siapa yang mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri[1344].
(QS. Asy-Syuura [42]: 23).




Penjelasan:
[1344] Ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari surat-surat Al Quran seperti: Alif laam miim, Alif laam raa, Alif laam miim shaad dan sebagainya. diantara Ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah karena dipandang Termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya. golongan yang menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surat.

Dan ada pula yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian Para Pendengar supaya memperhatikan Al Quran itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al Quran itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad. kalau mereka tidak percaya bahwa Al Quran diturunkan dari Allah dan hanya buatan Muhammad s.a.w. semata-mata, Maka cobalah mereka buat semacam Al Quran itu.





Ada banyak gambaran yang Allah SWT berikan kepada kita akan kebaikan muazin ini. Terkadang Allah SWT menunjukkan sesuatu yang bisa diterima oleh manusia, maka dibuatlah gambaran yang masuk akal seperti muazin yang meninggal dalam keadaan tersenyum bahagia.

Wajah yang sumringah berseri-seri seakan tanpa beban merupakan salah satu tanda meninggalnya orang yang baik.

Namun jangan diartikan semua kalau muazin wafat dalam keadaan tidak tersenyum atau sumringah berarti dia bukan orang yang baik.

Senin, 01 Juni 2015

Shalat yang Bisa Menumbuhkan Sikap Optimis

Rasulullah SAW pernah ditanya,
"Shalat apakah yang paling utama setelah shalat fardhu?"

Beliau menjawab dengan tegas,
"Shalat malam".





Allah SWT berfirman dalam surat Al An'am ayat ke 162,

قُلْ إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Artinya:
Katakanlah: "Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam."

Shalat Tahajud

Shalat tahajud harus dilandasi dengan niat yang ikhlas serta pasrah. Pada malam hari, dimana kondisi gelap, maka akan terjadi penurunan kortisol. Biasanya kadar terendahnya antara pukul 00.00 - 02.00 dan pada jam tersebut shalat tahajud sangat dianjurkan. Alangkah baiknya dalam dua rakaat dikerjakan dalam satu jam.




Shalat tahjud yang dilaksanakan dengan penuh kesungguhan, khusyuk dan ikhlas, akan menumbuhkan persepsi dan motivasi positif. Gejala yang bisa dilihat langsung dari pengamalnya, dia akan menghadapi hidup dengan penuh realistis dan optimis serta bersikap konstruktif.

Nah, sebaliknya, ketidakikhlasan hanya akan menimbulkan kekecewaan, kecemasan, tertekan serta perspeksi negatif. Negatif positifnya persepsi, dapat diukur dari besaran kortisol darah yang bekerja. Jika tetap rendah dan stabil, bisa dipastikan kekhusyukan shalat thajud akan tercapai.

Minggu, 03 Mei 2015

Kenapa Teuku Wisnu Berjenggot dan Bercelana Cingkrang

Setiap manusia pasti akan mengalami perubahan dari waktu ke waktu, besar kecilnya tergantung dari tekat dan kemauan serta takdir dari Allah SWT. Setiap orang pasti mengalami resolusi diri dalam hidupnya, begitu juga dengan suami Shiren Sungkar, Teuku Wisnu yang ganteng ini.


Terlihat, di berbagai kesempatan juga dalam akun jejaring sosialnya, Pak Wisnu ini sering tampil dengan memakai celana yang "cingkrang" (bercelana di atas mata kaki) serta berjenggot tebal. Dengan penampilannya yang berubah drastis seperti ini, banyak yang memberikan komentar positif juga negatif.

Meski demikian, Pak Wisnu ternyata tetap istiqomah dalam menjalankan sunnah Rasulullah SAW. Menurut beliau, tidak mudah untuk bisa hijrah jika lingkungan sekitarnya tidak mendukung, dan hal tersebut sulit dilakukan.




Ketika semangat sudah terpatri di dalam hati, lama kelamaan akan bisa pudar kalau masih berada di lingkungan yang kurang benar. Karena itu, beliau lebih cenderung untuk mengurangi jadwal kegiatannya di dunia hiburan. Bersama-sama dengan temannya, beliau mencari dan memperdalam ilmu agama yang bisa memberikan dampak positif buatnya pula.






Berjenggot dan bercelana cingkrang menurutnya perubahan penampilan yang saat ini sebagai bentuk pengabdiannya kepada agama yang dia anut, yakni ISLAM.

Yang beliau lakukan hanyalah mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW saja.

Sabtu, 18 April 2015

Teladan dari Saudagar Perhiasan

Pada suatu hari yang cerah, ada seorang saudagar perhiasan di zaman tabi'in yang bernama Yunus bin Ubaid. Beliau menyuruh saudaranya untuk menjaga kedainya karena dia akan keluar sebentar untuk menjalankan shalat.

Ketika itulah datang seorang Baduwi yang hendak membeli perhiasan di kedai Yunus tersebut hingga terjadilah jual beli antara di antara Baduwi dan penjaga kedai yang diamanahkan Tuannya tadi. Satu perhiasan permata yang hendak dibeli harganya adalah 400 dirham. Barang tersebut dibeli oleh Baduwi tanpa meminta pengurangan harga.






Di tengah jalan, Baduwi berpapasan dengan Yunus bin Ubaid. Yunus bertanya kepada Baduwi yang membawa perhiasan tersebut karena sepertinya Yunus mengenali perhiasan semacam iti di kedainya.
"Berapa harga barang yang kamu beli ini?" tanya Yunus.
"400 dirham," jawab Baduwi.
"Tetapi harganya cuma 200 dirham. Tolong kembalilah ke kedai saya agar saya bisa mengembalikan kelebihan uangmu," jelas Yunus.
"Biarlah. Aku senang dan beruntung karena di tempat saya barang seperti ini paling murah harganya 500 dirham," jawab Baduwi.




Tetapi saudagar Yunus tetap bersikukuh tak mau melepaskan Baduwi itu dan meminta kembali ke kedainya agar bisa dikembalikan kelebihan uangnya. Akhirnya Baduwi pun setuju setelah beberapa lama dibujuk oleh saudagar Yunus.

Setelah sampai di kedainya, Ynus berkata kepada saudaranya,
"Apakah kamu tidak malu dan takut kepada Allah SWT atas perbuatanmu menjual barang tadi dua kali lipat?"
"Tetapi dia sendiri yang mau membelinya dengan harga 400 dirham,"jawab saudaranya.

Di atas belakang kita terpikul satu amanah untuk memperlakukan saudara kita seperti memperlakukan terhadap diri kita sendiri.

sumber: posmo

Senin, 06 April 2015

Surat An Naba' dan Terjemahnya

Surat An Naba' ini merupakan Surat yang ke 78 dalam Al Qur'an, dan di sini disertai dengan terjemahnya dan penjelasan ayar yang dianggap tidak mengerti maksudnya.

Surat An Naba' memiliki ayat yang berjumlah 40 ayat.


Berikut Surat An Naba' dan Terjemahnya:


عَمَّ يَتَسَاءَلُونَ (١
عَنِ النَّبَإِ الْعَظِيمِ (٢
الَّذِي هُمْ فِيهِ مُخْتَلِفُونَ (٣
كَلا سَيَعْلَمُونَ (٤
ثُمَّ كَلا سَيَعْلَمُونَ (٥
أَلَمْ نَجْعَلِ الأرْضَ مِهَادًا (٦
وَالْجِبَالَ أَوْتَادًا (٧
وَخَلَقْنَاكُمْ أَزْوَاجًا (٨
وَجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًا (٩
وَجَعَلْنَا اللَّيْلَ لِبَاسًا (١٠
وَجَعَلْنَا النَّهَارَ مَعَاشًا (١١
وَبَنَيْنَا فَوْقَكُمْ سَبْعًا شِدَادًا (١٢
وَجَعَلْنَا سِرَاجًا وَهَّاجًا (١٣
وَأَنْزَلْنَا مِنَ الْمُعْصِرَاتِ مَاءً ثَجَّاجًا (١٤
لِنُخْرِجَ بِهِ حَبًّا وَنَبَاتًا (١٥
وَجَنَّاتٍ أَلْفَافًا (١٦
إِنَّ يَوْمَ الْفَصْلِ كَانَ مِيقَاتًا (١٧
يَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ فَتَأْتُونَ أَفْوَاجًا (١٨
وَفُتِحَتِ السَّمَاءُ فَكَانَتْ أَبْوَابًا (١٩
وَسُيِّرَتِ الْجِبَالُ فَكَانَتْ سَرَابًا (٢٠
إِنَّ جَهَنَّمَ كَانَتْ مِرْصَادًا (٢١
لِلطَّاغِينَ مَآبًا (٢٢
لابِثِينَ فِيهَا أَحْقَابًا (٢٣
لا يَذُوقُونَ فِيهَا بَرْدًا وَلا شَرَابًا (٢٤
إِلا حَمِيمًا وَغَسَّاقًا (٢٥
جَزَاءً وِفَاقًا (٢٦
إِنَّهُمْ كَانُوا لا يَرْجُونَ حِسَابًا (٢٧
وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا كِذَّابًا (٢٨
وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ كِتَابًا (٢٩
فَذُوقُوا فَلَنْ نَزِيدَكُمْ إِلا عَذَابًا (٣٠
إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ مَفَازًا (٣١
حَدَائِقَ وَأَعْنَابًا (٣٢
وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًا (٣٣
وَكَأْسًا دِهَاقًا (٣٤
لا يَسْمَعُونَ فِيهَا لَغْوًا وَلا كِذَّابًا (٣٥
جَزَاءً مِنْ رَبِّكَ عَطَاءً حِسَابًا (٣٦
رَبِّ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الرَّحْمَنِ لا يَمْلِكُونَ مِنْهُ خِطَابًا (٣٧
يَوْمَ يَقُومُ الرُّوحُ وَالْمَلائِكَةُ صَفًّا لا يَتَكَلَّمُونَ إِلا مَنْ أَذِنَ لَهُ الرَّحْمَنُ وَقَالَ صَوَابًا (٣٨
ذَلِكَ الْيَوْمُ الْحَقُّ فَمَنْ شَاءَ اتَّخَذَ إِلَى رَبِّهِ مَآبًا (٣٩
إِنَّا أَنْذَرْنَاكُمْ عَذَابًا قَرِيبًا يَوْمَ يَنْظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ وَيَقُولُ الْكَافِرُ يَا لَيْتَنِي كُنْتُ تُرَابًا (٤٠

Artinya:
1. tentang Apakah mereka saling bertanya-tanya?
2. tentang berita yang besar[1544],
3. yang mereka perselisihkan tentang ini.
4. sekali-kali tidak[1545]; kelak mereka akan mengetahui,
5. kemudian sekali-kali tidak; kelak mereka mengetahui.
6. Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?,
7. dan gunung-gunung sebagai pasak?,
8. dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan,
9. dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat,
10. dan Kami jadikan malam sebagai pakaian[1546],
11. dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan,
12. dan Kami bina di atas kamu tujuh buah (langit) yang kokoh,
13. dan Kami jadikan pelita yang Amat terang (matahari),
14. dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah,
15. supaya Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan,
16. dan kebun-kebun yang lebat?
17. Sesungguhnya hari keputusan adalah suatu waktu yang ditetapkan,
18. Yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangsakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok,
19. dan dibukalah langit, Maka terdapatlah beberapa pintu,
20. dan dijalankanlah gunung-gunung Maka menjadi fatamorganalah ia.
21. Sesungguhnya neraka Jahannam itu (padanya) ada tempat pengintai[1547],
22. lagi menjadi tempat kembali bagi orang-orang yang melampaui batas,
23. mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya,
24. mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman,
25. selain air yang mendidih dan nanah,
26. sebagai pambalasan yang setimpal.
27. Sesungguhnya mereka tidak berharap (takut) kepada hisab,
28. dan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dengan Sesungguh- sungguhnya.
29. dan segala sesuatu telah Kami catat dalam suatu kitab[1548].
30. karena itu rasakanlah. dan Kami sekali-kali tidak akan menambah kepada kamu selain daripada azab.
31. Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa mendapat kemenangan,
32. (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur,
33. dan gadis-gadis remaja yang sebaya,
34. dan gelas-gelas yang penuh (berisi minuman).
35. di dalamnya mereka tidak mendengar Perkataan yang sia-sia dan tidak (pula) Perkataan dusta.
36. sebagai pembalasan dari Tuhanmu dan pemberian yang cukup banyak,
37. Tuhan yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; yang Maha Pemurah. mereka tidak dapat berbicara dengan Dia.
38. pada hari, ketika ruh[1549] dan Para Malaikat berdiri bershaf- shaf, mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan yang Maha Pemurah; dan ia mengucapkan kata yang benar.
39. Itulah hari yang pasti terjadi. Maka Barangsiapa yang menghendaki, niscaya ia menempuh jalan kembali kepada Tuhannya.
40. Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (hai orang kafir) siksa yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata:"Alangkah baiknya Sekiranya dahulu adalah tanah".

Penjelasan ayat:
[1544] Yang dimaksud dengan berita yang besar ialah berita tentang hari berbangkit.
[1545] Ini adalah sanggahan terhadap Pendapat orang-orang kafir Mekah yang mengingkari hari berbangkit dan hari kiamat.
[1546] Malam itu disebut sebagai pakaian karena malam itu gelap menutupi jagat sebagai pakaian menutupi tubuh manusia.
[1547] Maksudnya: di neraka Jahannam ada suatu tempat yang dari tempat itu Para penjaga neraka mengintai dan mengawasi isi neraka.
[1548] Yang dimaksud dengan kitab di sini adalah buku catatan amalan manusia.
[1549] Para ahli tafsir mempunyai Pendapat yang berlainan tentang maksud ruh dalam ayat ini. ada yang mengatakan Jibril, ada yang mengatakan tentara Allah, ada pula yang mengatakan ruh manusia.

Sabtu, 07 Maret 2015

Waspadai Sifat Syuh

Syuh artinya adalah sifat yang tamak lagi pelit. Baginda Rasul SAW mengingatkan kita untuk menjauhi sifat syuh ini karena sifat inilah yang membinasakan orang-orang sebelum kita.

Begitu kejamnya sifat Syuh ini sehingga apabila sifat ini memerintahkan putusnya hubungan persaudaraan, maka terputuslah karena saking bahayanya hal yang demikian.

Rasulullah SAW bersabda,
"Waspadalah dengan sifat "Syuh" (tamak lagi pelit) karena sifat syuh yang membinasakan orang-orang sebelum kalian. Sifat itu memerintahkan mereka untuk bersifat bakhil (pelit), maka mereka pun bersifat bakhil. Sifat itu memrintahkan mereka untuk memutuskan hubungan kekerabatan, maka mereka pun memutuskan hubungan kekerabatan. Dan sifat itu memerintahkan mereka berbuat dosa, maka mereka pun berbuat dosa."
(HR. Ahmad).

Senin, 09 Februari 2015

Surat An Nazi'at dan Terjemahnya

Surat An Nazi'at merupakan surat yang ke 79 dalam Al Qur'an tentang janji Allah SWT kepada manusia akan pasti datangnya hari kiamat, pada saat sangkakala ditiup maka binasalah semua makhluk hidup.
Surat An Nazi'at Surat ke 79:

وَالنَّازِعَاتِ غَرْقًا ١
وَالنَّاشِطَاتِ نَشْطًا ٢
وَالسَّابِحَاتِ سَبْحًا ٣
فَالسَّابِقَاتِ سَبْقًا ٤
فَالْمُدَبِّرَاتِ أَمْرًا ٥
يَوْمَ تَرْجُفُ الرَّاجِفَةُ ٦
تَتْبَعُهَا الرَّادِفَةُ ٧
قُلُوبٌ يَوْمَئِذٍ وَاجِفَةٌ ٨
أَبْصَارُهَا خَاشِعَةٌ ٩
يَقُولُونَ أَئِنَّا لَمَرْدُودُونَ فِي الْحَافِرَةِ ١٠
أَئِذَا كُنَّا عِظَامًا نَخِرَةً ١١
قَالُوا تِلْكَ إِذًا كَرَّةٌ خَاسِرَةٌ ١٢
فَإِنَّمَا هِيَ زَجْرَةٌ وَاحِدَةٌ ١٣
فَإِذَا هُمْ بِالسَّاهِرَةِ ١٤
هَلْ أتَاكَ حَدِيثُ مُوسَى ١٥
إِذْ نَادَاهُ رَبُّهُ بِالْوَادِي الْمُقَدَّسِ طُوًى ١٦
اذْهَبْ إِلَى فِرْعَوْنَ إِنَّهُ طَغَى ١٧
فَقُلْ هَلْ لَكَ إِلَى أَنْ تَزَكَّى ١٨
وَأَهْدِيَكَ إِلَى رَبِّكَ فَتَخْشَى ١٩
فَأَرَاهُ الآيَةَ الْكُبْرَى ٢٠
فَكَذَّبَ وَعَصَى ٢١
ثُمَّ أَدْبَرَ يَسْعَى ٢٢
فَحَشَرَ فَنَادَى ٢٣
فَقَالَ أَنَا رَبُّكُمُ الأعْلَى ٢٤
فَأَخَذَهُ اللَّهُ نَكَالَ الآخِرَةِ وَالأولَى ٢٥
إِنَّ فِي ذَلِكَ لَعِبْرَةً لِمَنْ يَخْشَى ٢٦)
أَأَنْتُمْ أَشَدُّ خَلْقًا أَمِ السَّمَاءُ بَنَاهَا ٢٧
رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوَّاهَا ٢٨
وَأَغْطَشَ لَيْلَهَا وَأَخْرَجَ ضُحَاهَا ٢٩
وَالأرْضَ بَعْدَ ذَلِكَ دَحَاهَا ٣٠
أَخْرَجَ مِنْهَا مَاءَهَا وَمَرْعَاهَا ٣١
وَالْجِبَالَ أَرْسَاهَا ٣٢
مَتَاعًا لَكُمْ وَلأنْعَامِكُمْ ٣٣
فَإِذَا جَاءَتِ الطَّامَّةُ الْكُبْرَى ٣٤
يَوْمَ يَتَذَكَّرُ الإنْسَانُ مَا سَعَى ٣٥
وَبُرِّزَتِ الْجَحِيمُ لِمَنْ يَرَى ٣٦)
فَأَمَّا مَنْ طَغَى ٣٧
وَآثَرَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا ٣٨
فَإِنَّ الْجَحِيمَ هِيَ الْمَأْوَى ٣٩
وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَى ٤٠
فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَى ٤١
يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا ٤٢
فِيمَ أَنْتَ مِنْ ذِكْرَاهَا ٤٣
إِلَى رَبِّكَ مُنْتَهَاهَا ٤٤)
إِنَّمَا أَنْتَ مُنْذِرُ مَنْ يَخْشَاهَا ٤٥
كَأَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَهَا لَمْ يَلْبَثُوا إِلا عَشِيَّةً أَوْ ضُحَاهَا ٤٦





Artinya:
1. demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras,
2. dan (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah-lembut,
3. dan (malaikat-malaikat) yang turun dari langit dengan cepat,
4. dan (malaikat-malaikat) yang mendahului dengan kencang,
5. dan (malaikat-malaikat) yang mengatur urusan (dunia)[1550].
6. (Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama menggoncang alam,
7. tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua.
8. hati manusia pada waktu itu sangat takut,
9. pandangannya tunduk.
10. (orang-orang kafir) berkata: "Apakah Sesungguhnya Kami benar-benar dikembalikan kepada kehidupan semula[1551]?
11. Apakah (akan dibangkitkan juga) apabila Kami telah menjadi tulang belulang yang hancur lumat?"
12. mereka berkata: "Kalau demikian, itu adalah suatu pengembalian yang merugikan".
13. Sesungguhnya pengembalian itu hanyalah satu kali tiupan saja,
14. Maka dengan serta merta mereka hidup kembali di permukaan bumi.
15. sudah sampaikah kepadamu (ya Muhammad) kisah Musa.
16. tatkala Tuhannya memanggilnya di lembah suci ialah lembah Thuwa;
17. "Pergilah kamu kepada Fir'aun, Sesungguhnya Dia telah melampaui batas,
18. dan Katakanlah (kepada Fir'aun): "Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri (dari kesesatan)".
19. dan kamu akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar supaya kamu takut kepada-Nya?"
20. lalu Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar.
21. tetapi Fir´aun mendustakan dan mendurhakai.
22. kemudian Dia berpaling seraya berusaha menantang (Musa).
23. Maka Dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru memanggil kaumnya.
24. (seraya) berkata:"Akulah Tuhanmu yang paling tinggi".
25. Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia.
26. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut (kepada Tuhannya).
27. Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya,
28. Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya,
29. dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang.
30. dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.
31. ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya.
32. dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh,
33. (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.
34. Maka apabila malapetaka yang sangat besar (hari kiamat) telah datang.
35. pada hari (ketika) manusia teringat akan apa yang telah dikerjakannya,
36. dan diperlihatkan neraka dengan jelas kepada Setiap orang yang melihat.
37. Adapun orang yang melampaui batas,
38. dan lebih mengutamakan kehidupan dunia,
39. Maka Sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya).
40. dan Adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya,
41. Maka Sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya).
42. (orang-orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari kebangkitan, kapankah terjadinya?[1552]
43. siapakah kamu (maka) dapat menyebutkan (waktunya)?
44. kepada Tuhanmulah dikembalikan kesudahannya (ketentuan waktunya).
45. kamu hanyalah pemberi peringatan bagi siapa yang takut kepadanya (hari berbangkit)
46. pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari[1553].




Penjelasan Ayat:
[1550] Dalam ayat 1 s/d 5 Allah bersumpah dengan malaikat-malaikat yang bermacam-macam sifat dan urusannya, bahwa manusia akan dibangkitkan pada hari kiamat. sebahagian ahli tafsir berpendapat, bahwa dalam ayat-ayat itu Allah bersumpah dengan bintang-bintang.
[1551] Setelah orang-orang kafir mendengar adanya hari kebangkitan sesudah mati mereka merasa heran dan mengejek sebab menurut keyakinan mereka tidak ada hari kebangkitan itu. Itulah sebabnya mereka bertanya demikian itu.
[1552] Kata-kata ini mereka ucapkan adalah sebagai ejekan saja, bukan karena mereka percaya akan hari berbangkit.
[1553] Karena hebatnya suasana hari berbangkit itu mereka merasa bahwa hidup di dunia adalah sebentar saja.

Kamis, 05 Februari 2015

Doa Untuk Pengantin Baru

Sebagai seorang muslim yang baik sudah sepantasnya setiap kita akan melakukan perbuatan selalu berdoa kepada Allah SWT termasuk ketika kita menghadiri resepsi perkawinan sahabat kita, maka kita juga harus mendoakan kebaikan kepada kedua mempelai agar mendapatkan rahmat dari Allah SWT.


Berikut ini doanya:
"Baarakallahu laka wabaarakallahu 'alaika wajama'a bainakumaa fii khairin."

Artinya:
"Semoga Allah memberi keberkahan kepadamu dan semoga Allah mmberi kamu atas apa yang diberikan kepadamu, dan semoga Allah menyatukan kamu berdua dalam kebaikan."

Minggu, 01 Februari 2015

Surat 'Abasa dan Terjemahnya

Surat 'Abasa adalah Surat yang ke 80 dalam Al Qu'anul Karim, terdiri dari 42 ayat. Menceritakan tentang seseorang yang buta bernama Abdullah bin Ummi Maktum. Dia datang kepada Rasulullah s.a.w. meminta ajaran-ajaran tentang Islam; lalu Rasulullah s.a.w. bermuka masam dan berpaling daripadanya, karena beliau sedang menghadapi pembesar Quraisy dengan pengharapan agar pembesar-pembesar tersebut mau masuk Islam.
Maka turunlah surat ini sebagi teguran kepada Rasulullah s.a.w.

عَبَسَ وَتَوَلَّى ١
أَنْ جَاءَهُ الأعْمَى ٢
وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّهُ يَزَّكَّى ٣
أَوْ يَذَّكَّرُ فَتَنْفَعَهُ الذِّكْرَى ٤
أَمَّا مَنِ اسْتَغْنَى ٥
فَأَنْتَ لَهُ تَصَدَّى ٦
وَمَا عَلَيْكَ أَلا يَزَّكَّى ٧
وَأَمَّا مَنْ جَاءَكَ يَسْعَى ٨
وَهُوَ يَخْشَى ٩
فَأَنْتَ عَنْهُ تَلَهَّى ١٠
كَلا إِنَّهَا تَذْكِرَةٌ ١١
فَمَنْ شَاءَ ذَكَرَهُ ١٢
فِي صُحُفٍ مُكَرَّمَةٍ ١٣
مَرْفُوعَةٍ مُطَهَّرَةٍ ١٤
بِأَيْدِي سَفَرَةٍ ١٥
كِرَامٍ بَرَرَةٍ ١٦
قُتِلَ الإنْسَانُ مَا أَكْفَرَهُ ١٧
مِنْ أَيِّ شَيْءٍ خَلَقَهُ ١٨
مِنْ نُطْفَةٍ خَلَقَهُ فَقَدَّرَهُ ١٩
ثُمَّ السَّبِيلَ يَسَّرَهُ ٢٠
ثُمَّ أَمَاتَهُ فَأَقْبَرَهُ ٢١
ثُمَّ إِذَا شَاءَ أَنْشَرَهُ ٢٢
كَلا لَمَّا يَقْضِ مَا أَمَرَهُ ٢٣
فَلْيَنْظُرِ الإنْسَانُ إِلَى طَعَامِهِ ٢٤
أَنَّا صَبَبْنَا الْمَاءَ صَبًّا ٢٥
ثُمَّ شَقَقْنَا الأرْضَ شَقًّا ٢٦
فَأَنْبَتْنَا فِيهَا حَبًّا ٢٧
وَعِنَبًا وَقَضْبًا ٢٨)
وَزَيْتُونًا وَنَخْلا ٢٩
وَحَدَائِقَ غُلْبًا ٣٠
وَفَاكِهَةً وَأَبًّا ٣١
مَتَاعًا لَكُمْ وَلأنْعَامِكُمْ ٣٢
فَإِذَا جَاءَتِ الصَّاخَّةُ ٣٣
يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ أَخِيهِ ٣٤
وَأُمِّهِ وَأَبِيهِ ٣٥
وَصَاحِبَتِهِ وَبَنِيهِ ٣٦
لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيهِ ٣٧
وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ مُسْفِرَةٌ ٣٨
ضَاحِكَةٌ مُسْتَبْشِرَةٌ ٣٩
وَوُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ عَلَيْهَا غَبَرَةٌ ٤٠
تَرْهَقُهَا قَتَرَةٌ ٤١
أُولَئِكَ هُمُ الْكَفَرَةُ الْفَجَرَةُ ٤٢




Artinya:
1. Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling,
2. karena telah datang seorang buta kepadanya[1554].
3. tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa),
4. atau Dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya?
5. Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup[1555],
6. Maka kamu melayaninya.
7. Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau Dia tidak membersihkan diri (beriman).
8. dan Adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran),
9. sedang ia takut kepada (Allah), s
10. Maka kamu mengabaikannya.
11. sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan,
12. Maka Barangsiapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya,
13. di dalam Kitab-Kitab yang dimuliakan[1556],
14. yang ditinggikan lagi disucikan,
15. di tangan Para penulis (malaikat),
16. yang mulia lagi berbakti.
17. binasalah manusia; Alangkah Amat sangat kekafirannya?
18. dari Apakah Allah menciptakannya?
19. dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannya[1557].
20. kemudian Dia memudahkan jalannya.[1558]
21. kemudian Dia mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur,
22. kemudian bila Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali.
23. sekali-kali jangan; manusia itu belum melaksanakan apa yang diperintahkan Allah kepadanya,
24. Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.
25. Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit),
26. kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya,
27. lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu,
28. anggur dan sayur-sayuran,
29. zaitun dan kurma,
30. kebun-kebun (yang) lebat,
31. dan buah-buahan serta rumput-rumputan,
32. untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.
33. dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua),
34. pada hari ketika manusia lari dari saudaranya,
35. dari ibu dan bapaknya,
36. dari istri dan anak-anaknya.
37. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya.
38. banyak muka pada hari itu berseri-seri,
39. tertawa dan bergembira ria,
40. dan banyak (pula) muka pada hari itu tertutup debu,
41. dan ditutup lagi oleh kegelapan[1559].
42. mereka Itulah orang-orang kafir lagi durhaka.




Penjelasan ayat:
[1554] Orang buta itu bernama Abdullah bin Ummi Maktum. Dia datang kepada Rasulullah s.a.w. meminta ajaran-ajaran tentang Islam; lalu Rasulullah s.a.w. bermuka masam dan berpaling daripadanya, karena beliau sedang menghadapi pembesar Quraisy dengan pengharapan agar pembesar-pembesar tersebut mau masuk Islam. Maka turunlah surat ini sebagi teguran kepada Rasulullah s.a.w.
[1555] Yaitu pembesar-pembesar Quraisy yang sedang dihadapi Rasulullah s.a.w. yang diharapkannya dapat masuk Islam.
[1556] Maksudnya: Kitab-Kitab yang diturunkan kepada nabi-nabi yang berasal dari Lauhul Mahfuzh.
[1557] Yang dimaksud dengan menentukannya ialah menentukan fase-fase kejadiannya, umurnya, rezkinya, dan nasibnya.
[1558] Memudahkan jalan Maksudnya memudahkan kelahirannya atau memberi persediaan kepadanya untuk menjalani jalan yang benar atau jalan yang sesat.
[1559] Maksudnya mereka ditimpa kehinaan dan kesusahan.

Kamis, 29 Januari 2015

Doa Agar Diberi Keturunan

Yang terpenting adalah tetap rajin berusaha dan tekun dalam berdoa meminta keturunan kepada Allah SWT setiap waktu seperti yang telah dilakukan olah Nabi Zakaria as.




Allah SWT berfirman,

هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهُ قَالَ رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ

Artinya:
38. di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa".
(QS. Ali Imran[3]: 38).




Jadi doanya adalah:

رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ

Artinya:
"Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa".

Rabu, 28 Januari 2015

Makna Gadai dalam Islam

MAKNA GADAI
Makna gadai secara etimologi / bahasa adalah “tertahan” sebagai mana dalam satu ayat al-Qur’an:

كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ رَهِينَةٌ

“Tiap-tiap jiwa tertahan (untuk mempertanggungjawabkan) atas apa yang telah diperbuatnya
(QS. Al-Muddatstsir [74]: 38)

Atau bermakna “diam tidak bergerak”, sebagaimana dikatakan para ahli fiqh:
“Haram bagai seseorang kencing di air yang rahin, yaitu air yang tidak bergerak”

Makna gadai menurut istilah ahli fiqh adalah “barang yang dijadikan sebagai jaminan hutang apabila tidak dapat melunasinya”. (Lihat Fathul Bari 5/173, al-Mughni 6/443, Aunul Ma;bud 9-10 / 319)

Selasa, 27 Januari 2015

Tiap Minggu Semakin Ganteng

Rasulullah SAW bersabda,

Sesungguhnya di surga terdapat pasar yang dikunjungi penduduk surga tiap hari jumat. Angin utara berhembus dan menerpa wajah dan pakaian mereka hingga membuat mereka semakin tampan dan ganteng.
Dalam keadaan seperti itu, mereka pulang untuk menjumpai istri-istri mereka masing-masing.
Istri-istri berkata,
"Demi Allah, Tuan semakin tampan dan ganteng.:

Mereka menjawab,
"Kalian juga semakin cantik dan mempesona."

HR. Muslim.

Subhanallah, sungguh kehidupan di surga sangat menggiurkan dan itu pasti akan terjadi karena Nabi Muhammad SAW telah mensabdakan kepada kita semua dan Beliau adalah sejujur-jujurnya manusia yang pernah hidup di bumi ini.

Sabtu, 24 Januari 2015

Ketika Umar bin Khattab Diprotes Sahabat

Dikisahkan bahwa seseorang laki-laki meminta izin untuk bertemu sahabat Umar bin Khaththab. Setelah orang itu diizinkan, dia berkata,
"Wahai Ibnul-Khaththab, demi Allah, engkau tidak memberi kami yang banyak dan tidak membuat keputusan di antara kami secara adil."





Umar pun marah besar mendengarnya, bahkan hampir saja dia memukulnya. Namun Al-Hurr bin Qais segera mencegah seraya berkata, ”Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya Allah pernah berfirman kepada Nabi SAW,

خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ
"Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh."
(QS. al-A'raaf, 7 : 199).
Maka Umar pun mengurungkan niatnya untuk menghajar orang itu setelah dibacakan ayat ini. Setelah itu pikirannya terus menerawang terhadap Kitab Allah. Demikian dalam riwayat al-Bukhari, dari Ibnu Abbas RA.

Ibnu Qudamah dalam Minhajul Qashidin memberikan komentar, rupanya Sayyidina Umar dalam hal ini telah berusaha untuk meneladani keteladanan agung yang telah dicontohkan oleh Rasulullah manakala perang Uhud sedang berkecamuk.



Dalam perang Uhud ini juga, seorang budak hitam bernama Wahsyi, yang dijanjikan oleh tuannya untuk dimerdekakan bila dapat membunuh paman Nabi bernama Hamzah bin Abdul Muththalib RA yang ternyata berhasil, juga diampuni oleh Nabi setelah ia masuk Islam.

Walaupun Rasulullah telah menguasai Wahsyi dan dapat melakukan pembalasan, namun tidak melakukan bahkan memaafkannya. Alangkah tingginya akhlak ini.

sumber: nu.or.id

Selasa, 20 Januari 2015

4 Orang yang Dibenci dan Dilaknat Rasulullah SAW

Rasulullah SAW sangat membenci bahkan melaknat orang-orang ini yang salah satunya adalah laki-laki (seseorang dengan kelamin lelaki) yang menyerupai perempuan. Baik dalam gaya berpakaian maupun dalam segala hal penampilannya.

Ada sebuah hadits menerangkan dengan jelas mengenai empat hal yang dibenci dan dilaknat Rasulullah saw yaitu:

عن أبي هريرة، رضي الله عنه، قال: لعن رسول الله صلى الله عليه وسلم- مخنثى الرجال الذين يتشبهون بالنساء، والمترجلات من النساء المتشبهات بالرجال، والمتبتلين من الرجال الذين يقولون: لا نتزوج. والمتبتلات من النساء اللاتي يقلن ذلك

Rasulullah saw melaknat (mengutuk) banci-banci lelaki. Yaitu lelaki yang menyerupai perempuan, dan banci perempuan yaitu perempuan yang suka menyerupai lelaki, dan bujangan-bujangan yang berkata “kami tidak mau kawin” serta perawan yang berkata juga demikian.



Yang dimaksud dengan banci dalam hadits di atas adalah jelas, yaitu lelaki (seseorang dengan kelamin lelaki) yang menyerupai perempuan. Baik dalam gaya berpakaian maupun dalam segala hal penampilannya. Begitu juga yang dimaksud dengan perempuan yang menyerupai lelaki. Kegemaran menggunakan ornamen kelelakian bagi seorang yang berkelamin perempuan sudah cukup menunjukkan kategori banci perempuan.

Adapun dua kelompok terakhir pada dasarnya dialamatkan kepada mereka yang berniat membujang selamanya. Tidak ada niat hendak menikah dalam hidupnya. Padahal menikah adalah sunnah Rasulullah saw. Inilah empat golongan yang sangat dibenci Rasulullah saw bahkan dilaknat olehnya.

4 Orang yang Dibenci Rasulullah SAW

Pada hakikatnya, sebagai saudara sesama muslim, hanya bermaksud mengingatkan bahwa merebaknya budaya populer di sekitar kita seringkali menyilaukan akidah dan syariah Islam. Derasnya tehnologi media dan informatika yang menyuguhkan berbagai tontonan adalah kekuatan kapital yang sungguh dahsyatnya.




1. Laki-laki yang menyerupai wanita.
2. Wanita yang menyerupai laki-laki.
3. Laki-laki yang membujuang selamanya.
4. Wanita yang membujang selamanya.

Mereka menggiring norma-norma islam demi keuntungan semata. Sesuatu yang jelas tergambar sebagai sebuah penyimpangan tiba-tiba mengandung nilai kebenaran. Sehingga membuat kita ragu akan kesalahannya yang hakiki.

Semoga kita tidak termasuk salah satu dari empat orang di atas.

sumber: nu.or.id

Minggu, 18 Januari 2015

Galaunya Sahabat Nabi Beda Dengan Kita

Galaunya sahabat Nabi, yang jelas dengan galaunya kita semuanya. Dilansir dari islampos.com, sahabat Nabi selalu mengedepankan ketakwaan ketimbang nafsunya, selalu bertaubat meskipu kalau dilihat oleh sahabat lain sedikit dosanya, Subhanallah...

Hampir semua umat islam terutama yang belum menikah sering sekali galau dan galaunya itu dijadikan status di facebook atau twitter. Dikit-dikit curhat di facebook seharusnya kita malu dengan kenyataan ini.

Urusannya gak jauh-jauh dari cinta terhadap lawan jenis yang belum halal. Beda sekali dengan sahabat Nabi.

“Ya itu kan sahabat, jauhlah sama kita” biasanya ada yang komentar begitu kalau saya menulis tentang sahabat. Helooooo! Kalau tidak mau menyamai mereka Radiyallahu Anhu, mengapa menginginkan surga yang sama?
Sahabat Ka’ab Bin Malik galau selama 50 hari, khawatir soal dosa. Khawatir soal dirinya diampuni Allah atau tidak. Bukan soal-soal remeh temeh.

Umar bin Khattab ketika menjadi khalifah, galau karena ada rakyatnya yang memasak batu saking miskinnya, lalu menaruh beban karung gandum di pundaknya sendiri.

Tsa’labah bin Abdurrahman RA pernah secara tidak sengaja melihat wanita Anshar yang mandi. Ia merasa sangat berdosa, malu kepada Nabi dan mengasingkan diri ke gunung selama 40 hari. Ia terus menerus minta ampun kepada Allah. Sedangkan kita? Setiap hari, wanita di sekeliling kita mengumbar aurat ada di mana-mana. Di kantor, di Mall, di televisi, di mana-mana. Apakah kita meminta ampun kepada Allah?
Nabi Muhammad merasa kehilangan dia. Sampai Allah menunjukkan gunung tempat bersembunyinya. Nabi meminta Umar RA dan Salman RA untuk menjemputnya.




Tsa’labah masih malu, dia mau ke Madinah kalau Nabi sedang sholat sehingga dianggap tidak menyadari kedatangannya. Iapun sampai sakit keras karena galau takut akan dosanya melihat wanita mandi, walupun tak sengaja.

Sebelum sakit Nabi SAW memberikan amalan buatnya supaya dosanya diampuni berupa bacaan Al Qur’an “ …Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia, dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka”. (al-Baqarah : 201). Sebuah do’a yang mudah dan sering kita ulang-ulang yaitu Robbana Atina Fid DUnya Hasanah wa fil akhiroti hasanah. Waqina adzaabannaar.”

Tsa’labah sakit keras selama 8 hari, karena khawatir akan dosanya. Bagaimana dengan kita? tiap hari berbuat dosa apakah kita merasa bersalah. Kebanyakan tidak. Nabi Muhammad SAW saja yang dijamin masuk uorga istighfar 70 kali sehari dalam riwayat lain dikatakan 100 kali sehari. Kita berapa kali?

Begitulah seharusnya. Mestinya kita galau bukannya urusan duit, urusan lawan jenis, urusan dunia lah. Mestinya kita galau urusan dosa, urusan ibadah, urusan akherat, begitulah muslim yang baik.



Rasulullahpun menjenguknya. Rasulullah memangku Tsa’labah di pangkuannya.

Tapi ia menggeser kepalanya, “Kepalaku penuh dosa wahai Rasulullah. Aku tidak pantas!”

“Apa yang kamu senangi?”

“Ampunan Allah.”

Jabir bin Abdullah RA meriwayatkan sebuah hadits tentang sahabat ini “Ketika itu turunlah Jibril Alaihisallam, mengatakan, “Wahai Muhammad, sesungguhnya Tuhanmu mengirimkan salam padamu, dan berfirman, ‘JIka hamba-Ku ini menemui-Ku dengan dosa sejengkal tanah, maka Aku akan menemui dengan sejengkal ampunan’.”

Tsa’labah langsung berteriak kegirangan karena mendapat ampunan Allah, tidak lama kemudian ia meninggal. Ketika Rasulullah SAW ke rumah Tsa’labah, Rasulullah merangkak. Para shahabat keheranan. “Mengapa Engkau merangkak wahai Rasulullah?”

Rasulullah SAW menjawab, “Aku tidak bisa berdiri saking banyaknya malaikat yang turun, ta’ziyah kepada Tsa’labah.”

sumber: http://www.islampos.com/bedanya-galau-kita-dan-galaunya-sahabat-nabi-150244/

Kamis, 15 Januari 2015

10 Hikmah Puasa Senin Kamis Menurut Orang Barat

Ada banyak hikmah dari puasa senin dan kamis setiap harinya, bahkan orang-orang barat turut mengakuinya. Mereka membuat buku yang isinya manfaat dari puasa senin - kamis. Seperti dilansir oleh voa-islam.com, orang Amerika mengakui kekuatan puasa yang penuh manfaat ini.

Banyak sekali manfaat dari ibadah ini. Selain disebutkan diatas, puasa juga akan mendidik jiwa kita menjadi sabar dalam berhadapan dengan keinginan diri dan godaan, serta membersihkan roh dan hati. Dengan itu terbukalah hijab antara seorang hamba dengan Tuhannya.

Selain itu ibadah puasa juga dipercaya bisa menyehatkan tubuh, serta mengobati pelbagai penyakit. Bahkan beberapa ilmuwan Barat, seperti Allan Cott M.D (Amerika), Dr. Yuri Nikolayev (Rusia) dan Alvenia M. Fulton (Amerika) telah membuat kesimpulan manfaat dari puasa sunnah Senin-Kamis.

Dalam buku karangan Dr Allan Cott M.D menuliskan beberapa hikmah dari puasa ke dalam sebuah buku yang berjudul Why Fast?

10 Hikmah Puasa Senin Kamis Menurut Orang Barat:


1. Akan terlihat dan merasa lebih muda.

2. Akan merasa lebih baik secara fisik dan mental.

3. Membersihkan badan.

4. Menurunkan tekanan darah dan kadar lemak.

5. Lebih mampu mengendalikan sex.



6. Membuat tubuh sehat dengan sendirinya.

7. Mengendorkan / melepaskan ketegangan jiwa (stres).

8. Menajamkan fungsi indrawi.

9. Memperlambat proses penuaan.

10. Memperoleh kemampuan mengendalikan diri sendiri.

Begitu banyaknya khasiat menjalankan puasa senin kamis ini, ayo..kita laksanakan setiap minggunya..

Minggu, 11 Januari 2015

12 Orang Pencela Nabi Pantas Dihukum Mati

Beberapa hari ini dunia dikagetkan dengan aksi heroic 2 pemuda muslim yang membalaskan penghinaan terhadap Rasulullah SAW. Tidak tanggung-tanggung 12 orang kafir pencela Nabi SAW dieksekusi mati pada Rabu, 7 Januari 2015.
Imam Mujahid menuturkan, "Suatu ketika, seorang lelaki yang mencaci Nabi SAW dibawa di hadapan Umar bin Khaththab, lantas Umar membunuhnya. Setelah itu dia berkata, "Barangsiapa yang mencaci Allah atau mencaci seorang nabi, maka bunuhlah dia." (Dinukil dari kitab "Fatwa Mati Buat Penghujat", Abu Bashir, hlm. 49)

Di antara korban tersebut adalah:

1. Redaktur Charlie Hebdo,
2. Stephane Charbonnier, kartunis terkenal Prancis,
3. Cabu,
4. Tignous,
5. dan Wolinski serta ekonom Prancis Bernard Maris.




Memang pantas, para pencela Nabi SAW dihukum mati. Celaan dan hinaan itu hakikatnya tidak berhenti pada pribadi Nabi, tapi juga penghinaan kepada Dzat yang memilih dan mengutusnya. Ajaran Islam yang dibawanya juga -secara tidak langsung- dilecehkan. Begitu juga umat Islam yang mengimani kerasulanya ikut dicela.




Sebagaimana diketahui, Charlie Hebdo adalah majalah satire prancis yang kerap menghina Islam dan melecehkan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam melalui kartun-kartun mereka.

Serangan tersebut merupakan reaksi keimanan dua bersaudara Said Kouachi dan Cherif Kouachi atas penghinaan tauladan terbaik mereka. Dikabarkan keduanya telah gugur saat polisi antiteroris menyerbu tempat persembunyiannya, Jumat petang waktu setempat (09/01). Semoga Allah menganugerahkan kesyahidan kepada keduanya.

sumber:
voa-islam.com

Selasa, 06 Januari 2015

Surga Memiliki 100 Tingkatan

Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya di surga terdapat 100 tingkatan yang disediaka Allah SWT bagi yang berjuhad di jalanNya. Jarak antara satu tingkat dengan tingkatan yang lain seperti jarak antara langit dan bumi. Maka jika kalian minta kepada Allah, mintalah Surga Firdaus."
(HR. Bukhari).
Tempat tertinggi di surga adalah "Al Wasilah" yang terlertak di surga tertinggi. Ia hanya dihuni oleh seorang insan mulia yaitu Rasulullah SAW saja.
Subhanallah...

Jumat, 02 Januari 2015

Ada 3 Cahaya pada Hari Kiamat

Seperti yang diriwayatkan oleh Imam Hambali, bahwa pada hari kiamat nanti, atau di surga ada tiga cahaya yang saling berlainan. Cahaya apa saja dan siapa yang memiliki cahaya tersebut.

1. Cahaya seperti bintang.
2. Cahaya seperti bulan purnama.
3. Cahaya seperti matahari.




Cahaya yang pertama adalah cahaya dari wajah-wajah manusia yang ketika hidup di dunia, mereka segera meninggalkan pekerjaan dan terus bersuci mengambil air wudhu untuk sembahyang apabila terdengar suara azan.

Cahaya yang kedua seperti bulan purnama adalah wajah manusia yang mengambil air wudhu untuk sembahyang sebelum azan berkumandang.

Sedangkan cahaya ketiga yang seperti matahari adalah wajah manusia yang selalu siap sedia di dalam masjid sebelum azan berkumandang.

Subhanallah...

Wallahu A'lam..

Kamis, 01 Januari 2015

Golongan yang Terakhir Masuk Surga

Golongan yang terakhir masuk ke dalam surga adalah orang yang melintasi titian, kadangkala jalan dan kadangkala merangkak, kadangkala pula dilalap api hingga terbakar.

Allah SWT memerintahkan mereka untuk masuk ke dalam surga, namun mereka melihat seolah-olah surga telah penuh sesak.

Allah SWT berkata kepadanya bahwa mereka akan diberi kenikmatan sepuluh kali dunia beserta isinya, hingga mereka seolah-olah dipermainkan Tuhan.




Namun Allah SWT berfirman,
"Itulah derajat penghuni surga yang paling rendah tingkatannya."
(HR. Bukhari dan Muslim).